Laporkan Masalah

PEMBENTUKAN IDENTITAS KOLEKTIF MELALUI MUSIK DALAM KOMUNITAS JAZZ YOGYAKARTA

WILTON AW. DJAYA, Prof. Dr. Heru Nugroho

2011 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Jazz adalah musik dinamis yang lekat dengan wacana perlawanan akar rumput. Meskipun musik ini lahir dari rasa ketertindasan, namun dalam perkembangannya di Indonesia, jazz menjadi musik yang dikonsumsi oleh kalangan atas, sehingga yang terjadi kemudian adalah berkembangnya wacana jazz sebagai musik elit dan hanya didengarkan oleh kelompok sosial tertentu dan di tempat-tempat tertentu pula. Fokus kajian ini adalah pada pembentukan identitas kolektif melalui jazz yang terjadi dalam Komunitas Jazz Yogyakarta dengan tujuan untuk a) menjabarkan pengetahuan tentang musik jazz yang dipahami oleh Komunitas Jazz Yogyakarta, b) menjelaskan praktik-praktik apa saja yang mendasari terbentuknya identitas kolektif dalam Komunitas Jazz Yogyakarta, dan c) mendeskripsikan tentang penggunaan pengetahuan dan kuasa untuk mereproduksi wacana mengenai jazz. Kajian ini menggunakan teori habitus, identitas, dan wacana untuk mempertajam analisa. Sementara itu, jenis penelitian ini adalah kualitatif interpretif dan metode yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Kehadiran Komunitas Jazz Yogyakarta membuka ruang baru bagi jazz dan menjadikannya terkenal serta dapat dinikmati secara bebas. Komunitas Jazz Yogyakarta membahasakan jam-session dengan bahasa mereka sendiri serta mengemas acaranya dengan unsur-unsur lokal. Praktik-praktik ini yang kemudian menjadi identitas kolektif mereka

Jazz is a dynamic music genre, which has typically been closely connected to discourse of grass-roots resistance. Despite having been born from a sense of oppression in most parts of the world, in its development in Indonesia, jazz has become a musical style, which has largely been consumed by the elite. As a result, discourse on jazz as the music of the elite is only just developing and can only be heard by certain groups and in certain places. The focus of this study is about the formation of collective identity through jazz that is happening in the Yogyakarta Jazz Community. Its aims are a) to spell out the knowledge about jazz music, which was understood by the Yogyakarta Jazz Community, b) to explain the practice that underlie the formation of collective identity within Yogyakarta Jazz Community, and c) to describe about usage of knowledge and power that reproduced discourse about jazz. This study uses the theory of habitus, identity, and discourse to sharpen the analysis. Meanwhile, the type of this research is qualitative interpretive and interview, observation and documents were used as a method. The presence of Yogyakarta Jazz Community opens a new space for jazz and make it more well-known. Jazz can be enjoyed freely by Yogyakarta Jazz Community as they express themselves through the jam-session in their own language, as well as injecting their shows with local elements. These practices have helped to forge their own collective identity.

Kata Kunci : identitas kolektif, habitus, relasi kuasa, wacana, jazz, komunitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.