PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERNATE TERHADAP WATERFRONT CITY

MUHAMMAD FAISAL ALBAAR, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Kota Ternate, yang terletak di Provinsi Maluku Utara, melaksanakan proyek reklamasi pantai untuk merespon permintaan akan tersedianya ruang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan kota seperti meningkatnya kepadatan ruang di kota, dan akhirnya menyebabkan pemerintah kesulitan mencari lahan untuk membangun berbagai fasilitas publik di kota tersebut. Pemerintah kemudian mengambil jalan keluar dengan melakukan reklamasi kawasan pantai dalam waterfront city. Kegiatan reklamasi pantai ini dipusatkan di dua kelurahan yaitu Kelurahan Gamalama dan Kelurahan Makassar Timur. Luas areal pantai yang direklamasi sebesar 9.72 Ha, yang terbagi menjadi tiga bagian. Sumber pembiayaan kegiatan ini didapat dari kerjasama antara pihak pemerintah dengan pihak swasta, menggunakan sistem BOT (built over transfer). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan waterfront city di Kota Ternate, yang dilihat berdasarkan persepsi masyarakat terhadap kegiatan tersebut, selain itu juga bertujuan merumuskan masukan untuk perbaikan konsep waterfront city tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan rasionalistik yang bersifat eksploratif, dengan analisa menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi masyarakat, kegiatan ini dianggap berhasil. Keberhasilan ini dilihat dari semakin meningkatnya pendapatan asli daerah bagi Kota Ternate, selain itu juga terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa selain membawa dampak positif, pembangunan kawasan waterfront city ini juga membawa dampak negatif seperti munculnya pemukiman liar dan kumuh di dekat kawasan pengembangan. Selain itu kehadiran ruang-ruang publik yang tidak terawat berpotensi menyebabkan tindak kejahatan. Penelitian ini merekomendasikan agar kedepan perlu dilakukan sosialisasi secara jelas kepada masyarakat, terkait dengan kegiatan pembangunan oleh pemerintah, untuk meminimalisir terjadinya pergolakan dari masyarakat. Selain itu, juga direkomendasikan perlunya peningkat pengawasan terhadap kegiatan pembangunan, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.

The city of Ternate that is located in North Moluccas Province implements a coastal reclamation project to respond the demand of space for the city. This thing is done in order to solve the problem to that city, such as increasing the density of city space and finally the government find difficult to provide new area to build some facilities in that city. The project is conducted two villages, namely: Gamalama district and Makassar Timur district. The total area of the project is 9.72 hectares. The source of finance of this project is obtained from cooperation between the governments with private side by using BOT system (built over transfer). The research aims to describe the development process of waterfront city in the city of Ternate and document public perception toward the project. On the other side, this research also tries to formulate suggestions to add concept about the problem of that waterfront city. The method that is used in this research is explorative rationalistic approach, by analyzing quantitative and qualitative. This research shows that, base on the people’s perception; the project is valued success. Such success is seen from the increasing of region income for the city of Ternate. Besides that, this project also can create job. Although, it cannot be avoided that this project can also create positive impact, the project of coast region reclamation cause negative impact too such as; wild and vile resident near to the development area. Rise of public spaces that is not taken care, this thing will cause action of crime. This research recommend to do some things for the next among as: need to do socialization to the people clearly in doing activity of development by government, this is needed to minimize turbulence that will happen in community. The other thing is; need to be increased supervision toward development activity, so it does not happen deviation in its implementation.

Kata Kunci : Ternate, Persepsi Masyarakat, Reklamasi Pantai, Waterfront City.