PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAiP, DAN PERILAKU TERHADAP MEROKOK PADA REMAJA DI SMP NEGERI BANDA ACEH

Nurhayati, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang. Indonesia merupakan negara terbesar kelima dalam konsumsi rokok dunia. Ada sekitar 1,2 miliar jiwa penduduk dunia yang merokok atau sekitar 1/3 penduduk dunia usia 15 tahun ke atas telah merokok, sedangkan kerugian akibat merokok mencapai 200 miliar dolar US dan sekitar 100 miliar dolar US diderita penduduk negara berkembang. Sebanyak 29,7% anak-anak Aceh yang berusia 10 tahun ke atas tercatat sebagai perokok aktif. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pendidikan kesehatan melalui ceramah dan diskusi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku merokok pada remaja di SMP Negeri Banda Aceh. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu (quasi experimental study) dengan non randomizied pre-test and post-test with control design dengan jumlah sampel siswa 70 orang yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok eksperimen berjumlah 35 orang dan kelompok kontrol 35 orang. Sebelum pelaksanan penelitian dilakukan uji coba kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan pengujian hipotesis. Uji statistik dengan menggunakan uji paired t-test dan uji independent t-test. Keputusan pengujian hipotesis berdasarkan taraf signifikansi p < 0,05. Hasil Penelitian. Pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan/ perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku responden terhadap merokok. Hal ini terlihat setelah 1 bulan dilakukan intervensi nilai rerata pengetahuan masih mengalami peningkatan, walaupun nilai rerata sikap pada postes-2 sedikit menurun dibandingkan dengan postes-1, namun secara analisis statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan rerata pengetahuan dan sikap, namun secara statistik tidak terlihat perbedaan yang bermakna (p > 0,05). Untuk perubahan perilaku, frekuensi responden yang berhenti merokok lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada penilaian status merokok responden 24 jam terakhir, diperoleh hasil uji statistik p = 0,00 (p < 0,05). Hasil ini sesuai dengan hipotesis, yaitu ada perubahan perilaku pada status yang lebih baik (berhenti merokok) setelah diberi pendidikan kesehatan. Kesimpulan. Terdapat perbedaan peningkatan/perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku responden terhadap merokok setelah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan melalui metode ceramah, role play, dan diskusi, sehingga metode ini dapat dijadikan alternatif dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku pada remaja.

Background: Indonesia is the fifth biggest country in cigarette consumption worldwide. There is 1.2 billion world population that smoke or about 1/3 of world population above 15 years old smoke, whereas loss due to smoking reaches 200 billion US dollar and around 100 billion US dollar happens in developing countries. Furthermore, 29.7% of Aceh children over ten years old are active smokers. Objective: The study aimed to evaluate the impact of health education through lecture and discussion to knowledge, attitude and behavior of smoking among teenagers at public junior high school of Banda Aceh. Method: The study was a quasi experiment that used non randomized pre test and post test with control design involving 70 students and they were divided into two groups. The experiment group consisted of 35 students and the control group 35 students. Trial of questionnaire was made prior to the study. Samples were purposively taken. Data analysis used paired ttest and independent t-test. Hypothesis test was based on significant level of p < 0.05. Result: There was an increasing of knowledge, attitude and behavior of respondents on smoking in experimental group. This could be seen after one month of intervention; average score of knowledge still increased although average score of attitude in post test 2 slightly decreased than in post test 1. However, the result of analysis showed there was statistically significant difference between the experiment and the control group. In the control group there was an increasing of average knowledge and attitude, but statistically there was no significant difference (p > 0.05). In aspect of behavioral change, frequency of respondents that quit smoking was higher in the experimental group than the control. The assessment of smoking status of respondents in the last 24 hours showed differently the statistical (p < 0.05). These results are consistent with the hypothesis. There was a change of behavior or smoking after receiving health education. Conclusion: There was an increasing in knowledge, attitude and behavior of respondents on smoking after intervention in health education through lecture, role play and discussion method; thus the method could be used as alternative in the implementation of health education aimed to increase knowledge, attitude and behavior of teenagers.

Kata Kunci : pengetahuan, sikap, perilaku merokok, pendidikan kesehatan