Aliansi Keamanan Jepang-AS Pasca-Perang Dingin
Nilayatri Aminullah, Drs. Dafri Agus Salim, MA.
2011 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan InternasionalTesis ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang melatar belakangi penguatan hubungan aliansi keamanan Jepang-AS pasca-perang dingin. Ancaman dari negara-negara di kawasan seperti peningkatan kemampuan pertahanan Cina, aktualisasi penggunaan kemampuan senjata nuklir Korea Utara, ancaman terorisme, dan dukungan dari opini publik atau media Jepang memberi kontribusi terhadap penguatan hubungan aliansi keamanan tersebut. Dalam menyusun penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif analisis. Peneliti mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti melalui studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari buku, literatur, media massa, internet, dan penelitian pihak lain yang mempunyai relevansi dengan obyek penelitian. Dalam memahami hubungan aliansi yang terjalin di antara Jepang dan AS, peneliti akan menggunakan landasan konseptual aliansi untuk melihat bagaimana aliansi Jepang-AS dapat terbentuk pada era perang dingin dan kelanjutan hubungan aliansi Jepang-AS pasca-perang dingin. Persepsi ancaman juga digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan bagaimana hubungan aliansi kedua negara masih bisa bertahan meski perang dingin telah berakhir. Tujuan dari pembentukan aliansi adalah untuk menciptakan suatu perimbangan dalam rangka melawan koalisi atau kekuatan lain demi mempertahankan keamanan dan stabilitas. Selain itu, peneliti juga melihat bahwa aliansi ini juga berperan sebagai pencegah (deterrence) dalam melakukan tindakan agresif sehingga bertujuan sebagai war prevention. Pasca-perang dingin aliansi keamanan Jepang-AS mengalami perluasan dan masih mendapatkan relevansinya meski perang dingin telah berakhir. Hal ini terlihat dalam perubahan peran yang dimainkan oleh Jepang yang awalnya lebih banyak berkontribusi dalam bidang finansial selama era perang dingin, namun sejak pasca-perang dingin Jepang mulai memainkan peran yang lebih aktif dalam aliansinya dengan melakukan perubahan peran terhadap pasukan militernya atau yang lebih dikenal dengan sebutan SDF.
This thesis aims to examine the factors that background for strengthening the Japan-U.S. security alliance in post-cold war. The threat from countries in the region such as China's increasing defense capabilities, the actualization of the use of North Korea's nuclear weapons capabilities, the threat of terrorism, and support of Japanese public opinion or the Japanese media that contributes to strengthening the security alliance relationships. In preparing this study, researcher used qualitative methods in descriptive analysis. The researcher collected all information relating to the phenomenon under study through literature by reading and studying books, literature, mass media, internet, and the research of others that have relevance to the object of research. In understanding the alliance relationship that exists between Japan and the U.S., researcher will use the conceptual basis for the alliance to see how the Japan-US alliance can be formed on the cold war era and the continuation of the Japan-US alliance relationship after the end of cold war. Perception of threat is also used by the author to explain how the alliance relationship between the two countries can still survive despite the cold war has ended. The objective of forming alliances is to create a balance in order to fight against the coalition or other forces to maintain security and stability. In addition, researcher also saw that this alliance also serves as a deterrent (deterrence) in doing aggressive actions so its aimed to prevent war. In the Post-Cold War, Japan-U.S. security alliance has expanded and is still getting its relevance despite the cold war has ended. This can be seen in the changing role played by Japan which initially contribute more in the financial field during the cold war era, but since the post-cold war Japan has started to play a more active role in the alliance by making changes in the role of military forces, known as SDF.
Kata Kunci : Aliansi, Aliansi Keamanan.