POLITIK PENGELOLAAN HAK BERSAMA (Dinamika Relasi Kuasa Dalam Pengelolaan Perkebunan Karet Rakyat Melalui Lembaga Kesejahteraan Desa Di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka)

Muhammad Anshori, Abdul Gaffar Karim, S.IP., M.A.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Politik minat Politik Lokal & Otonomi Daerah

Tesis dengan judul “Politik pengelolaan hak bersama, dinamika relasi kuasa dalam pengelolaan perkebunan karet rakyat melalui Lembaga Kesejahteraan Desa di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka” ini berangkat dari sebuah persoalan mendasar tentang bagaimana masyarakat Kemuja mengelola perkebunan karet rakyat komunal melalui LKD di tengah hadirnya berbagai hambatan internal dan dibayang-bayangi oleh kuatnya dominasi dan penetrasi berbagai aktor kepentingan yang memanfaatkan PKR LKD sebagai ruang dan arena bagi berlangsungnya kontestasi kuasa. Karenanya, penelitian ini hendak menjawab pertanyaan “bagaimanakah dinamika relasi kuasa dalam pengelolaan perkebunan karet rakyat melalui Lembaga Kesejahteraan Desa di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka”? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode survey diskriptif. Dengan menggunakan metode tersebut, penelitian ini sedikitnya mampu menjawab bahwa dinamika relasi kuasa dalam pengelolaan PKR LKD tampak dari dua hal, yaitu dari proses terbentuknya PKR LKD sebagai physical world, community, dan rules-in-use dan dari dinamisnya hubungan berbagai aktor kepentingan di atas ruang dan arena berbasis interest tersebut. Pada proses terbentuknya PKR LKD sebagai physical world, misalnya terjadi ketegangan dan konflik antara masyarakat yang pro dan kontra akibat pergeseran physical world tersebut. Pada proses terbentuknya PKR LKD sebagai community, terjadi polemik dan penyempitan makna dalam memahami kategorisasi community. Sedangkan pada proses terbentuknya PKR LKD sebagai rules-in use, terjadinya proses konsensus antara berbagai aktor dan diadopsinya nilai-nilai komunal dalam pengelolaan sumberdaya bersama tersebut. Sementara itu, dinamisasi relasi kuasa berbagai aktor dalam proses pengelolaan PKR LKD yang berlangsung dalam ruang kekuasaan (the field of power) terpolarisasi kedalam dua sisi yaitu sisi relasi kuasa endogen dan sisi relasi kuasa eksogen. Kedua sisi relasi tersebut berlangsung dalam setting perubahan ruang dan waktu institusi, pergeseran pola relasi antar aktor dan pergerseran basis kekuasaan dalam institusi PKR LKD. Relasi kuasa endogen yaitu pola relasi kuasa yang terjadi antara PKR LKD dengan aktor-aktor atau institusi-institusi dari komunitas yang sama misalnya antara PKR LKD dengan warga masyarakat Kemuja, dengan Institusi Pondok Pesantren Al-Islam, Institusi Taman Murni dan Institusi Masjid Rohmatuddin. Sedangkan relasi kuasa eksogen yaitu pola relasi antara PKR LKD dengan negara (pemerintah Kecamatan, Puterpera, dan Pemeritah Desa), pasar (tengkulak, pengusaha ekspor karet) dan komunitas lain (masyarakat Desa Pelangges). Kedua pola relasi kuasa tersebut baik eksogen maupun endogen berlangsung dengan pola simetris baik simetris-sinergis, substitutive, simetris-konfliktual, asimetris negaraisasi, competing, dan asimetris marketisasi.

This thesis entitled of “The politics of managing commons rights, the dynamic of power relation in managing the collective rubber farm (PKR) through village welfare institution (LKD) in Kemuja village of Mendo Barat sub district of Bangka regency” comes from a substantial problem about how do Kemuja people manage the collective rubber farm through LKD institution in the midst of much obstacles both internal problem and shaded by strongly domination and penetration of actors interest who make use of PKR LKD as sphere and arena for persisted contest of power. Because of that, this research aims to answer the question of “how does the dynamic of power relation in managing the collective rubber farm (PKR) through village welfare institution (LKD) in Kemuja village of Mendo Barat sub district of Bangka regency”? To answer that question, this research uses the method of descriptive survey. Using that method, this research at least is able to answer that the dynamic of power relation in managing the PKR through LKD in Kemuja village seems from two things those are from constructed process of PKR LKD as a physical world, a community, and rules-in-use; and from the dynamic of relationship between actor interests on the sphere and arena based interest. In the process of constructed PKR LKD as a physical world, for example, it was happened the tension and conflict between agreed people and disagreed people because of physical world conversion. In the process of constructed PKR LKD as a community, it was happened the polemic and constriction of meaning in understanding the community categories. Whereas, in the process of constructed PKR LKD as rules-in-use, it was happened the consensus among actors and it was also adopted communal values in managing that common-pool resources. In the meantime, the dynamic of power relation among actors in the process of managing PKR LKD in field of power is polarized into two sides, that are endogen power relation and exogenous power relation. Both relations are applied in the setting of sphere and period institution change, the shift of actors’ power relations forms and the shift of power basis in PKR LKD institution. The endogen power relation is power relation form that happened between PKR LKD with many actors or institutions from the same community like between PKR LKD with Kemuja people, Islamic boarding house institution, Taman Murni institutions and mosque institution. Whereas the exogenous power relation is the relation between PKR LKD with the state, private, and other community. Both power relations, endogen and exogenous, are fluctuated with the symmetric -synergy form, substitutive, symmetric-conflict, asymmetric-state, competing and asymmetric-market.

Kata Kunci : Mekanisme pengelolaan perkebunan karet rakyat dan relasi kuasa aktor endogen dan eksogen.