Laporkan Masalah

PERAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENGENDALIAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA PERKOTAAN (Studi Kasus UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Yogyakarta

BAYU HINDRIO SUNARIO, Prof. Dr. Ir. Siti Malkamah, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Mag. S. & T.Transportasi

Pencemaran udara yang terdiri dari emisi gas buang dan kebisingan dianggap sebagai salah satu jenis pencemaran yang sangat nyata yang mampu mengurangi kualitas lingkungan khususnya udara di Kota Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi kendaraan bermotor yang telah melanggar ambang batas emisi gas buang dan tingkat kebisingan dalam uji berkala kendaraan bermotor, mengetahui hubungan antara frekuensi perawatan kendaraan dan teknologi mesin untuk suplai bahan bakar (karburator dan injeksi) terhadap tingkat emisi gas buang dan kebisingan kendaraan bermotor yang dihasilkan, mengetahui bagaimana peran Pengujian Kendaraan Bermotor dalam rangka pengendalian tingkat pencemaran udara perkotaan khususnya di Kota Yogyakarta. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa data riwayat perawatan kendaraan dan teknologi mesin yang merupakan hasil survey kepada para pengemudi. Data sekunder berupa data pendukung yang diperoleh dari Kantor UPTD PKB Kota Yogyakarta. Emisi gas buang yang diukur adalah CO, HC dan ketebalan asap. Tingkat kebisingan yang diukur adalah kebisingan suara klakson. Untuk kemudahan pengolahan data digunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 17. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan pelanggaran emisi gas buang berturut-turut adalah 31% emisi HC dan 45% emisi CO untuk kendaraan kategori N bensin. 19% ketebalan asap untuk kendaraan kategori N solar. Pelanggaran tingkat kebisingan suara klakson berturut-turut adalah 4% untuk kendaraan kategori N bensin, 7% untuk kategori N solar dan 19% untuk kendaraan kategori O. Hubungan korelasi antara frekuensi perawatan kendaraan dan teknologi mesin berturut-turut adalah -0,778 dan -0,654 untuk emisi HC sementara emisi CO sebesar -0,215 dan -0,095 untuk kendaraan kategori N bensin. Ketebalan asap berkorelasi dengan frekuensi perawatan kendaraan sebesar -0,711 dan -0,751 untuk kendaraan kategori N solar dan kategori O. Sementara itu korelasi frekuensi perawatan kendaraan dengan tingkat kebisingan berturut-turut adalah -0,817, - 0,344 dan -0,535 untuk kendaraan kategori N bensin, solar dan kategori O. Peran Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) khususnya UPTD PKB Kota Yogyakarta baru sebesar 8% (tahun 2008) dan 11% (tahun 2009) dari keseluruhan potensi kendaraan wajib uji di Kota Yogyakarta. Usulan penanganan masalahnya adalah pentingnya perawatan kendaraan bermotor dan pemilihan teknologi mesin serta pengujian berkala kendaraan bermotor yang dilakukan secara teratur.

Air pollution which consists of waste gas emission and noise, is considered a very real pollution that can decrease the air quality particularly in Yogyakarta. The objectives of this research is to identify the vehicles which have exceed the limit of waste gas emission level and the noise level in the periodical vehicle inspection, to know the relationship between the frequencies of vehicle maintenance and the machine technology for the gas supply (carburetor and injection) and the level of waste gas emission and the noise of the vehicles produced, to know the role of Vehicles Inspection Unit in the effort to control the level of air pollution particularly in Yogyakarta. The data collected in this research are primary and secondary data. The primary data consists of the maintenance frequency and the machine technology collected from the drivers. The secondary data is collected from the Office of UPTD PKB Yogyakarta City. The waste gas emission measured are CO, HC, and vapor density. The noise level measured is the noise of the vehicles’horn. For the ease of data analysis the researcher uses SPSS 17. The outcomes of the research show that the violation of the waste gas emission is 31% HC emission and 45% CO emission for the vehicles categorized in N gasoline vehicle. 19% vapor density for the vehicles categorized N diesel vehicle. The violation of the noise of vehicles’ horns are 4% for vehicles categorized N gasoline vehicle, 7% for N diesel vehicles category and 19% for category O. the correlation between the frequency of vehicles maintenance and the machine technology are -0,778 and -0,654 for HC emission while CO emission -0,215 and -0,095 for the vehicles in N gasoline vehicle category. The vapor density correlates with the frequency of the vehicles maintenance -0,711 and -0,751 for the vehicles in N diesel vehicle and O categories. Meanwhile, the correlation of the frequency of vehicles maintenance with the noise level are - 0,817, -0,344, and -0,535 for the vehicles in N gasoline vehicle, diesel vehicle and O categories. The role of the Vehicle Inspection Unit (PKB) particularly the UPTD PKB Yogyakarta City is only 8% (in the year 2008) and 11% (in 2009) of all the potential must-be-inspected vehicles in Yogyakarta city. The recommendation to the problem is to realize the importance of vehicles maintenance, the choice of machine technology and the periodical vehicles inspection which is done regularly.

Kata Kunci : polusi udara, emisi gas buang, suara klakson, uji kendaraan.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.