Laporkan Masalah

IMPLEMENTASI PROGRAM INTEGRATED FARMING SYSTEM (IFS) PT. RIAU ANDALAN PULP DAN PAPER DI KECAMATAN PANGKALAN KERINCI KABUPATEN PELALAWAN

Restu Mayusri Hady, Ir, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang industri pulp dan kertas yang berada di Kecamatan Pangalan Kerinci Kabupaten Pelalawan sejak tahun 1994. Dalam melaksanakan praktek Corperate Social Responbility (CSR), pada tahun 1998 PT. RAPP membentuk sebuah program yang bernama Program Pemberdayaan Masyarakat Riau (PPMR). PPMR adalah suatu mekanisme layanan sumber daya masyarakat untuk membantu masyarakat agar dapat meningkatkan kehidupan dirinya sendiri. PPMR mempunyai empat kegiatan yang terdiri dari; 1) Integrated Farming System (IFS), 2) Small and Medium Enterprises (SME), 3) Vocational Training (VT) dan 4) Social Infrastructure Program (SIP). Integrated farming system (IFS) adalah sebuah model pertanian yang mengintegrasikan 3 subsektor pertanian (peternakan, pertanian dan perikanan) dalam satu lahan. Oleh PPMR, program IFS dijadikan sebagai core program dan program-program yang lain merupakan program pendukung IFS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas implementasi program IFS dan mengkaji faktor-faktor yang diduga mempengaruhi efektivitas program IFS. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan yang merupakan pusat kegiatan PT. RAPP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan deduktif dengan menggunakan analisa kualitatif dan kuantitatif. Unit amatan adalah sebanyak 91 responden (keluarga) dari 297 keluarga yang mendapatkan bantuan program IFS. Pengumpulan data dilakukan dengan cara; quesioner, observasi, wawancara dan data sekunder serta data primer untuk dilakukan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program IFS yang dilaksanakan PPMR (PT.RAPP) dari periode 2000 hingga 2004 dinilai tidak efektif. Ketidakefektifan program IFS ini dikarenakan; 1). berkurangnya jumlah sapi, tanaman dan ikan milik kelompok tani hingga tahun 2007 yang berasal dari bantuan PPMR, 2). berkurangnya jumlah produksi kompos milik kelompok tani hingga tahun 2007, 3). berkurangnya luas lahan pertanian milik kelompok tani hingga tahun 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program IFS adalah; 1). sumber daya manusia, 2). pendanaan, 3). partisipasi, 4). komunikasi dan koordinasi, 5). digunakannya landasan teori kausalitas.

PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) is a multinational company engaging in pulp and paper industry located in Pangalan Subdistrict Pelalawan Regency since 1994. Performing Corporate Social Responsibility (CSR), RAPP established a program called Program Pemberdayaan Masyarakat Riau (PPMR) in 1998. PPMR is a mechanism of society resource service to assist society to enhance their life. PPMR encompasses four activities consisting of 1) Integrated Farming System (IFS), 2) Small and Medium Enterprises (SME), 3) Vocational Training (VT) and 4) Social Infrastructure Program (SIP). Integrated Farming System (IFS) is a farming model integrating 3 subsectors of farming (breeding, agriculture and fishery) on one land. IFS program is created by PMR as the core program and the other programs as IFS-supporting programs. This research aims at evaluating the effectiveness of IFS program implementation and studying the factors that may influence the effectiveness of IFS program. This research was conducted at Pangalan Subdistrict Pelalawan Regency that is the centre for PT. RAPP’s activities. It applied deductive approach method. The observation units were 91 respondents (family) from 297 families who receive assistance of IFS program. Data were collected with questionnaires, observation and interview. Primary and secondary data were then analyzed quantitatively and qualitatively. The result of the research shows that IFS program conducted by PPMR (PT. RAPP) from 2000 to 2004 is considered ineffective. The ineffectiveness of IFS program is due to 1) the decreasing number of cows, plants and fish owned by farmer groups until 2007 from PPMR aids, 2) decreasing number of compost production owned by farmer groups until 2007 and 3) decreasing acreage of farming land owned by farmer groups until 2007. Factors influencing the effectiveness of IFS program are 1) human resources, 2) funding, 3) participation, 4) communication and coordination and 5) the use of theory of causality

Kata Kunci : -


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.