KAJIAN BANJIR SUNGAI PROGO TANGGAL 4 MARET 2010 (Studi Kasus pada Lokasi Jembatan Trinil Magelang)

MAYA AMALIA, Dr. Ir. Istiarto, M.Eng.

2011 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Banjir yang terjadi pada 4 Maret 2010 akibat meluapnya Sungai Progo telah mengakibatkan bergesernya pilar Jembatan Trinil yaitu pilar pertama dari arah Payaman ambles. Kejadian tersebut mengakibatkan warga tidak dapat melalui jembatan dan arus lalu lintas dialihkan melalui jalur lain seperti Secang- Bengkal (Kabupaten Temanggung)-Windusari. Jembatan Trinil adalah penghubung utama jalur Secang Windusari. Pada penelitian ini dilakukan analisa perubahan tata guna lahan, analisa hidrologi dan analisa hidraulika sebagai faktor penyebab banjir. Perubahan tata guna lahan dengan menggunakan perbandingan nilai CNkomposit. Analisa hidrologi terhadap hidrograf satuan terukur dan penelusuran banjir dengan metode Muskingum. Analisa Hidraulika menggunakan software HEC RAS. Hasil analisa perubahan tata guna lahan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai CNkomposit sebesar 3,2% dalam 20 tahun. Hidrograf satuan terukur tahun 2006 dan 2010 memperlihatkan ada perubahan nilai CNkomposit yaitu sebesar 2,7% dengan peningkatan debit sebesar 16,3%. Hasil analisa hidrologi diketahui bahwa debit yang melewati Sungai Progo pada penggal yang ditinjau adalah debit setara dengan kala ulang 100 tahunan dan penelusuran banjir secara hidrologi menghasilkan debit puncak pada 1 km sebelah hulu Jembatan Trinil adalah 1076 m3/s. Analisa hidraulika mendapatkan kapasitas tampang sungai yaitu 750 m3/s dan tinggi muka air pada lantai jembatan dapat mencapai 10 cm.

A flood due to overflow of Progo River that occurred on March 4, 2010 has caused the shifting of Trinil Bridge pillar, particularly the first pillar from Payaman direction. Trinil bridge is the main connector from Secang to Windusari. There for traffic was diverted to other ways such as Secang-Bengkal (the Regency of Temanggung)-Windusari. This study carried out land-use changing analysis, hydrology analysis, and hydraulic analysis as flood causing factors. Land-use changing used the comparison of CNcomposite. Hydrology analysis of observed unit hydrograph and flood routing used the Muskingum method. Hydraulic analysis used the HEC RAS software. Results of the land-use changing analysis showed increasing CNcomposite in 3,2% in 20 years. Analysis on measured unit hydrograph 2006 and 2010 showed increasing CNcomposite in 2.7% that caused increasing discharge in 16,3%. In hydrology analysis, it was identified that discharge passing through Progo River at observed segment of the river was equal to 100 years return period discharge. Flood routing in hydrology resulted peak discharge at 1 km of the upstream of Trinil Bridge of 1076 m3/s. Hydraulic analysis indicated that the capacity of the river bank is 750 m3/s and water level at the bridge deck might reach up to 10 cm.

Kata Kunci : banjir, Jembatan Trinil, Sungai Progo