PENDUGAAN POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR DI SUB DAS CIWIDEY (Studi Kasus Cagar Alam Gunung Tilu Jawa Barat)

Matheas Ari Wibawanto, Prof. Dr. Ir. Djoko Marsono, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Pemanfaatan sumberdaya air dari Cagar Alam Gunung Tilu telah dirasakan oleh masyarakat sekitar kawasan, tetapi data yang terukur dengan jelas dan akurat mengenai potensi sumberdaya air yang tersedia di Cagar Alam Gunung Tilu dan pemanfaatannya belum diketahui, dimengerti dan dipahami oleh semua pihak. Akibat selanjutnya yang dapat diperkirakan adalah rendahnya dukungan masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya pelestarian Cagar Alam Gunung Tilu. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi potensi sumberdaya air Sub DAS Ciwidey dan Cagar Alam Gunung Tilu yang berada di DAS tersebut serta mengetahui pemanfaatan air oleh masyarakat di Kecamatan Pasir Jambu untuk kepentingan domestik dan pertanian. Neraca air yang ditunjukan oleh indeks kekritisan air disusun untuk mengetahui peranan dan konstribusi kawasan Cagar Alam Gunung Tilu dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Pasir Jambu. Prediksi potensi sumberdaya air Cagar Alam Gunung Tilu yang berada di Sub DAS Ciwidey diperoleh dengan cara analisis Model Mock menggunakan pembobotan volume simulasi Sub Das Ciwidey berdasarkan proses transformasi koefisien aliran menjadi koefisien infiltrasi/perkolasi pada setiap penggunaan lahan (tata guna lahan) di DAS tersebut. Potensi sumberdaya air Sub DAS Ciwidey diprediksi rata-rata sebesar 11,637 m³/detik, dengan debit tertinggi rata-rata terjadi pada minggu kesatu dan kedua bulan Pebruari sebesar 21,269 m³/detik dan debit terendah rata-rata terjadi pada minggu ketiga dan keempat bulan September sebesar 1,6376 m³/detik. Potensi sumberdaya air di Cagar Alam Gunung Tilu diprediksi rata-rata sebesar 1,39 m³/detik dengan debit tertinggi rata-rata terjadi pada minggu kesatu dan kedua bulan Pebruari sebesar 2,759 m³/detik dan debit terendah terjadi pada minggu ketiga dan keempat bulan September sebesar 0,212 m³/detik. Kebutuhan air di Kecamatan Pasir Jambu diprediksi rata-rata sebesar 1,201 m³/detik dengan kebutuhan tertinggi terjadi pada akhir bulan November dan awal bulan Desember sebesar 1,91 m³/detik dan kebutuhan air terendah terjadi pada awal bulan September sampai dengan akhir bulan Oktober sebesar 0,532 m³/detik. Kontribusi sumberdaya air dari Cagar Alam Gunung Tilu pada musim kemarau masih belum mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Pasir Jambu, hal ini dapat diketahui dengan tingginya indeks kekritisan air di atas 100% pada bulan Juni sampai dengan pertengahan bulan Oktober.

The utilization of the water resource in the natural preservation of Gunung Tilu has benefited the surrounding people. However, the data of the potentials of the water resource in the natural preservation of Gunung Tilu and its utilization pattern have not acurately been determined, well-understood and recognized by all parties concerned. The predictable consequence was the low support of the people and the local government for the preservation effort made in the natural preservation of Gunung Tilu. The study aimed at predicting the potential of the water resource in Ciwidey Water Catchment Area and the natural preservation of Gunung Tilu situated in Ciwidey Water Catchment Area and finding out the utilization pattern of the water resource by the people of Pasir Jambu subdistrict of domestic use and agriculture use. The water balance as indicated by the water critical index in the village was used to investigate the role and the contribution of the water resouce of the natural preservation of Gunung Tilu in answering the needs of the people of Pasir Jambu subdistrict for water. The potential of the water resource of the natural preservation of Gunung Tilu situated in Ciwidey water catechment area was predicted using Mock model analysis and weighing the simulation volume of the Ciwidey water catchment area based on water flow coefficient transformation process into the infiltration/percolation in each of the existing land uses units in the water catchment area. The predicted potential of the water resource of Ciwidey water catchment area was 11.637 m3/second with the highest mean debet of 21.269 m3/second took place in the first and second weeks of February and the lowest mean debit of 1.6376 m3/second in the third and fourth weeks of September. The predicted mean potential of the water resource of the natural preservation of Gunung Tilu was 1.39 m3/second with the highest mean debet of 2.759 m3/second took place in the first and second weeks of February and the lowest mean debit of 0.212 m3/second in the third and fourth weeks of September. The predicted mean need for water in Pasir Jambu subdistrict was 1.201 m3/second with the highest need of 1.91 m3/second took place at the end of November and at the beginning of December and the lowest need of 0.532 m3/second took place at the beginning of September to the end of October. The contribution of the water resource of the natural preservation of Gunung Tilu in dry season has not been able to answer the need of the people of Pasir Jambu subdistric for water as clearly indicated by the high water critical index, which was above 100% at the end of June to the middle of October.

Kata Kunci : Potensi Sumberdaya Air, Pemanfaatan Sumberdaya Air, Model Mock, Indeks Kekritisan Air