Laporkan Masalah

PENGARUH KONDISI HIPOKSIA HIPOBARIK TERHADAP PEMANJANGAN WAKTU TRANSPORT MUKOSILLIER HIDUNG PADA KADET CALON PENERBANG

MAHATMA SUTYA BAWONO, Dr.Luh Putu Lusy Sp.THT-KL,M.Kes

2012 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Kondisi hipoksik hipobarik merupakan suatu keadaan yang sering dialami, terutama oleh orang-orang yang sering bekerja di ketinggian. Beberapa kondisi yang terjadi di ketinggian udara dapat menyebabkan terjadinya perubahan tekanan, temperatur, dan kelembaban udara. Hipoksia hipobarik akut berulang sering pula dialami oleh para penerbang, terutama ketika harus menjalani prosedur hypobaric chamber training yang rutin diadakan dua tahun sekali. Tujuan penelitian ini adalah menilai seberapa besar pengaruh kondisi hipobarik hipoksik terhadap gerakan mukosilier pada calon penerbang. Desain penelitian ini adalah studi acak terkontrol non blinding (Randomized Controlled Trial) untuk membandingkan efek akibat intervensi antara kelompok yang melakukan hypobaric chamber training dengan kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon, dengan melihat tingkat signifikansi. Cara penelitian ini adalah subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dilakukan tes sakarin. Selanjutnya semua subjek dimasukkan ke dalam hypobaric chamber dengan dengan ketinggian sea level naik ke 5000 ft,kembali turun ke sea level, naik ke 18.000. Pada saat berada di 18.000 ft dan masker oksigen dilepas, dilakukan kembali tes sakarin,kemnudian naik ke 25.000 ft untuk meneruskan prosedur latihan. Pada kelompok kontrol dilakukan 2 kali tes sakarin.Hasil penelitian ini adalah tingkat signifikansi pada kelompok sampel sebelum dan setelah perlakuan adalah 0,001, sedangkan pada kelompok pembanding adalah 0,002. Tingkat signifikansi antara kelompok pembanding dan kelompok perlakuan setelah diberikan perlakuan adalah 0,001. Kondisi hipoksia hipobarik dapat menyebabkan pemanjangan waktu transportasi mukosilier pada hidung yang berarti terjadi penurunan kecepatan gerakan mukosilier hidung.

Hypoxia hypobaric condition is a condition that is often experienced, especially by people who often work at heights. Some conditions that occur at high altitude can cause changes in pressure, temperature, and humidity. Recurrent acute hypoxia hypobaric often be experienced by the pilot, especially when they had to undergo the hypobaric chamber training procedure which regularly held every two years. The purpose of this study is to assess the influence hypoxia hypobaric condition on the mucociliary movement on aviators.This research design is non-blinding randomized controlled trial studies to compare the effects of interventions among groups that undergo hypobaric chamber training with the control group. The statistical test used was Wilcoxon test, given the level of significance. Subject that has fulfilled the inclusion and exclusion criteria established saccharin tests. All subject enter the hypobaric chamber with the height of sea level rise to 5000 ft, back down to sea level, then up to 18 000 ft. At 18 000 ft above sea level all subject take off their oxygen mask, and saccharin tests being perform again,then all subject up to 25.000 ft to proceed with the training procedure. In the control group saccharin test was performed twice. The result of this research was the level of significance in the group of samples before and after treatment was 0,001,whereas the comparison group was 0.002. The level of significance between the comparison group and treatment group after treatment was 0,001. Hypoxia caused by hypobaric condition may lead to an extension of mucosilliary clearance time in the nose which mean that nasal mucocilliary speed is decreasing.

Kata Kunci : waktu transport mukosilier,hypobaric chamber training,tes sakarin


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.