ANALISIS DIMENSI BANGUNAN RESAPAN AIR HUJAN UNTUK LAHAN PEKARANGAN
Benedictus Deddy Setiadi, ST., Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D.
2011 | Tesis | S2 Teknik SipilGlobal warming dan kekurangan air adalah permasalahan yang serius. Pola pikir dalam pemecahan masalah harus berubah. Dalam sistem drainase perkotaan, pola pikir yang digunakan adalah bagaimana caranya mengalirkan secepat mungkin limpasan air hujan ke riol kota untuk selanjutnya ke sungai dan akhirnya ke laut. Pola pikir demikian harus diubah. Meresapkan air hujan ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah merupakan salah satu cara konservasi air tanah. Banyak persamaan yang dibangun dan digunakan seperti persamaan Sunjoto (1988), SNI 03-2453-2002, HMTL-ITB 1990, Association of Rainwater Storage and Infiltration Technology for Japanese (1995), Georgia Stormwater Management Design, New York State Stormwater Management Design, California Stormwater Management Design, Mohammad Rusli-UII 2008, Minnesota Urban Small Sites BMPM, Manual Saluran Mesra Alam Malaysia-2002, Western Australia Stormwater Management Manual, dan Montgomary County Maryland Stormwater Management Manual. Persamaan – persamaan tersebut dianalisis berdasarkan analisis dimensi, analisis parameter dan pengujian model untuk mendapatkan persamaan yang dapat memberikan hasil yang efisien dan mendekati fenomena aliran. Parameter yang dianalisis adalah intensitas hujan, luas dasar resapan dan koefisien permeabilitas. Masing – masing parameter tersebut dianalisis dengan menggunakan nilai yang variatif mulai dari nol dan dilanjutkan dengan lima nilai yang lebih besar. Model yang diuji ada 8 bentuk hasil dari perpaduan antara bentuk sumuran – parit, dinding kedap – dinding porous dan isi material – tanpa material. Semua model tersebut diuji dengan tiga jenis percobaan. Percobaan pertama menggunakan debit air masuk (Qin) konstan dengan durasi ( t ) dua jam. Percobaan kedua menggunakan Qin1 selama t1 = 30 menit dan t3 = 60 menit sedangkan pada t2 = 30 menit menggunakan Qin2 dimana Qin1 < Qin2 dan Qin2 = Qin percobaan 1. Percobaan ketiga menggunakan Qmaks = Qin2 dengan t = t1 + t2. Hasil analisis perbandingan dengan data yang sama, persamaan Sunjoto memberikan nilai yang lebih masuk akal dibandingkan persamaan – persamaan yang lain. Pada pengujian model, Hrencana persamaan Sunjoto memberikan hasil yang paling mendekati dengan Hmaks aktual.
Global warming and lack of water are serious issues. The mindset of problem solving in urban drainage system, i.e. stormwater runoff has to be drained as soon as possible to the river or to the sea must be changed. Artificial infiltration is one of several way of ground water conservation that storm water runoff infiltrated by artificially as ground water recharge. Many formulas have been developed and being used such as Sunjoto (1988), SNI 03-2453- 2002, HMTL – ITB 1990, Association of Rainwater Storage and Infiltration Technology for Japanese (1995), Georgia Storm water Management Design, New York Storm water Management Design, California Storm water Management Design, Mohammad Rusli – UII 2008, Minnesota Urban Small Sites BMPM, Storm water Management Manual for Malaysia, Storm water Management Manual for Western Australia and Storm water Management Manual for Montgomary County Maryland. They analyzed by dimension analysis, parameter analysis and models testing to get equation which efficient and resemble with stream flow. The parameters that analyzed are storm water intensity, area of trench or well base and permeability coefficient. Each parameters analyzed with variation value starts from zero and continued with five value bigger. There are eight kind of models by unification of trench – well, impermeable wall – porous wall and have content material – empty. They tested by three experiments. The first experiment by using constant discharge (Qin) in 2 hours duration ( t ). The second experiment by using Qin1 in t1 = 30 minutes and t3 = 60 minutes and Qin2 in t2 = 30 minutes where Qin1 < Qin 2 and Qin2 = Qin at first experiment. The third experiment by using Qmaks = Qin2 in t = t1+ t2. The result of comparison analysis with same data show that Sunjoto’s formula give more logical value than others. In laboratory test, Sunjoto’s formula give the smallest Daverage (the average of the difference between Hdesign and Hactual in persen ) than others.
Kata Kunci : kekurangan air, resapan