PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS AVNIR-2 SEBAGAI SALAH SATU DATA UNTUK IDENTIFIKASI TANAH TERLANTAR HAK GUNA USAHA UNTUK PERKEBUNAN (Studi Kasus Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat)
Catur Widayanti, Harintaka, ST., MT.
2011 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaIdentifikasi tanah terlantar saat ini dilaksanakan sesuai petunjuk teknis tentang penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar. Identifikasi dengan melakukan penelitian secara yuridis dan inventarisasi data tekstual dan spasial. Perolehan data spasial berupa penggunaan tanah dilakukan dengan metode survey lapangan. Data penggunaan tanah saat ini (existing) digunakan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang ada dan tujuan pemberian haknya. Pengumpulan data spasial dengan metode survey lapangan pada lokasi Hak Guna Usaha (HGU) yang memiliki cakupan wilayah relatif luas dengan kondisi lapangan yang bervariasi membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup besar. Pemanfaatan citra satelit untuk tujuan identifikasi obyek di permukaan bumi telah lama diterapkan. Berdasarkan hal tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap metode yang dapat digunakan dalam kegiatan identifikasi tanah terlantar HGU perkebunan menggunakan ALOS AVNIR dan perbedaannya dengan metode survey lapangan. Penelitian dilakukan pada HGU atas nama PT. Purna Kahuripan yang diduga terlantar dengan luas 1.837,122 ha. Identifikasi tanah terlantar HGU dilakukan dengan interpretasi citra ALOS AVNIR-2 menggunakan metode transformasi indeks vegetasi dan klasifikasi digital. Transformasi indeks vegetasi untuk membedakan vegetasi perkebunan berupa kelapa dan vegetasi non perekebunan melalui nilai indeks vegetasi. Klasifikasi digital digunakan untuk pemetaan penggunaan tanah melalui deteksi tutupan lahan. Data penggunaan tanah diperoleh dari uji lapangan kemudian dijadikan dasar dalam pengelompokan penutup lahan untuk memperoleh peta penggunaan lahan saat ini. Berdasarkan peta penggunaan lahan yang ada diketahui penggunaan lahan yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan peruntukan dan tujuan pemberian haknya. Vegetasi yang heterogen pada lokasi penelitian menghasilkan nilai indeks vegetasi yang bervariasi sehingga sulit digunakan untuk kegiatan identifikasi tanah terlantar pada lokasi penelitian. Penggunaan lahan pada lokasi penelitian hasil klasifikasi digital berupa tanah terbuka seluas 234,585 ha; hutan 1097,199 ha; dan padang 505,338 ha. Hasil klasifikasi penggunaan lahan yang ada menunjukkan bahwa lokasi penelitian merupakan tanah terlantar, sehingga citra ALOS AVNIR-2 dapat digunakan sebagai alternatif cara pemetaan penggunaan lahan melalui klasifikasi penutup lahan dalam pelaksanaan kegiatan identifikasi tanah terlantar HGU untuk perkebunan dengan biaya yang lebih murah dibanding survey lapangan.
Identification of abandoned land are presently implemented in accordance technical instructions regarding the control and efficient use of abandoned land. Identification by researching juridical and inventory of textual and spatial data. Acquisition of spatial data in the form of land use by field survey methods. Data current land use was used to determine the suitability of use with a regional plan (RTRW) that exist and the purpose of granting rights. Identification with the field survey methods on the location of land cultivation rights title (HGU), which has a relatively wide area coverage with varying field conditions takes time, effort, and considerable expense. Use of satellite imagery for object identification purposes in the earth's surface has been applied. The research was conducted to determine the possible use of ALOS AVNIR-2 image in the identification of abandoned land cultivation rights title for plantations. The study was conducted in HGU of PT. Purna Kahuripan who allegedly abandoned area of 1837.122 ha. Identification of abandoned area have been done by ALOS AVNIR-2 image interpretation using digital classification and transformation vegetation index method. Digital classification is used for mapping land use by detecting of land cover. Land use data obtained from field tests are then used as reference for dividing land cover to obtain land use map. Based on maps of existing land use known to the appropriate use of land or not in accordance with the designation and purpose of their rights. The transformation vegetation index to distinguish vegetation of coconut plantation and non plantation vegetation through vegetation index value. Heterogeneous vegetation on the study area produce vegetation index values vary so difficult to use for identification of abandoned land at the study area. The results digital classification of land use in study area are : open land area 234.585 ha, forest 1097.199 ha, and tundra 505.338 ha. The result of land use classification indicates that the location of the study was abandoned land, so that the image of ALOS AVNIR-2 can be used as an alternative way of land use mapping by land cover classification in the identification of abandoned land cultivation rights title for plantation with a cheaper cost than field surveys.
Kata Kunci : Identifikasi Tanah Terlantar, HGU Perkebunan, Citra ALOS AVNIR-2