EKONOMI PERDAMAIAN DAN HUBUNGAN ISRAEL-YORDANIA

Rully Yuliardi Achmad, Drs. Muhadi Sugiono, MA.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan Internasional

Penelitian ini fokus pada konsep ekonomi perdamaian sebagai dasar dari kesepakatan damai Israel dan Yordania, Beberapa pakar percaya bahwa Perjanjian Perdamaian Israel-Yordania 1994 memberikan prospek paling cerah dari usaha proses perdamaian Timur Tengah. Ekonomi Perdamaian memainkan peran utama dalam membangun hubungan bina damai sejak pemerintah Israel dan Kerajaan Yordania setuju untuk menjalin kerjasama pada proyek Qualifying Industrial Zone (QIZ) yang mengadopsi konsep Zona Ekonomi Khusus, dan proyek Jordan Rift Valley (JRV) sebuah kerjasama pengembangan daerah, kedua proyek tersebut merupakan kerjasama utama yang dibangun kedua negara ditujukan untuk memperkuat proses bina damai. QIZ lahir dari ide dari Umar Salah, seorang pengusaha Yordania, sementara komunitas pengusaha di Israel dipimpin oleh Dov Lautmann dan Danny Gillerman juga mendukung sebuah upaya pemerintah untuk menjalin hubungan ekonomi dengan Yordania. Pada saat yang bersamaan, terdapat pendekatan baru dalam resolusi konflik terkait dengan perubahan realitas pola konflik yang tidak hanya melibatkan perang antar negara, namun juga perang intrastate, maka setiap usaha peacemaking kini selalu diperkuat dengan konsep bina damai seperti kerjasama ekonomi yang biasanya dimasukan dalam klausul perjanjian damai. Hadirnya proyek QIZ dan JRV atas kerjasama pemerintah Israel dan Yordania yang terletak di perbatasan selatan dari kedua negara telah memberikan dampak positif bagi kemajuan hubungan negara Arab dan Yahudi. Persamaan kepentingan antara Israel dan Yordania seperti pada proyek desalinasi air dan kerjasama perdagangan (QIZ) maupun kerjasama pembangunan di JRV telah menjadi faktor penguat hubungan damai antar kedua negara. Peran pihak pebisnis sangat signifikan karena telah memberikan sinyal positif kepada para pengambil keputusan, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa kerjasama multilateral ini memungkinkan untuk diimplementasikan. Tidak hanya melahirkan harmoni antar negara, namun juga telah membangun komunikasi people to people, melalui proyek pembangunan dan pengintegrasian ekonomi.

This research is concern with peace economy concept as the basic of peace agreement between Israel and Jordan. Some pundits believe that Israel- Jordan Peace Treaty 1994 is the brightest side of the prospect of Middle East peace process. Peace Economy played major role in maintaining peacebuilding since Israel government and The Hashemite Kingdom of Jordan agreed to established Qualifying Industrial Zone (QIZ) that adopted Special Economic Zone concept and Jordan Rift Valley (JRV) such regional development project, as the main economic and development cooperation for both countries. QIZ project was the idea from Omar Salah one of Jordan entrepreneur, and its also supported by businessman community in Israel led by Dov Lautmann and Danny Gillerman. At the same time, there are significance chances of conflict pattern which is not only involving between state and state, but also intra state war, these circumstances bringing new paradigm for conflict resolution, to embedding economic cooperation on clause of accords as new approachment in peacemaking process. The presence of QIZ and JRV as joint project of Israel and the Jordanian government which lies at the southern border had a positive impact on the progress of Arab-Jewish state relations. The equation of interests by Israeli and Jordanian on water desalination, trade cooperation, and development cooperation has been fostered to the peaceful relations between the two countries. The role of the businessman is very significant because it has given a positive signal to decision-makers, which implies that multilateral cooperation is possible to implement. Not only emerged a living harmony among nations, but also has build people to people communication, through project development and economic integration.

Kata Kunci : Ekonomi perdamaian, Israel, Yordania