Laporkan Masalah

PERTUMBUHAN ANTEROPOSTERIOR DAN VERTIKAL WAJAH PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI BAIK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN (Kajian Secara Sefalometri Langsung pada Anak Suku Jawa di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul)

Atiek Driana Rahmawati, Prof. Dr. Iwa Sutardjo RS, drg., SU., SpKGA(K).

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi Klinik

Wajah dibagi menjadi tiga bagian, atas, tengah dan bawah. Pertumbuhan wajah setelah lahir terjadi pada tiga arah: transversal, vertikal dan sagital (anteroposterior). Pertumbuhan vertikal terbesar pada usia 7-11 tahun. Pertumbuhan sagital, paling intensif terjadi sebelum dan selama erupsi gigi molar tetap. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola pertumbuhan lebar pada sutura mediana maksila dengan sutura pendukung tinggi maksila. Anak perempuan pertumbuhannya dua tahun lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan wajah anteroposterior dan vertikal serta pengaruh faktor usia dan jenis kelamin pada anak usia sekolah dengan status gizi baik. Penelitian observasional analitik dengan rancang penelitian cross sectional dilakukan pada 112 anak dari empat sekolah dasar Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Subyek dibagi 14 kelompok menurut usia dan jenis kelamin, masing-masing terdiri dari 8 anak. Pengukuran meliputi tinggi wajah atas, tengah dan bawah, panjang rahang atas dan bawah kanan-kiri. Data dianalisis menggunakan analisa korelasi Pearson, general linear model dan kanonikal. Hasil menunjukkan terdapat hubungan positif yang lemah antara tinggi wajah tengah dengan: panjang rahang atas kanan (r=0,362), panjang rahang atas kiri (r=0,278), panjang rahang bawah kanan (r=0,285), panjang rahang bawah kiri (r=0,334). Terdapat pula hubungan positif yang lemah antara tinggi wajah bawah dengan: panjang rahang atas kanan (r=0,236), panjang rahang bawah kanan (r=0,344), panjang rahang bawah kiri (r=0,383). Terdapat hubungan positif yang sangat lemah antara tinggi wajah bawah dengan panjang rahang atas kiri (r=0,188). Terdapat pengaruh usia terhadap pertumbuhan anteroposterior dan vertikal wajah; terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap pertumbuhan anteroposterior wajah. Usia dan jenis kelamin berpengaruh terhadap pertumbuhan anteroposterior dan vertikal wajah dimana faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor usia terhadap pertumbuhan anteroposterior, dan ini terjadi pada anak laki-laki usia 9, 10, 11 dan perempuan usia 6, 9, 11 dan 12 tahun.

Facial human could be divided into three parts, upper, middle and lower. After birth, facial growth occured in three directions : transfersal, vertical and sagital (anteroposterior). The greatest vertical growth occured at the age of 7-11 years, and the sagital growth, the most intensive growth occured before and during the eruption of permanent molar. There was no significant correlation between growth pattern width at the maxillary sutura mediana with maxillary sutura height supporters. The growth in girls was two years earlier than in boys. The purpose of this study was to determine the relationship between anteroposterior and vertical facial growth and also the influence of the age and sex factors on school-age children with good nutritional status. Analytical observational research based on cross sectional research design was done on112 children from four elementary schools at Tamantirto Kasihan Bantul. The subjects were divided into14 groups according to their age and sex and each group consisted of 8 children. The measurements included the height of upper, middle and lower face, the length of the maxillary right and left, and the length of the mandibular right and left. Data were analyzed by Pearson correlation analysis, general linear model and canonical. The result showed that there were a weak positive relationship between middle face heigth and: maxillary right length (r=0,362), maxillary left length (r=0,278), mandibular right lenght (r=0,285), mandibular left lenght (r=0,334). There were weak relationships also showed between lower face height and: maxillary right lenght (r=0,236), mandibular right lenght (0,344), mandibular left lenght (r=0,383) and there is a very weak positive relationship between lower face height and maxillary left lenght (r=0,188).There was an influence of age on anteroposterior and vertical facial growth. Age and gender influence the anteroposterior and vertical growth of the face whereas the most influencing factor was the age factor on the growth of anteroposterior, this occured in boys ages 9, 10, 11 years and girls aged 6,9,11 and 12 years.

Kata Kunci : pertumbuhan anteroposterior, pertumbuhan vertikal, anak usia sekolah, jenis kelamin status gizi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.