EFEKTIVITAS INOKULUM BAKTERI ASAM LAKTAT DAN KHAMIR DARI ISOLAT ALAMI DENGAN PENAMBAHAN DEDAK PADI TERHADAP KUALITAS SILASE RUMPUT RAJA (Pennisetum hybrid)

AHMAD SOFYAN, S.Pt., Prof. Dr.Ir. Ristianto Utomo, S.U.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri asam laktat (BAL) dan khamir Saccharomyces cerevisiae dari sumber alami sebagai inokulum untuk meningkatkan kualitas silase. Tahapan penelitian terdiri dari 1) isolasi, seleksi dan identifikasi BAL dan khamir S. cerevisiae, 2) uji kombinasi pertumbuhan BAL dan Sc dan 3) efektivitas inokulum terhadap kualitas silase. Bakteri asam laktat diisolasi dari rumput raja (Pennisetum hybrid) dan tanaman jagung (Zea mays), sedangkan khamir diisolasi dari tape singkong. Isolat BAL diidentifikasi dengan uji fermentasi menggunakan kit API CHL 50 biomereux ® dan isolat khamir diidentifikasi dengan uji fermentasi pada medium Phenol Red Lactose Broth, (PRLB). Uji kombinasi BAL dan Sc pada kondisi tanpa dan dengan infusi CO2 disusun dalam Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (5x2) dengan 5 perlakuan yaitu 100%BAL, 75%BA+25%Sc, 50%BAL+50% Sc, 25%BAL+75%Sc, dan 100%Sc. Efektivitas inokulum terhadap kualitas silase rumput raja diuji dengan menambahkan inokulum (kontrol, BAL, kombinasi BAL+Sc) dengan taraf penambahan dedak padi (0, 5 dan 10%) pada silase dan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (3x3). Hasil identifikasi spesies menunjukkan isolat BAL (SB123) adalah Lactobacillus plantarum (Lp) dan isolat khamir (SY132) adalah S. cerevisiae (Sc). Kadar asam laktat dari isolat 100%Lp dan kombinasi 75%Lp+25%Sc lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Kualitas fisik silase dapat ditingkatkan dan koloni Clostridia dapat diturunkan dengan penambahan inokulum 100% Lp maupun 75% Lp+25%Sc dengan taraf penambahan dedak padi 5-10%. Perlakuan inokulum dan dedak padi berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap fermentabilitas dan kecernaan in vitro silase, namun tidak mempengaruhi produksi VFA dan NH3. Fermentabilitas silase yang diberi perlakuan inokulum dan dedak padi 5% menunjukkan nilai produksi gas (a+b) yang tertinggi yaitu 48,9-50,6 ml. Nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik silase yang ditambah 100%Lp dan 75%Lp+25%Sc dan dedak padi 10% lebih tinggi dibandingkan kontrol. Uji palatabilitas silase ke ternak sapi menunjukkan silase dengan perlakuan inokulum 100%Lp dan kombinasi 75%Lp+25%Sc lebih disukai dibandingkan silase tanpa inokulum. Penggunaan inokulum L. plantarum yang dikombinasikan S. cerevisiae dengan penambahan dedak padi dapat meningkatkan kualitas fisik, fermentabilitas, kecernaan in vitro dan palatabilitas serta mampu menurunkan jumlah koloni Clostridia dalam silase.

This research was conducted to evaluate isolation and identification of lactic acid bacteria (LAB) and yeast from natural sources as inoculants for improving silage quality. The experiment consisted of stages were; 1) isolation and identification of LAB and S. cerevisiae, 2) combination test for LAB+Sc growth, and 3) effectivity of inoculants to silage quality. Lactic acid bacteria isolated from king grass (Pennisetum hybrid) and corn stover (Zea mays), then S. cerevisiae (Sc) isolated from fermented cassava. The API CHL 50 biomereux ® kit used for LAB indentification and a Phenol Red Lactose Broth (PRLB) medium for yeast. Combination test of LAB and Sc was arranged on Completely Randomized Design with factors of treatment were Lp and Sc combination consisted of 100% LAB, 75%LAB+25% Sc, 50% LAB + 50% Sc, 25% LAB+75% Sc, and 100% Sc, then each treatment incubated with and without CO2 infusion. Effectivity of inoculants on king grass silage quality were assessed by addition of inoculants (control, LAB, LAB+Sc) and level of rice bran (0, 5 and 10%) which arranged on Completely Randomized Design with Teatments Factors (3x3). The screened LAB (SB 123) was identified as Lactobacillus plantarum and yeast (SY 132) was indentified as S. cerevisiae. Lactic acid production from 100%Lp and 75%Lp+25%Sc higher than others. Physical quality of silage could be improved and clostridial colonies could be reduced by inoculation of 100%Lp and 75%Lp+25%Sc with rice bran addition (5-10%). Inoculants addition combined with rice bran had significant (P<0.05) influenced on silage fermentability and in vitro digestibility, however had no affected production of VFA and NH3. Fermentability of silage treated by inoculants and rice bran (5%) resulted the highest gas production (a+b) was 48.9-50.6 ml. Dry matter and organic mater digestibility of silage treated by 100%Lp or 75%Lp+25%Sc combined with 10% rice bran higher than control. Patability test to the cattle showed that silage inoculated by 100%Lp or 75%Lp+25%Sc higher than control. The use of Lp and Sc as inoculant combined with rice bran addition increase physical quality, fermentability, in vitro digestibility and palatability of silage, and reduce clostridial colonies in silage.

Kata Kunci : Bakteri Asam Laktat, Clostridia, Kecernaan, S. cerevisiae, Silase.