Laporkan Masalah

PERILAKU KELUARGA TERHADAP PENERIMAAN PASIEN SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDA RAYA KOTA BANDA ACEH PEMERINTAH ACEH

Syamsuri, dr. Carla Raymondalexas Marcira, Sp.JK.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pendahuluan: Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang sangat berat sehingga kebanyakan pasiennya tidak mampu bekerja produktif Peran keluarga terhadap penerimaan pasien skizofrenia sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhannya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perilaku keluarga terhadap penerimaan pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Informan adalah keluarga yang tinggal satu rumah dengan pasien. Hasil penelitian: Sebagian besar keluarga pasien skizofrenia di Banda Raya dapat menerima keberadaan pasien skizofrenia sebagai seseorang yang sakit dan membutuhkan perawatan khusus, sama seperti pasien penyakit lain, namun penerimaan keluarga terhadap pasien skizofrenia dianggap masih kurang. Hal ini karena perilaku pasien yang susah diatur dan terkadang membuat jengkel pihak keluarga. Perilaku yang menjengkelkan tersebut dapat berupa marah-marah dan mengamuk sehingga pihak keluarga cenderung menghindar pada saat demikian. Kesimpulan: Perlu adanya penyuluhan yang lebih sering dari Dinas Kesehatan tentang skizofrenia kepada keluarga dan masyarakat di Banda Raya sehingga masyarakat dapat memahami dan menghargai pasien skizofrenia.

Background: Shizophrenia is very serious mental disorder so that the majority of patients cannot be totally cured and cannot work efectively. The role of the family in accepting schizophrenic patients is greatly needed for the process of healing. Objective: To identify behavior of the family in accepting schizophrenic patients at the working area of Banda Raya Health Center Banda Aceh Municipality. Method: The study used qualitative method with phenomenological approach. Data were obtained through indepth interview; samples were taken purposively. Informant were members of the family living in the same house with the patients. Result: The majority of members of the family of schizophrenic patients at Banda Raya could accept the presence of schizophrenic patient as someone who was ill that required special care, as other patients with different diseases. Yet, acceptance of the family to schizophrenic patients was inadequate. This was because schizophrenic patients were difficult to manage and sometimes they made the family upset. Schizophrenic patients could get easily angry and unmanageable so that the family would rather stay away when the condition recurred. Conclusion: Socialization about schizophrenia should be held more frequently by the health office for the family and the community of Banda Raya in order that they could understand and acceptance schizophrenic patients

Kata Kunci : Perilaku, Penerimaan keluarga, Skizofrenia, Banda Aceh


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.