Laporkan Masalah

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN GRATIS TERHADAP ANAK SEKOLAH Studi Kasus kebijakan Pendidikan Gratis di Kabupaten Manatuto, Timor Leste

Victor Soares, L.CG, Prof. Dr. Warsito Utomo

2011 | Tesis | S2 Magister Adm. Publik

Semangat perjuangan untuk merubah hidup baik itu perubahan secara individu, keluarga maupun kelompok masyarakat di dunia tidak pernah berakhir sepanjang jaman. Hal ini kita melihat bahwa Negara-negara yang masuk kategori negara miskin di dunia para kepala Negara dan kepala pemerintahan sedang berpikir tentang bagaimana mensejahterakan rakyatnya. Sementara Negara-negara yang masuk kategori Negara perkembang dan Negara maju para kepala negaranya sedang memikirkan tentang bagaimana bisa melakukan reformasi di semua sektor yang ada. Dan yang menjadi kunci utama untuk mensejahterakan masyarakt dan melakukan reformasi adalah kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara masing-masing. Sektor pendidikan merupakan indikator yang paling penting untuk menentukan pengembangan sumber daya manusia di semua Negara termasuk Timor-Leste. Masyarakat Timor-Leste telah mengalami tiga proses pendidikan, dan ketiga system pendidikan tersebut adalah system pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah Portugues selama 450, system pendidikan yang diterapakan oleh pemerintah Indonesia selama 24 tahun dan system pendidikan pemerintahan Timor-Leste. Dengan modal pendidikan yang diperoleh dari pemerintah Portugues dan pemerintah Indonesia selama 24 tahun akhirnya merubah status Timor-Timur yang dulunya menjadi salah satu propinsi dalam Negara kesatuan Rebuplik Indonesia, menjadi Negara sendiri pada tahun 2002 dengan bentuk Negara Republik Demokratika de Timor-Leste. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas utama pemerintah untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia yang masih sangat minim di seluruh wilayah Timor-Leste. Kabupaten Manatuto adalah salah satu kabupaten yang ada di Timor-Leste yang melaksanakan kebijakan pendidikan gratis dengan harapan untuk meningkatkan kuantitas sumber daya manusia yang tersebar di 6 kecamatan dan 29 desa dengan total penduduk 43.246 jiwa. Dan kebijakan pendidikan gratis ini telah berjalan selama 5 tahun yaitu dari tahun 2006 - 2010. Dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis ini telah menimbulkan pertanyaan banyak orang tentang efektifitas kebijakan dalam meningkatkan kuantitas pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kebijakan pendidikan gratis tersebut di kabupaten Manatuto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data primer dan data sekunder diperoleh dari sumber data yang dibagi dalam tiga sumber yakni person, place and paper. Data tersebut diambil melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi di lapangan terhadap pelaksanaan kebijakan, seperti kepala dinas pendidikan kabupaten Manatuto dan para kepala sekolah di lima sekolah yang menjadi lokasi pengamatan peneliti dan masyarakat pemerhati pendidikan di kabupaten Manatuto. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan pendidikan gratis yang dilaksanakan di kabupaten Manatuto terutama di 5 sekolah yang ada, cukup efektif, karena angka putus sekolah menurun dari 34% menjadi 20%. Angka putus sekolah sebesar 20% ini dipengaruhi oleh faktor internal, seperti masih terjadi kekurangan guru, laboratoriun, perpustakaan, buku pelajaran dan jarak antara sekolah rumah siswa ke sekolah SMP dan SLTA sangat jauh. Dari faktor ekternal, masih kurangnya staf dinas pendidikan untuk melakukan monitoring, evaluasi dan koordinasi dengan pihak sekolah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh sekolah. Rekomendasi, pemerintah harus memperhatikan faktor internal dan external yang ikut mempengaruhi efektifitas implementasi kebijakan pendidikan gratis di 5 sekolah yang ada.

The spirit of the struggle to transforming the lives of both the changes in individuals, families and community groups in the world is never ending all of the time. It is our view that States are categorized as poor countries of the world's the heads of State and government leaders are always thinking about how the welfare of its people. While the countries that enter the State category developments and developed countries the heads of the country are thinking about how to conduct reforms in all sectors exist. And that becomes the primary key for the welfare society and to reform is the ability of human resources that are owned by their respective countries. The education sector is the most important indicators for determining the human resource development in all countries including Timor-Leste. The people of Timor-Leste has experienced three educational process, and the third is the education system is the system of education adopted by the Portuguese government for 450, our education system is applicable by the government of Indonesia for 24 years and the education system of Timor-Leste government. With educational capital acquired from Portuguese government and the Indonesian government for 24 years finally change the status of East Timor, which was previously only one province in Indonesia Republic unitary State, the State itself in 2002 to form the Republic of Democracy de Timor- Leste. Development in the field of education is one sector that is a top priority of government to improve human resource development are still very minimal in the entire territory of Timor-Leste. Manatuto District is one of the districts in Timor-Leste's free education policy in the hope to increase the quantity of human resources that are spread in 6 districts and 29 villages with a total population of 43,246 inhabitants. And free education policy has been running for 5 years ie from year 2006 to 2010. In the implementation of free education policy has led to many questions about the effectiveness of measures to increase the quantity of education and the factors that influence the effectiveness of the free education policy in Manatuto district. The method used in this study is a qualitative method. Primary data and secondary data obtained from source data that are divided into three sources ie person, place and paper. The data are taken through observation, interview and documentation in the field of policy implementation, such as the head of Manatuto district education offices and school principals in five schools that became the location of the observation of researchers and society education in the district Manatuto. From the results of research show that the free education policy undertaken in the district of Manatuto especially in 5 existing schools, is quite effective, because the school dropout rate decreased from 34% to 20%. The dropout rate of 20% is influenced by internal factors, such as still there is a shortage of teachers, laboratory, library, textbooks and the distance between home school students to junior high and senior high school so far. From external factors, is still a lack of education agency staff to conduct monitoring, evaluation and coordination with the school to overcome the problems faced by the school. Recommendations, the government must consider internal and external factors that influence the effectiveness of the implementation of free education policy in 5 existing schools.

Kata Kunci : Efektifitas, imlementasi, kebijakan, pendidikan gratis, dan peningkatan kuantitas pendidikan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.