PEMANFAATAN TUMBUHAN ECENG GONDOK ( Eichhornia crassipes ) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN EKONOMI KELUARGA (Studi di Desa Kalangbancar, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah )
Wiranto, Prof. Dr. Ir. Edhi Martono, M.Sc.
2011 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalPenelitian ini dilaksanakan di Desa Kalangbancar, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah, pada tahun 2010. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan eceng gondok terhadap ketahanan ekonomi keluarga dan untuk mengetahui pengolahan eceng gondok yang lebih bermanfaat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif diskritif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 66 orang yang menekuni pemanfaatan eceng gondok dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi dan wawancara, sedang alat yang digunakan adalah daftar pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tumbuhan eceng gondok yang berada di Desa Kalangbancar memberikan kontribusi kepada penduduk atau pengrajin eceng gondok dalam menambah pendapatan atau penghasilan ekonomi rumah tangga responden, menjaga sungai tetap bersih terhindar dari pencemaran tanaman eceng gondok, bebas dari pendangkalan dan banjir serta memberi lapangan kerja baru bagi warga desa Kalangbancar dan sekitarnya. Pemanfaatan eceng gondok yang dilakukan oleh warga desa Kalangbancar dengan peralatan yang sangat sederhana dan alami ternyata memberi pengaruh yang positif terhadap ketahanan ekonomi keluarga. Terbukti dapat memberikan tambahan pendapatan keluarga responden. Keadaan ketahanan ekonomi keluarga responden sebanyak 93,94% sudah ada di atas garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Sajogyo untuk daerah pedesaan dan sebanyak 100% yang ditetapkan oleh BPS untuk propinsi Jawa Tengah, dan masuk dalam kelompok tidak miskin. Maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan eceng gondok mempunyai pengaruh yang positif terhadap ketahanan ekonomi keluarga responden, Untuk lebih meningkatkan pendapatan atau penghasilan keluarga responden dari pemanfaatan eceng gondok perlu memproduksi aneka produk kerajinan tangan yang berbahan baku dari eceng gondok yang diminati oleh pasar lokal maupun internasional.
This research was carried out in Kalangbancar village, Geyer sub-regency, Grobogan regency, Central Java province in 2010. The goal is to find out the effect of water hyacinth use on family economic resilience and the better use of water hyacinth processing. The method in use is descriptive qualitative method. The population consists of 66 people who process the water hyacinth. The sample in use is purposive sampling. The data collected through observation and interview. The device of research in use is questionnaire list. The result shows that water hyacinth use in Kalangbancar village gives significance contribution to the people of the village and water hyacinth craftmen in enhancing income and family economic earning of the respondents. The water hyacinth use also keep the river clean of the water hyacinth polution, keep the river becoming shallow and flood, and give the Kalangbancar village people new jobs. The water hyacinth processed by the people of Kalangbancar village only with simple and natural devices. This process show a positive effect on family economic resilience, the proof shows the enhancement of respondent’s family income. The family of the respondents show the amount of 93.94 percents beyond poverty line by Sajogyo of 100 percent of village area by Central Java province BPS, therefore they catogorized into non-poor groups. It concludes that the water hyacinth use has positive effect on the respondent’s family economic resilience. The economic resilience of the respondent family enhances through water hyacinth use into various products such as handicraft favored by local or international market.
Kata Kunci : Pemanfaatan Eceng Gondok, Ketahanan Ekonomi Keluarga xiv