Laporkan Masalah

PENGARUH BERKUMUR LARUTAN ENZIM PAPAIN 0,1% DAN 0,2% TERHADAP KOLONI BAKTERI STREPTOKOKUS α DAN PERTUMBUHAN PLAK GIGI PADA ANAK PEREMPUAN USIA 13–15 TAHUN (Studi pada anak-anak perempuan di Panti Asuhan Puteri Islam, Yogyakarta)

Elisabeth Meilina Waluyatrie, drg. Sri Kuswandari, MS., SpKGA(K)., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi Klinik

Plak gigi merupakan penyebab terjadinya karies dan penyakit mulut lainnya, Plak gigi mengandung bermacam-macam bakteri yang terikat pada matriks glikoprotein saliva dan polisakarida ekstra seluler. Kontrol plak bisa dilakukan secara kimiawi dengan berkumur larutan kumur. Enzim papain merupakan suatu enzim proteolitik yang dapat mengkatalisa ikatan peptida menjadi senyawa yang lebih sederhana. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berkumur larutan enzim papain konsentrasi 0,1% dan 0,2% terhadap koloni Streptokokus α dan pertumbuhan plak gigi pada anak perempuan usia 13 – 15 tahun. Subyek penelitian terdiri 23 anak yang dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok berkumur larutan kumur enzim papain konsentrasi 0% (kontrol), 0,1% dan 0,2% sehari sekali setelah menggosok gigi pada malam hari selama dua minggu. Pengambilan data, 3 kali sebelum (awal), setelah satu minggu dan dua minggu berkumur larutan kumur enzim papain, dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum makan atau menggosok gigi. Data meliputi jumlah koloni bakteri Streptokokus α, dengan mengusap bagian bukal gigi molar atas dengan cotton bud steril dan dibiakkan pada media agar darah; pertumbuhan plak gigi dengan skoring plak metode PHP modifikasi Amith. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, Mann Whitney dan korelasi Spearman pada tingkat signifikansi 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan bermakna penurunan jumlah koloni bakteri Streptokokus α setelah berkumur larutan kumur enzim papain dua minggu (χ² = 9,63; p= 0,01). Larutan kumur enzim papain 0,2% dapat menurunkan jumlah koloni bakteri Streptokokus α setelah satu minggu (Z=2,32; p=0.02), sedangkan yang 0,1% setelah dua minggu (Z=-2,63; p=0,01), tetapi antara kedua konsentrasi larutan kumur tersebut tidak berbeda bermakna dalam menurunkan jumlah koloni bakteri Streptokokus α dalam plak. Berkumur larutan kumur enzim papain 0,1% dan 0,2% selama satu minggu maupun dua minggu tidak menurunkan pertumbuhan plak gigi (χ²= 2,13 p= 0,52 dan χ²= 0,35 p= 0,77). Uji korelasi Spearman membuktikan tidak ada hubungan bermakna antara penurunan skor plak gigi dengan penurunan jumlah koloni bakteri Streptokokus α. Disimpulkan bahwa baik larutan kumur enzim papain 0,1% maupun 0,2% dapat menurunkan jumlah koloni bakteri Streptokokus α, tetapi tidak dapat menurunkan pertumbuhan plak gigi pada anak anak perempuan usia 13 – 15 tahun.

Dental plaque may cause tooth caries and other oral diseases. It contents bacteria bound to the matrix of salivary glycoproteins and extra-cellular polysaccharide. Dental plaque may be controlled chemically by mouth rinsing. Papain is a proteolysis enzyme which capability to catalyze peptide bound to simple chemical compounds. The purpose of this study was to determine the effect of mouth rinsing with papain enzyme solution 0.1% and 0.2% to the colony of Alpha Streptococcus and the growth of dental plaque in 13 – 15 years old girls. The subjects comprise of 23 girls divided into 3 groups. Each group rinsed their mouth with different concentration of papain enzyme solution, namely 0% (control group), 0,1% and 0,2%, once a day after brushed their teeth at night before sleep for two weeks. The data were taken just got up their sleep at early morning before eating and brushing. It is done in 3 times, namely before, after one week and after two week rinsing with papain enzyme solution. The data of Alpha Streptococcus colony was taken by swabbing with sterile cotton bud at the buccal surface upper molars then inoculated in blood growth media and data of the growth of dental plaque by scoring the plaque with PHP method modified by Amith. The data was analyzed by Kruskal Wallis, Mann Whitney and Spearman correlation at the 0,05% significant level. The result showed that there was significant difference of the colony numbers decreased of Alpha Streptococcus after rinsed papain enzyme solution for two weeks (χ² = 9,63; p= 0,01). The 0,2% papain enzyme solution was able to decrease the colony numbers of Alpha Streptococcus after used for one week (Z=2,32; p=0.02), while the 0,1% after used for two weeks (Z=-2,63; p=0,01), however, there was no significant difference between the two concentrations. Mouth rinsing with papain enzyme solution 0,1% nor 0,2% for one or two weeks was not able to decrease the growth of dental plaque (χ²= 2,13 p= 0,52 dan χ²= 0,35 p= 0,77). The Spearman correlation analysis showed no significant correlation between the colony numbers of Alpha Streptococcus and the growth of dental plaque. It may be concluded that mouth rinsing with papain enzyme solution 0,1% and 0,2% could decrease the colony number of Alpha Streptococcus , but could not decrease the growth of dental plaque in 13 – 15 years old girls.

Kata Kunci : Larutan kumur enzim papain, koloni bakteri Streptokokus α, Pertumbuhan plak gigi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.