PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR GRATIS UNTUK PERSALINAN OLEH BIDAN DESA DI KABUPATEN LAMANDAU PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

Seprit Henry Samosir, Dra. Retna Siwi P., MA.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Pemerintah Kabupaten Lamandau membuat program Jaminan kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis (PKDG) di puskesmas, puskesmas pembantu, dan poliklinik bersalin desa. Namun demikian bidan kurang memanfaatkan program PKDG karena tarif persalinan yang tidak sesuai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja bidan di polindes pelaksanaan pelayanan persalinan dalam program PKDG. Metode Penelitian: Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan penelitian ini adalah Kabid Yankes, Kasie KIA, kepala puskesmas, bidan koordinator puskesmas, bidan desa, dan pengelola program. Pengumpulan data dengan wawancara, diskusi kelompok, studi dokumen. Analisis penelitian dilakukan menggunakan analisis tema. Hasil : Kinerja bidan desa baik dalam persalinan, namun bidan desa tidak memamfaatkan dana PKDG, sehingga bidan desa masih menerima jasa medik dari pasien. Hal ini disebabkan tidak adanya motivasi kerja untuk menggunakan PKDG, insentif dan jasa medik tidak sesuai dengan kondisi daerah, fasilitas, alat, dan obat kurang lengkap. Harapan bidan desa untuk berkerja tidak tercapai, karena kurangnya supervisi berkala, monitoring, dan evaluasi. Kesimpulan: Pemerintah Kabupaten Lamandau perlu untuk membuat Peraturan Daerah baru yang sesuai dengan kebutuhan bidan dan kemampuan membayar pasien.

Background: Local Government of Lamandau District had developed health Insurance program for free basic health services (PKGD) in health centers, subhealth centers, and village maternity clinic. However, midwives had less utilized the program because delivery fee of PKDG was too low. Objective: This study aims to describe the performance of midwife in the village maternity clinic in the implementation of service delivery PKGD programe. Method: The method used was a qualitative method with case study design. Informants were Yankes Head, Section Head of MCH, head of health centers, midwives clinic coordinator, village midwives, and program managers. Data collection was depth interviews, group discussions, and study documents. Analysis of data use theme nalysis. Results: The performance of midwife in childbirth was good, but did not utilize midwives PKDG funds, so that midwives were still asking fees from patients. This is due to the lack of work motivation for using PKDG, incentives and medical services did not in accordance with local conditions, facilities, equipment, and medicines. The expectation of village midwife to work was not achieved because of the lack of regular supervision, monitoring, and evaluation. Conclusion: District Government of Lamandau district needs to create a new local regulation to suit the needs of midwives and the ability to pay of the patients.

Kata Kunci : bidan desa, pelayanan persalinan, kinerja.