EVALUASI MANAJEMEN PRODUKSI KENDARAAN TEMPUR PANSER 6X6 DI PT.PINDAD (PERSERO), BANDUNG
Retno SEW Basri, Prof. Dr. H.A. Sudibyakto, MS.
2011 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalIndikator kekuatan militer suatu negara terletak pada kuantitas dan kualitas teknologi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dimiliki. Indonesia sebagai salah satu negara berdaulat harus dapat mempertahankan kedaulatannya dengan memanfaatkan seluruh komponen bangsa termasuk kekuatan militer yang dimiliki. Kekuatan militer Indonesia dapat dijadikan suatu posisi tawar dalam hubungan Internasional Indonesia dengan negara-negara yang berbatasan. Kebijakan pemerintah pada era yang lalu dalam penetapan prioritas pembangunan pertahanan negara yang mengedepankan pengadaan alutsista dari luar negeri berdampak pada menurunnya kemampuan industri strategis dalam negeri dibidang alutsista. Kebijakan tersebut telah lama berlangsung dan baru dalam periode 5 tahun terakhir, dimana sistem perbankan dan potensi beberapa industri dalam negeri dapat berkompetensi, merubah pola pengadaan alutsista pada pemberdayaan industri strategis dalam negeri untuk mendukung kebutuhan alutsista TNI. Tercatat beberapa industri strategis yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Nasional Industri Pertahanan (BUMNIP) yang mampu memproduksi alutsista seperti PT. PAL untuk membuat berbagai jenis kapal, PT. DI dalam industri Dirgantara, PT. Dahana dalam memproduksi bahan baku peledak dan PT. Pindad untuk mendukung alutsista TNI AD terutama panser, amunisi, dan senjata. Naskah ini disusun sebagai hasil penelitian untuk mengevaluasi pengaruh manajemen produksi terhadap produksi Ranpu Panser 6x6 di PT. Pindad (Persero). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dan analisis SWOT dalam merumuskan strategi dan upaya-upaya yang mungkin dilakukan dalam rangka peningkatan produksi alutsista, khususnya Ranpur Panser 6x6. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa (1) perencanaan produksi yang telah ditetapkan oleh manajemen PT. Pindad (Persero) masih kurang optimal, sehingga hasil produksi Ranpur Panser 6x6 belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan Alutsista TNI AD secara Optimal, (2) kemampuan SDM PT. Pindad (Persero) dalam pelaksanaan transfer of techonology (TOT) cukup handal, (3) kurang optimalnya proses produksi yang dilakukan oleh PT Pindad (Persero) sering terkendala oleh kontraproduktifnya berbagai peraturan dan kebijakan pemerintah kepada industri strategis dan (4) pengawasan internal dalam proses produksi dan manufaktur di PT. Pindad (Persero) cukup baik sementara dari hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi yang harus dilakukan oleh PT. Pindad (Persero) terkait dengan peningkatan produksi Ranpur Panser 6x6 pada masa mendatang adalah strategi ekspansi (Strategi kuadran 1).
Military capabily of one country is performed by the quantity and quality of military equipments (main equipments of weapons systems-ALUTSISTA). Indonesia as a sovereign state have to preserve its sovereignty by utilize of all its resources including its military strength. It can be argued that Indonesia military strength can be used as a bargaining position in bilateral relations especially with neighbouring countries. In the part, government policy in setting development priorities, puts the country's defense procurement from abroad may decline ability of domestic strategic industries to produce main military equipment. The policy has occured for long period and just change in 5 years latter, when budget system and the increasing unfair domestic industries have provesi its capability and, change the pattern of defense equipment procurement by empowering local strategic manufacture to support the needs of military main equipment (ALUTSISTA TNI). Several points highlighted, strategic industry-owned enterprises to join the National Defense Industry (BUMNIP) capable of producing military main equipment such as PT. PAL to manufacture different types of ships, PT. DIproducery in the aeroplner and helicopter, PT. Dahana in producing raw materials and explosives PT. PINDAD to support the Army defense equipment (ALUTSISTA), especially armored, ammunition, and weapons. This thesis is made structured as a result of research by author by studying the influence of external supervision of the production of armored PT. PINDAD (Persero). The research method is descriptive analysis and SWOT analysis by formulating strategies and measures to increase production of defense equipment, especially the Panzer combat vehicles (6x6). The final conclussion (of this thesis) prove that (1) production planning that has been set by the management of PT. PINDAD (Persero) is not optimal (2) The ability of Human Resources. PINDAD (Persero) in the implementation of transfer of technology (TOT) is quite reliable, (3) idle production process of PINDAD (Persero) is often influenced by unproper government regulations and policies for local industrial strategies (4) Internal upervision in production and proses manufacturing in PINDAD (Persero) is working well and the result of SWOT analisis show that PINDAD (s) associated with an increased production of combat vehicles Panzer 6x6 in the future is expansion strategy (Strategy Quadrant 1).
Kata Kunci : evaluasi manajemen a kendaraan tempur Panser 6x6, strategi ekspansi