Laporkan Masalah

BUILDING REPLACEMENT COST FOR SEISMIC RISK ASSESSMENT IN PALBAPANG VILLAGE, BANTUL SUB-DISTRICT, YOGYAKARTA INDONESIA

Bayu Aswandono, Prof. Dr. rer. nat. Junun Sartohadi, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Magister Geo Informasi untuk Manajemen Bencana

Salah satu kota yang paling rawan terhadap gempa di Indonesia adalah daerah Yogyakarta khususnya Bantul. Gempa bumi yang terjadi di Bantul pada tahun 2006 mengakibatkan korban yang cukup banyak yang sebagian besar disebabkan oleh reruntuhan bangunan. Biaya penggantian bangunan yang hancur atau rusak dilakukan oleh Pemerintah, meskipun tidak sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lanjut tentang taksiran kerugian rusaknya bangunan akibat gempa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metodologi HAZUS dalam menaksir biaya penggantian bangunan untuk penilaian risiko gempa di Indonesia. HAZUS adalah sebuah perangkat lunak berbasis Sistem Informasi Geografi yang dikembangkan di Amerika Serikat. Perangkat ini dapat digunakan untuk mengevaluasi bencana alam dan menilai perkiraan kerugian pada beragam bencana alam khususnya gempa. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap utama: Identifikasi dan membangun basis data, modifikasi inventarisasi bangunan yang dibutuhkan oleh HAZUS untuk menghitung biaya penggantian dan tahap terakhir adalah evaluasi penggunaan HAZUS dalam estimasi kerugian bangunan di daerah penelitian. Kelurahan Palbapang dipilih sebagai area penelitian didalam penerapan HAZUS metodologi, ini disebabkan oleh kerapatan jumlah populasinya yang membuat area ini memiliki risiko yang tinggi terhadap gempa dan juga terdistribusinya komunitas desa dan kota di daerah ini. The Unreinforced Masonry (URM), Reinforced Masonry (RM2), Steel Moment Frame (S1) and Wood Light Frame (W1) adalah jenis-jenis tipe bangunan yang menggambarkan tipe bangunan di area penelitian. Probabilitas kerusakan didalam HAZUS metodologi telah dikembangkan untuk setiap jenis bangunan; Slight, Moderate, Extensive and Complete. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa tipe URM adalah tipe bangunan yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap gempa dan menunjukkan juga tingkat penggantian bangunan rumah yang paling tinggi. Perhitungan probabilitas kerusakan dan penggantian biaya bangunan menggunakan HAZUS metodologi tidak memberikan hasil yang memuaskan pada penerapannya di Indonesia. Penerapan HAZUS membutuhkan modifikasi dan identifikasi yang lebih detail terhadap struktur dan pemanfaatan bangunan di Indonesia. Metodologi untuk inventarisasi data-data bangunan juga perlu untuk di sederhanakan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.

Yogyakarta region especially Bantul listed in Indonesian seismic zoning as one of the most earthquake prone city in the country. The 2006 earthquake in Bantul created a lot of victims caused by the fallen building materials. The replacement cost on building damaged by Government was not representing the appropriate way on building losses due to earthquake. For that reason, more studies on building loss estimation are needed. This research was intended to analyze the use of HAZUS methodology in building replacement cost for seismic risk assessment in Indonesian practice. HAZUS is a Geographic Information System (GIS) based software tool developed in the United States that supports the evaluation of hazards and assessment of inventory and loss estimates for the kind of hazards, in this case was earthquake hazard. The research was divided into three major stages; identification and generation of the dataset, modifications of building inventory required in HAZUS for calculating building replacement cost and the last stages is evaluation in the use of HAZUS for building loss estimation in the study area. The Palbapang Village in Bantul Sub-district was taken as the study area in the implementation of HAZUS. It was selected as a study area due to the densely populated mix of urban and rural communities. The Unreinforced Masonry (URM), Reinforced Masonry (RM2), Steel Moment Frame (S1) and Wood Light Frame (W1) have been selected as most representative buildings in the study area. The HAZUS damage probability matrix has been developed for each model building types showing the four probability of building damaged; Slight, Moderate, Extensive and Complete. The URM was considered as the most building with a higher risk and shows the highest in replacement cost while the S1 has a lowest in building replacement cost. The calculation of damage probability and building replacement cost by HAZUS seems not giving a realistic results in Indonesian practice. It needs a detailed modification and re-defining of building structures and occupancy class on the application of HAZUS in Indonesia. The methodology on the data collection also needs to be simplified in giving more accurate results in Indonesian practice.

Kata Kunci : gempa bumi, penilaian risiko gempa, HAZUS


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.