EMBRIOGENESIS MIKROSPORA PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) HIBRIDA (Menthik X Cempo merah)

Andin Vita Amalia, Dr.rer.nat Ari Indrianto, SU.

2011 | Tesis | S2 Biologi

Padi varietas lokal baru dapat diperoleh dari keragaman genetik yaitu dengan melakukan hibridisasi tanaman (persilangan buatan pada tanaman). Upaya untuk mempersingkat waktu dan memperoleh tanaman hibrida unggul dalam satu generasi adalah menggunakan teknik kultur mikrospora dengan menghasilkan tanaman dobel haploid melalui proses embriogenesis. Perkembangan normal gametofitik mikrospora secara in vitro dapat diubah ke arah sporofitik. Proses ini dikenal dengan embriogenesis mikrospora. Induksi embriogenesis mikrospora pada tanaman padi hibrida dapat dilakukan dengan praperlakuan stres temperatur dan medium starvasi. Stres diperlukan untuk mengubah perkembangan gametofitik mikrospora. Penelitian ini bertujuan untuk menginduksi mikrospora embriogenik padi hibrida (menthik dan cempo merah) melalui teknik kultur mikrospora. Bahan yang digunakan adalah tiller padi hasil persilangan antara menthik dengan cempo merah. Penelitian ini menggunakan analisis fisiologis dimaksudkan untuk mendeskripsikan padi hibrida hasil persilangan antara menthik dengan cempo merah dan analisis sitologis untuk mengetahui perkembangan inti mikrospora serta analisis varian satu arah yaitu 4 perlakuan kinetin pada konsentrasi 0,5 mg/l; 1 mg/l; 1,5mg/l; 2 mg/l. Parameter yang diamati adalah jumlah mikrospora embriogenik yang viabel, tipe perkembangan inti mikrospora (sporofitik atau gametofitik) dan jumlah proembrio (struktur multinukleat) dari mikrospora dengan pengecatan DAPI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan embrio yang tumbuh dari hasil persilangan adalah 38.68%. sedangkan persentase mikrospora embriogenik yang viabel pada tanaman padi hibrida setelah praperlakuan stres selama 4 hari adalah 86.16%. Penambahan konsentrasi kinetin 1 mg/l dapat memacu perkembangan proembrio pada tanaman padi hibrida dari hasil persilangan menthik dan cempo merah.

New local rice varieties could be obtained from genetic diversity through hybridization of plants (artificial crosses in plants). The efforts to shorten the time of breeding and to obtain excellent hybrid in one generation is by microspore culture techniques to produce double haploid plants through the process of embryogenesis. Development of normal gametophytic microspore in vitro can be modified in the direction sporophytic route. This process is known as microspore embryogenesis. Induction of microspore embryogenesis in hybrid rice plants is conducted by pre-treatment temperature stress and starvation medium. Stress is needed to modify the development of gametophytic microspore. This research is purposed to induce embryogenic microspore of rice hybrid trough microspore culture techniques. The materials used were rice tiller resulted from menthik and cempo merah crossing. This research used physiological analysis in order to describe rice hybrid which was resulted from crossing between menthik and cempo merah and cytology analysis in order to know the development of microspore nuclear as well as one direction of variant analysis that was kinetin treatment on 0,5 mg/l; 1 mg/l; 1,5 mg/l; 2 mg/l concentration. Measured parameters were the number of viable embryogenic microspore, the type of development microspore nuclear (sporophytic or gametophytic) and the number proembryo (multinucleate structure) of the microspore with DAPI staining. The result of this research showed that the success of embryo grown from the crossing was 38,68%. While the percentage of viable embryogenic microspore in rice hybrid after stress pre-treatment during 4 days was 86.16%. The addition of 1 mg/l kinetin was able to induce the development of pro-embryo in rice hybrid from menthik and cempo merah crossing.

Kata Kunci : Padi Hibrida, Embriogenesis, Mikrospora, Kinetin