Laporkan Masalah

PARACETAMOL DAN DIFENHIDRAMIN SEBAGAI MEDIKASI PRETRANFUSI KEJADIAN FEBRILE NON-HAEMOLYTIC REACTION TRANSFUSION RESIPIEN TROMBOSIT

Pudya Lestari Arhsanti, dr. Johan Kurnianda,. Sp. PD.KHOM.

2011 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Latar belakang. Tranfusi merupakan terapi yang menyelamatkan jiwa. Resipien tranfusi mendapatkan keuntungan namun memiliki risiko terkait tranfusi. Reaksi febrile non hemolytic reaction tranfusion (FNHTR) merupakan reaksi yang paling sering ditemukan dan memiliki gejala serupa reaksi tranfusi lain. Reaksi ini menyebabkan penundaan tranfusi dan mengurangi kualitas hidup pasien. Resipien trombosit memiliki risiko kejadian FNHTR lebih tinggi dibanding resipien produk darah lain. Medikasi pretranfusi paracetamol 650 mg dan difenhidramin 25 mg disebutkan menurunkan kejadian FNHTR. Metode. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2010 sampai November 2010 di unit rawat inap RS. Dr. Sardjito, Yogyakarta menggunakan metode double blind randomized controlled trial dengan pengacakan simple random sampling. Kriteria inklusi adalah pasien trombositopenia pada keganasan resipien pertama trombosit donor random non-leucodepleted dan bersedia ikutserta dalam penelitian. Kriteria eksklusi adalah pernah menerima tranfusi trombosit, sedang demam saat akan tranfusi atau dalam 2x24 jam sebelumnya, alergi paracetamol dan difenhidramin, konsumsi paracetamol dan difenhidramin dalam 6 jam terakhir, konsumsi kortikosteroid terus-menerus, riwayat reaksi tranfusi lain dan kondisi kritis atau sepsis. Faktor yang diduga mempengaruhi kejadian FNHTR adalah paritas, riwayat tranfusi, riwayat FNHTR dan umur trombosit. Penilaian kejadian FNHTR dengan pengamatan reaksi tranfusi yang terjadi selama sampai 4 jam setelah tranfusi. Kelompok medikasi akan menerima kapsul berisi parasetamol 650 mg dan injeksi difenhidramin 25 mg yang dilarutkan dalam 5 ml NaCl 0,9%, sedang kelompok kontrol menerima plasebo. Obat diberikan 30 menit sebelum tranfusi trombosit pertama. Bentuk sediaan obat dibuat semirip mungkin. Data dicatat sampai 4 jam setelah tranfusi dan dianalisis menggunakan Chi-square test. P<0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil. Tiga puluh dua pasien memenuhi kriteria penelitian, 15 pasien (46,87%) kelompok perlakuan dan 17 (53,13%) pasien kelompok kontrol. Sebelas (31,43%) pasien mengalami FNHTR. Delapan (47,06%) pasien kelompok kontrol dan 3 (20%) pasien kelompok medikasi mengalami FNHTR, namun tidak terdapat perbedaan bermakna kejadian FNHTR pada kedua kelompok (P=0,108). Setiap pasien memiliki faktor risiko paritas, riwayat tranfusi, riwayat FNHTR dan umur trombosit yang berbeda. Simpulan. Medikasi pretranfusi paracetamol 650 mg dan difenhidramin 25 mg menurunkan kejadian FNHTR dibanding plasebo dalam pada resipien trombosit pertama pada keganasan

Background. Blood transfusion can save lives, patients get the benefit but also the risk of transfusion-related. Febrile non-haemolytic tranfusion reaction (FNHTR) most frequently found and have similar symptoms of other transfusion reactions, causing delays in transfusion and decrease the quality of life. Platelet recipients have a higher incidence risk FNHTR than recipients of other blood products. Medications pretransfusion acetaminophen and diphenhydramine reduce the incidence FNHTR. Methods. The study was conducted from May to November 2010 Penyakit Dalam Wards, Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta using the method of double-blind randomized controlled trial. Inclusion criteria were first recipient of random donor non leucodepleted platelets in thrombocytopenia malignant patients and willing to participate. Exclusion criteria were fever is when will transfusions or in 2x24 hours, allergies of acetaminophen and diphenhydramine, acetaminophen and diphenhydramine consumption in the last 6 hours, the consumption of continuous corticosteroids, history of transfusion reactions and critical conditions/sepsis. Assessment of the incidence FNHTR than 15 minutes before transfusion to 4 hours after transfusion. Medication group will receive a capsule containing 650 mg acetaminophen and 25 mg diphenhydramine dissolved in 5 ml 0.9% NaCl intravenously. The control group received a placebo. Drugs are given 30 minutes before the first transfusion bag. Data were analyzed using Chi-square test and p <0.05 was considered statistically significant. Results. Thirty-two patients met the criteria, 15 patients (46.87%), medication group and 17 (53.13%) patients of control group. Eleven (31.43%) patients had FNHTR, 8 (47.06%) patients of control group and 3 (20%) patients. There are differences in the proportion of incident FNHTR in both groups although not statistically significant (P = 0.04). Every patient has different risk factors on parity, history of transfusion, history of FNHTR and the long of platelet storege. Conclusion. Medications pretransfusion acetaminophen 650 mg and diphenhydramine 25 mg reduced the incidence of FNHTR compared to placebo in the first platelet recipients in malignancy

Kata Kunci : Paracetamol, difenhidramin, medikasi pretranfusi, FNHTR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.