Upaya Peningkatan Pencapaian Service Level Agreement Penyusunan Opini Risiko Pembiayaan di Bank Mandiri
INDRIA PURWANINGSIH, Adi Djoko Guritno, Dr., M.SIE.
2011 | Tesis | S2 Magister ManajemenTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen operasi di Divisi Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri dalam upaya meningkatkan service level agreement (SLA) penyusunan opini risiko (risk opinion/RO) pembiayaan agar sesuai target perusahaan yaitu 95%, dan mengidentifikasi penyebab pencapaian SLA penyusunan RO belum sesuai target, serta merumuskan solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Beberapa faktor yang menyebabkan target pemenuhan SLA penyusunan RO belum tercapai, antara lain adalah tingginya volume permohonan RO yang masuk ke unit penyusun RO, bottleneck pada level kepala bagian dan wakil kepala divisi, aksesabilitas terhadap data-data pendukung masih terbatas, kompleksitas permasalahan yang tinggi pada pembiayaan segmen korporasi, frekuensi rework/revisi tinggi, dan format penyajian RO yang kurang ringkas. Squeezing activity dapat mengurangi konsumsi waktu yang diperlukan dalam penyusunan RO. Squeezing activity dilakukan dengan cara melakukan perubahan/rekayasa pada input, proses, dan output. Rekayasa pada input berupa pengurangan volume proposal pembiayaan yang memerlukan RO dengan meningkatkan limit pembiayaan wewenang kantor cabang, penyediaan bank data yang lengkap, dan penetapan risk acceptance criteria (RAC). Rekayasa pada proses berupa pengadaan scoring/rating system pengganti RO, penempatan organorgan penyusun RO di kantor wilayah/kantor cabang, dan pembuatan checklist penyusunan RO. Rekayasa pada output berupa peringkasan format penyajian RO. Kompleksitas permasalahan yang lebih tinggi dan tahapan penyusunan RO segmen korporasi yang lebih banyak daripada RO segmen non korporasi menyebabkan waktu penyusunan RO segmen korporasi lebih lama daripada RO segmen non korporasi. Oleh karena itu, SLA penyusunan RO segmen korporasi harus diubah dari semula 2 hari menjadi 3 hari untuk level kepala divisi, dan 4 hari untuk level direktur.
The purpose of this study is to investigate the application of operation management at the Risk Management Division of Bank Syariah Mandiri in an effort to improve the achievement of targeted service level agreement (SLA) in making financing risk opinion / RO, to identify the causes of low achievement on targeted SLA, and to formulate solutions to solve the problem. Some factors leading to the unfulfillmentment of SLA target, among others, is the high volume of proposals coming into RO constituent units, the bottleneck at the level of section chief and deputy division head, limited accessibility on supporting data, high complexity of corporate financing, high frequency of rework/revision, and less compact RO. Squeezing activity can reduce the consumption of time required in producing RO. Squeezing activity is done by making changes on the input, process and output. Changes in input are by reducing the volume of financing proposals that require RO by increasing financing limit of the branch offices, providing a comprehensive data bank, and establishment of risk acceptance criteria (RAC). Changes in process are by providing scoring / rating system to substitute RO, placement of RO provider unit representative at region offices or at particular branch offices, and providing RO checklist. A change in output is by simplifying RO presentation format. Higher complexity and more stages in making RO for corporate financing has caused longer time consumption in making corporate financing RO than noncorporate financing RO. Therefore, the SLA for corporate financing RO shall be changed from 2 days to 3 days for division head level, and 4 days for director level.
Kata Kunci : service level agreement, opini risiko, Bank Syariah Mandiri, volume, bottleneck, aksesabilitas, kompleksitas pembiayaan segmen korporasi, rework, format RO, squeezing activity.