Laporkan Masalah

KAJIAN PEMANFAATAN BENDUNGAN TILONG DAN MATA AIR BAUMATA SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (STUDI KASUS WILAYAH IV DAN VII)

OKTAVIANUS PANDIE, Prof. Dr. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Mag.Pengl.Sumberdaya Air

PDAM Kabupaten Kupang mengalami kerugian setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena sistem distribusi saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan mempunyai biaya operasional dan pemeliharaan yang tinggi. Sementara itu disatu sisi, terdapat dua sumber air yang potensial untuk dikelola sebagai sumber air baku PDAM Kabupaten Kupang, yaitu Reservoir Tilong dan Mata Air Baumata. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian dari sisi teknis dan ekonomi mengenai pemanfaatan potensi kedua sumber air tersebut. Kajian dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting dan kondisi rencana. Pemodelan kondisi eksisting dan rencana jaringan baru dilakukan dengan Software Waternet versi 2.1, dengan jumlah permintaan air didasarkan pada jumlah penduduk pada tahun 2025 dengan target tingkat pelayanan 50%. Analisis kelayakan ekonomi jaringan baru didasarkan pada nilai BCR (bennefit cost ratio) dengan komponen bennefit adalah penjualan air dengan jaringan baru dan kerugian kondisi eksisting, sedangkan komponen cost adalah biaya pembangunan awal dan biaya operasional dan pemeliharaan jaringan baru. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa jaringan alternatif mampu mendistribusikan air keseluruh pelanggan tanpa pergiliran. Secara ekonomi rencana jaringan baru layak untuk dibangun dengan umur rencana 11 tahun atau lebih. Dengan besar bunga bank 15%, rencana jaringan baru memberikan nilai BCR 1,1 pada tahun ke-11.

PDAM Kupang Regency has experienced losses in recent years. This is due the current distribution system can not meet customer needs and highly operational and maintenance costs. Meanwhile, on the one hand, there are two potential water resource as alternative raw water resource of PDAM Kupang regency, i.e., Tilong Reservoir and Baumata Springs. Therefore, it required a utilization review on its technical and economic side of both potential sources of water. A review was conducted by comparing the existing and the planning condition. The existing conditions and new network planning modeling was analyzed by Waternet Software version 2.1, of total water demand is based estimated population in 2025 with a target service level of 50%. The economic feasibility Analysis of the new network was based on BCR value (bennefit cost ratio) by bennefit components were selling water to the new network and losses of existing condition, while the cost components were initial construction and operating costs and maintenance of new network. Modeling results indicate that alternative networks capable of distributing water to customers without rotation. Economically, new network planning is eligible to be built of design life over than 11 years. Assuming banking interest rate of 15%, new network planning gives BCR 1.1 on 11th year.

Kata Kunci : Reservoir Tilong, Mata Air Baumata, Waternet, BCR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.