Pengaruh politik terhadap arsitektur rumah China :: Studi kasus Pecinan sekitar Pasar Gedhe Surakarta

MUTIARI, Dhani, Promotor Prof. Ir. Nindyo Soewarno, M.Phil. Ph.D

2010 | Disertasi | S3 Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Masyarakat Cina di Surakarta hidup dalam lingkungan yang dipengaruhioleh kebijakan politik. Permasalahannya adalah Faktor-faktor politik apa yang berpengaruh pada arsitektur rumah Cina mulai masa kota-raja Kerajaaan Mataram tahun 1745, periode kekuasaan Belanda tahun 1755-1942 sampaimasa periode Reformasi tahun 1998-2008 dan bagaimanakah reaksimasyarakat Cina di dalam menghadapinya.Keterkaitan politik dan arsitektur merupakan fokus teori yang akan dipakai sebagai andasan untuk proses analisis. Teori itu dikaitkan dengan keberlanjutan bentukan arsitektur di dalam mengantisipasi faktor modifikasinya. Teori subtantif yang digunakan meliputi konsep pandangan hidup, kepribadian, dan kebudayaan masyarakat Cina serta bentukan arsitekturnya secara tradisional dan yang berkembang di perkotaan.Metode yang akan digunakan adalah Case Study Research dengan strategi kombinasi antara kajian teks dan kajian empirik saat ini melalui observasi dan wawancara. Kajian teks digunakan untuk proses pencarian teks yang terdapat pada referensi tentang arsitektur Cina dan sejarah perkembangan politik masyarakat Cina di Indonesia dan Surakarta. Proses ini dilanjutkan dengan pencarian makna dibalik visual rumah /rumah toko Cina di Surakarta berdasarkan teks, wawancara dan observasi langsung. Kedua strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkaya proposisi.Dalam penelitian ini ditemukan bahwa politik tidak hanya mempengaruhi arsitektur tetapi arsitektur juga digunakan masyarakat Cina sebagai reaksi terhadap kebijakan politik. Faktor politik yang berpengaruh terhadap arsitektur rumah Cina di Surakarta terdiri atas segregasi etnik dan menciptakan acces ke kawasan pecinan dengan cara akulturasi, assimilasi dan pengembangan ekonomi, pembatasan ekonomi di pedesaan, pelarangan terhadap ekspresi identitas Cina, penghancuran rumah Cina serta kebebasan berekspresi. Reaksi masyarakat Cina terhadap kebijakan atau peristiwa politik terlihat dalam bentuk tata ruang dan fasad yang mengarah pada penguatan identitas kecinaan, adaptasi dengan budaya lain,membuat modifikasi, menciptakan identitas baru, menutup diri dan konservasi rumah lama.

The Chinese Community of Surakarta lives in the environment, which is mostly affected by political policy of the government power. The problems relate to the political factors that affects architecture houses of Chinese Community. This started from the era of Mataram Kingdom in 1745, to the period of Dutch Colonial Power in 1755-1942, until the period of Reformation Era in 1998-2008. This regards to how the reaction of Chinese community facing the problems. The focus theory of the research will be related to the linked between politics and architecture. This theory will be associated with the sustainability of architectural forms in anticipating modification factors. The substantive theory used in this research includes the concept of way of live, personality, the culture of Chinese community related to architecture which is formed traditionally that is developed in urban area.Case study research is used with the combination between textual analysis and empirical analysis by observation. The textual analysis is conducted to obtain the reference and theory related to Chinese Architecture and history of political development of the Chinese community in Indonesia, especially in Surakarta City.Furthermore, the content analysis will be used in order to find the meaning of housing / shop-housing visual according to text analysis interviews and direct observation.Results of the research found that the political factor which was influencing the Chinese architecture in Surakarta was “Ethnic Segregation”. This gained the access to the Chinatown by acculturation, assimilation through economic development, restricted to economic development in the rural area, prohibitted to the Chinese identity expressions; destroyer of Chinese houses, prohibitted to the expression freedom. Other findings are that the reaction of Chinese community express in the space lay out and housing façade. This leads to increasing power of the Chinese identity; adapting to other cultures; modification and creation of new identity, closeness, and heritage conservation.

Kata Kunci : Politik,Arsitektur,Rumah China,politics, architecture, Chinese houses