Laporkan Masalah

SANITASI LINGKUNGAN DAN HYGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010

Zulfikar, Prof. Dr. dr. Adi Heru Sutomo, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Penyakit ini berhubungan erat dengan kondisi sanitasi lingkungan yang tidak sehat dan praktek hygiene perorangan yang jelek. Di Indonesia, penyakit ini masih sangat endemis dan terjadi sepanjang tahun di seluruh wilayah. Kecamatan Ngemplak merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Boyolali yang memiliki angka kasus tertinggi dibandingkan Kecamatan lain yaitu mencapai 656 kasus pada tahun 2009 atau hampir 44% dari seluruh kasus demam tifoid di Kabupaten Boyolali dengan angka kesakitan sebesar 9,26 per 1.000 penduduk, angka ini lebih besar dibandingkan rata-rata angka kejadian demam tifoid di Indonesia yaitu sebesar 5 per 1.000 penduduk per tahun. Tujuan: Menganalisa hubungan antara sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan dengan kejadian demam tifoid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan rancangan kasus kontrol, jumlah subyek yaitu 67 orang untuk kelompok kasus dan 67 orang untuk kelompok kontrol, maka besar subyek secara keseluruhan adalah 134 orang. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan α=0,05, perhitungan odds ratio (OR) dan uji regresi logistik. Hasil Penelitian: pada hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian demam tifoid adalah: variabel kualitas jamban (OR=3,438, 95%CI=1,573-7,513, p=0,002), kebiasaan mencuci tangan sebelum makan (OR=2,915, 95%CI=1,333-6,375, p=0,007), riwayat penyakit demam tifoid dalam keluarga (OR=2,961, 95%CI: 1,115-7,861 p=0,029) dan variabel kebiasaan makan di luar penyediaan rumah (OR=2,350, 95%CI=1,036-5,332, p=0,041). Kesimpulan: jamban yang memenuhi syarat, kebiasaan cuci tangan sebelum makan dengan sabun, kebiasaan makan di luar penyediaan rumah dan mempunyai riwayat penyakit demam tifoid dalam keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian demam tifoid. Kualitas sarana air bersih yang memenuhi syarat dan kebiasaan buang air besar tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian demam tifoid.

Background: Typhoid fever is a disease caused by Salmonella typhi bacterial infection. The disease is still a public health problem particularly in developing countries. It is closely related with unhealthy environmental sanitation condition and poor practice of personal hygiene. In Indonesia, the disease is very endemic and occurs throughout the year in all regions. Subdistrict of Ngemplak is a subdistrict at the District of Boyolali that has the highest cases, i.e. 656 cases in 2009 or nearly 44% of all cases at the district with mortality as much as 9.26 per 1,000 population. This figure is higher than the overage rate of typhoid fever incidence in Indonesia; i.e. 5 per 1.000 population a year. Objective: To analyze association between environmental sanitation and personal hygiene and the incidence of typhoid fever. Method: This observational study used a case control study design. Subject of the study consisted of 134 people comprising 67 people as cases and 67 as control. The study was undertaken at Subdistrict of Ngemplak, District of Boyolali. Data analysis used chi square test with α=0.05, OR calculation and logistic regression test. Result: The result of multivariate analysis showed variables significantly associated with the incidence of typhoid fever were quality of toilet (OR=3.438; 95% CI=1.573-7.513; p=0.002), hand washing before eating (OR=2.915; 95% CI=1.333-6.375; p=0.007); history of typhoid fever disease of the family (OR=2.961; 95% CI=1.115-7.861; p=0.029) and habit of eating out (OR=2.350; 95%CI=1.036-5.332; p=0.041). Conclusion: Toilet that met sanitation requirement, handwashing using soap before eating, habit of eating out and history of typhoid fever disease in the family had significant association with the incidence of typhoid fever. Clean water facilities that met the requirement and habit of toiletting had no significant association with the incidence of typhoid fever.

Kata Kunci : Demam tifoid, sanitasi lingkungan, hygiene perorangan.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.