PROSES PERENCANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN STUDI KASUS PERENCANAAN PARTISIPATIF MUSRENBANG PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN
YUSNA IRAWAN, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP., Ph.D.
2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & DaerahPerencanaan merupakan bagian terpenting dalam kegiatan pembangunan daerah. Keikutsertaan masyarakat di proses perencanaan akan menguatkan tingkat kepercayaan (akuntabilitas) dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Peran serta masyarakat di penelitian ini dikenal dengan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan). Musrenbang dimulai dari tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, sampai pada tingkat kota. Proses Musrenbang harus dapat dipertanggung jawabkan secara vertikal (pemerintah di atasnya) maupun horizontal (peserta musrenbang dan masyarakat luas). Dengan demikian, aspirasi yang berasal dari proses musrenbang tingkat bawah dapat diikuti oleh penyuara aspirasinya (masyarakat) dalam program yang relevan dengan permasalahan riil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan kegiatan dan anggaran sejak Musrenbang ditingkat kelurahan, hingga Musrenbang kecamatan dan Musrenbang Kota Banjarmasin. Penelitian ini juga mengidentifikasi pola dan faktor apa saja yang mempengaruhi perjalanan usulan kegiatan pada setiap musrenbang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian case study dengan pendekatan eksplorasi yang kemudian dikomparasikan dengan data sekunder pada masing-masing pelaksanaan Musrenbang. Tahapan penelitian ini meliputi: (1) melakukan analisa secara individual pada ketiga unit amatan. (2) melakukan analisa lintas unit kasus dari bentuk partisipasi masyarakat, menganalisa pola usulan kegiatan dan anggaran yang terjadi serta menganalisa faktor yang mempengaruhi usulan kegiatan dan anggaran yang disampaikan. Penelitian ini menemukan 2 hal Pertama, usulan yang dihasilkan di Musrenbang Kelurahan Seberang Mesjid tidak diakomodasi sepenuhnya di Musrenbang yang lebih tinggi. Kedua, dalam proses penyampaian usulan kegiatan dan anggaran dipengaruhi oleh faktor politik. Faktor politik ini sangat dominan di tingkat Musrenbang Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Musrenbang Kota Banjarmasin. Usulan yang berasal dari partisipasi masyarakat tergeser oleh usulan kegiatan dan anggaran yang berasal dari kelompok dan kepentingan golongan tertentu. Penelitian ini merekomendasikan, bahwa usulan yang berasal dari masyarakat (bottom-up) hendaknya dapat diakomodasikan secara optimal guna membangun pemahaman dan komitmen bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang benar-benar memihak kepentingan masyarakat,
Planning is an important part in local development. Community participation in the planning process will strengthen accountability the community and a sense of community ownership of local governments. Public participation in the planning stages in Indonesia is known as Musrenbang (Musayawarah Rencana Pembangunan). It started from village level, district level, to the city level. Musrenbang process must be accountable vertically and horizontally. Thus, the aspirations that comes from the lower level of Musrenbang can be transfered to the higher levels. This study aims to understand people’s participation in the planning and budgeting process through Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan and Musrenbang city. It also identify patterns and factors affecting the process. This is a case study research with exploratory approach, where data was analysed and then comparised with secondary data. The study Stages include: (1), analysis of individual observations in all three units. (2), cross-unit cases of this form of community participation, include analyes patterns of activities and budget proposals factors that affect the process. The study found two important finding First, the proposals generated at the Musrenbang Kelurahan Seberang Mesjid not fully accommodated by Musrenbang higher. Second, in the process of delivering the proposed activities and budget is influenced by political factors. Political factors are even more dominant at the higher levels of Musrenbang., Thus the proposal that comes from community level were displaced by the proposed activity and budget comes from interest groups and certain groups at the higher levels. This research recommended that, the proposals from community can be full to accomodated to build commitment together in make planning for the peoples.
Kata Kunci : partisipasi, perencanaan, anggaran