Laporkan Masalah

BIOREMEDIASI SEBAGAI USAHA KONSERVASI LINGKUNGAN PADA PENCEMARAN LIMBAH PEMBORAN MINYAK DI JOB PERTAMINA – PETROCHINA EAST JAVA TUBAN - JAWA TIMUR

Ai Siti Fatimah, Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MS

2011 | Tesis | S2 Magister Pengelolaan Lingkungan

JOB Pertamina-PetroChina Tuban Jawa Timur bergerak dibidang eksploitasi minyak dan gas bumi. Teknik pengolahan limbah jenis B3 dengan bioremediasi umumnya menggunakan mikroorganisme sebagai agen bioremediator. Salah satu aplikasi teknologi ini adalah untuk pemulihan lingkungan akibat pencemaran minyak bumi dari aktifitas pemboran minyak bumi. Jenis limbah yang dihasilkan adalah lumpur minyak (OilSludge). Penelitian ini dilakukan dalam skala lapangan dengan metoda analisis deskriptifkomparatif. Teknik bioremediasi yang digunakan adalah land farming. Sukowati#4, Sukowati#6, Sukowati#7 JOB PertaminaBioremediasi dilakukan dengan mencampurkan lumpur minyak dan tanah untuk mengurangi kadar air dari lumpur. Selain itu ditambahkan pula kompos untuk memperbaiki porositas tanah, end-product berperan sebagai bulking agent dan sumber nutrien tambahan bagi mikroorganisme dalam melakukan degradasi. Lumpur minyak yang menjadi obyek penelitian berasal dari sumur -PetroChina Tuban Jawa Timur. (Oil Sludge Mikroorganisme pendegradasi hidrokarbon merupakan mikroorganisme indigeneous yang telah ada dalam lumpur minyak ). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas indigeneous dari ketiga sumur pemboran, mengetahui penyebab penurunan degradasi sumur Sukowati#4 lebih cepat dibanding Sukowati#6 dan Sukowati #7 serta manfaat bioremediasi bagi masyarakat. Faktor yang mempengaruhi kinerja mikroorganisme dalam proses penurunan degradasi minyak bumi adalah end-product, kompos, dan pupuk organik. Dari aplikasi teknologi bioremediasi yang dilakukan menunjukan bahwa kinerja proses cukup optimum. Salah satunya dari waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang ditetapkan oleh peraturan yang berlaku, keputusan menteri lingkungan hidup no 128 tahun 2003. Penelitian ini dilakukan terhadap kemampuan konsorsium bakteri lokal (indigeneus) dengan memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi fisik lingkungan di lapangan. Perlakuan pada ketiga sumur (Sukowati#4, Sukowati#6, Sukowati#7) sama. Bahan yang digunakan adalah OBM (Oil Based Mud) ditambahkan pada tanah terkontaminasi minyak, dua macam nutrien (nutrien organik : kotoran kambing dan nutrien anorganik : TSP), tanah yang dipergunakan merupakan tanah hasil olahan bioremediasi end-product. Untuk variable perlakuan tanah 3:1, pengamatan selama 20 minggu menunjukkan proses bioremediasi mampu mendegradasi Total Petroleum Hydrokarbon (TPH). Hasil olahan bioremediasi dapat dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar sebagai tanah urug atau sebagai bahan membuat batu bata. Semakin lama waktu yang diberikan maka degradasi TPH menjadi semakin baik, hal ini ditandai dengan semakin kecil konsentrasi TPH pada akhir pengolahan.

ration JOB Pertamina-PetroChina Tuban East Java in explo petroleum and natural gases. Processing waste technic B3 kind with bioremediation generally using microorganism as bioremediator agent. One of this technic application is to recover environment caused petroleum pollution of petroleum drilling resulted oil sludge. The research done in field scales with comparative descriptive analysis methode, using bioremediation technology land farming. Bioremediation did admixed oil sludge and soil to reduce water content in mud. Beside of it, compost also admixed to mend soil porosity, end-product functioned as bulking agent and nutrient sources for microorganism melakukan degradation. Research object is oil sludge taken from drill Sukowati#4, Sukowati #6, Sukowati # 7 JOB Pertamina – PetroChina Tuban, East Java. eous in oil sludge. The research aim Microorganismes degradator hydrocarbon are indigen to studied (mengkaji) indigenneous effectivity of the three drilling, to know the cause of degradation Sukowati #4 drill faster than Sukowati#6 and Sukowati#7 and also bioremediation utility for people. Influenced factors microorganism performances in reducing degradation petroleuma are end-product, compost, and organic fertilizer. From technology application bioremediation made shows that process performances quiet optimal. One of the indication can be seen from the time neeeded to reached condition setted by institution setting, according to Minister Environment Decision No. 128/ 2003. The research did toward capabality concorcium indigeneus bacteria given affodable treatment suit as phycical environment condition in field. Treatment for the three drills (Sukowati#4, Sukowati#6, Sukowati#7) are the same. The ingredient use which are OBM ( Oil Based Mud) added to soil oil contaminated, two kind nutrients (organic nutrient: goat manures, and anorganic nutrients : TSP), using soil proceed end-product bioremediation. For soil treatment variable 3:1, observation during 20 weeks shows bioremediation capable degradating Total Petroleum Hydrocarbon (TPH). Immediate environment can use bioremediation proceed product as “tanah urug” or as concrete blocks materials. The more time we give then TPH degradation getting better, it marked by getting smaller TPH concentration in the end of process.

Kata Kunci : Bioremediasi, degradasi, lumpur minyak, TPH, indigeneous.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.