Laporkan Masalah

KONSTRUKSI GERAKAN ANTI NUKLIR : STUDI KASUS GERAKAN ANTI PLTN DI MURIA OLEH GREENPEACE INDONESIA

Alfian Hidayat, Prof. Dr. M. Mohtar Mas'oed

2011 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan Internasional

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keberhasilan transformasi pola gerakan anti nuklir. Keberhasilan yang diraih gerakan anti nuklir global dapat terlihat dari trend penurunan pengembangan nuklir di dunia. Bagitu juga yang terjadi di Indonesia, Greenpeace dan gerakan lingkungan hidup lainnya telah berhasil menunda kebijakan PLTN di Indonesia. eksistensi Greenpeace sebagai gerakan anti nuklir ditunjukkan dengan beragam pola gerakan, pola gerakan yang dikembangkan dapat dikelompokkan menjadi dua tujuan yakni penyadaran terhadap dampak buruk energi nuklir, serta adanya potensi energi terbarukan selain energi nuklir. Penelitian ini menggunakan prespektif konstrukstivisme untuk memperlihatkan terbentuknya struktur sosial yang memahami nuklir sebagai sebuah ancaman. Struktur sosial ini terbentuk melalui pemaknaan identitas kolektif yang dilakukan oleh Greenpeace telah mampu menciptakan norma dan nilai baru dalam sebuah tatanan struktur sosial. Penelitian ini menemukan bahwa konstruksi perlawanan yang dilakukan Greenpeace dalam menentang pembangunan nuklir di Indonesia dengan memperluas jangkauan pergerakannya. Konstruksi pola gerakan Greenpeace dalam mempengaruhi kebijakan pembangunan PLTN di Muria terbentuk dalam dua kategori proses. Pertama, kategori membangun kekuatan Ide dan Kedua, membangun kekuatan Agen. Konstruksi kekuatan ide terdiri dari pencitraan negatif nuklir serta mempopulerkan potensi eneri terbarukan. Sedangkan Konstruksi kekuatan agen terdiri dari bangunan aliansi dari seluruh komponen masyarakat mulai level akar rumput sampai pada tingkat elite. Konstruksi ide yang dibangun memiliki jangkauan yang luas dalam memberikan pengaruh dan pengetahuan baru menyangkut PLTN yang selama ini diklaim sebagai alternatif oleh pemerintah. Sedangkan konstruksi agen yang dibangun untuk memberikan legitimasi penuh atas tindakan-tindakan penentangan yang dilakukan.

The purpose of this research is to analyze the triumph of global anti nuclear movement. The dimension that shows it is a postponement of nuclear power plants in several countries. The triumph of Anti-nuclear movement not only to understood within reach of activism that can influence government policy, but also how the background, patterns, actions and strategies chosen to build resistance This research using the constructivist theory as tools of analysis to identify how the collective identity and norms are formed through the Greenpeace movement patterns so that the nuclear understood as a threat in social society structures. . Greenpeace to be one of anti nuclear movement in Indonesia has succeeded in delaying NPP in Indonesia. The study found that construction of Greenpeace’s movement formed in two categories of processes: the idea category and the build strength agent. Construction of the idea process consists of negative impact of nuclear and popularizing the potential of renewable energy to go. While the construction of the agent consist of the alliance includes agents from all components of society actor, ranging from the grassroots level to the elite level

Kata Kunci : Konstruksi Ide, Identitas Kolektif, Norma, Struktur Sosial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.