PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN F100 DAN FORMULA TEPUNG TEMPE TERHADAP KADAR SERUM Fe DAN HEMOGLOBIN PASIEN ANAK DENGAN GIZI KAMPUNG
IVA TSALISSAVRINA, dr. Endy Pardjanto, SpAk., MPH.
2011 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/GKLatar Belakang : Kurang energi protein masih menjadi masalah besar yang dihadapi Indonesia. WHO telah merekomendasikan F100 dengan bahan dasar susu skim pada pasien dengan gizi kurang/gizi buruk. Telah dikembangkan beberapa alternatif pengembangan formula untuk anak dengan gizi kurang yaitu dengan menggunakan bahan dasar lain yang mempunyai nilai gizi tinggi tetapi mudah didapatkan dan lebih murah serta bisa digunakan pada anak dengan intoleransi laktosa, diantaranya dengan tepung tempe. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian makanan F100 dan formula tepung tempe terhadap kadar serum Fe dan Hemoglobin(Hb) pasien anak dengan gizi kurang. Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain penelitian randomized control clinical trial. Subjek penelitian ini diambil menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah pasien gizi kurang umur 1 – 10 tahun yang dirawat di SMF IKA Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang. Besar sampel pada penelitian ini adalah 30 subjek penelitian. Kelompok perlakuan dibagi 2 yaitu kelompok yang diberi F100 dan kelompok yang diberi formula tepung tempe. Pengukuran kadar Hb menggunakan metode cyanmethemoglobin, kadar serum Fe menggunakan metode kolorimetrik. Data asupan makan menggunakan metode visual comstock dan food recall. Data dianalisis menggunakan chi-square, unpair t-test dan regresi linier berganda. Hasil : Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar Hb awal dan serum Fe awal menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dengan nilai signifikansi p= 0,514 (kadar Hb awal) dan p=0,330 (kadar serum Fe awal). Hasil uji statistik unpair t-test terhadap pengaruh pemberian makanan F100 dan tepung tempe terhadap kadar serum Fe dan kadar Hb menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna yaitu p=0,139 (kadar Hb) dan p =0,313 (kadar serum Fe). Hasil uji statistik unpair t-test antara asupan energi dan zat gizi karbohidrat, protein dan lemak juga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna, sedangkan asupan Fe menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,001). Hasil uji bivariat korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara asupan energi dan zat gizi dengan kadar serum Fe dan Hb akhir adalah lemah (r<1). Hasil uji analisis multivariat menggunakan uji regresi linier berganda didapatkan bahwa faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kadar Hb akhir dan serum Fe akhir dan mempunyai nilai p<0,25 adalah asupan energi, protein, Fe, kadar Hb awal dan kadar serum Fe awal, dengan nilai Adjusted R Square untuk kadar Hb awal adalah 80,8% Kesimpulan : Tidak ada perbedaan bermakna antara asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak antara kelompok F100 dengan kelompok formula tepung tempe. Tidak ada perbedaan kadar serum Fe dan Hb antara kedua kelompok serta adanya hubungan yang lemah antara asupan zat gizi dengan kadar serum Fe dan Hb .
Background: Protein energy deficiency is a major problem facing Indonesia. WHO has recommended F100 made from skimmed milk for undernourished/malnourished patients. Some alternatives of formula development have been made for undernourished children using other materials of high nutrient that are cheaper and accessible and can be used for children with lactose intolerance such as tempe flour. Objective: To identify the effect of F100 food and tempe flour formula supplementation to Fe serum and hemoglobin (Hb) level of undernourished child patients. Method: The study was experimental and used randomized control clinical trial design with purposive sampling method. Subject of the study were undernourished patients of 1-10 years old hospitalized at Dr. Saiful Anwar Hospital Malang. Samples consisted of 30 patients divided into 2 experiment groups; experiment group 1 supplemented with F100 and group II with tempe flour formula. Assessment of Hb level used cyanmethemoglobin and Fe serum level used colorymatic method. Data of food intake were obtained using visual comstock and food recall method. Data were analyzed using chi square, unpaired t-test and double linear regression. Result: There was no significant difference in preliminary Hb level (p=0.514) and Fe serum level (p=0.330). The result of unpaired t-test showed there was difference in the effect of supplementation (p=0.139 for Hb and p=0.313 for Fe serum). The result of unpaired t-test between intake of energy and carbohydrate, protein and fat also showed no significant difference (p=0.001). The result of bivariate correlation test showed weak correlation between intake of energy and nutrient and final Fe serum and Hb level (r<1). The result of multivariate analysis using double linear regression test showed factors affecting final Hb and Fe serum level (p<0.025) were intake of energy, protein, Fe, preliminary Hb level and Fe serum level with score of R2 80.8% for preliminary Hb level. Conclusion: There was no significant difference in intake of energy, carbohydrate and fat between the group with F100 and the group with tempe flour formula. There was no difference in Fe serum and Hb level between the two groups and there was weak correlation between intake of nutrients and level of Fe serum and Hb.
Kata Kunci : F100, tepung tempe, Kadar serum Fe, kadar Hb, gizi kurang