Pemodelan untuk penggalian potensi pajak penghasilan orang pribadi :: Studi kasus Kota Malang
SUHARNO, Promotor Prof. Dr. Dulbahri
2010 | Disertasi | S3 Ilmu GeografiPajak adalah sumber penerimaan dalam negeri yang utama. Oleh karena itu penggalian potensi pajak, terutama pajak orang pribadi, menjadi bagian yang sangat penting. Permasalahan muncul ketika fiskus tidak mempunyai cukup data dan informasi untuk mengestimasi penghasilan seorang individu selain melalui surat pemberitahuan yang disampaikan sendiri oleh wajib pajak berdasarkan sistem perpajakan yang menganut sistem “self assessmentâ€. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam menaksir penghasilan seorang individu berdasarkan variable sinyal pengeluaran konsumsi yang diturunkan dari hasil pemodelan spasial. Pemodelan spasial dilakukan melalui analisis spasial dan “hillshade†untuk menentukan tinggi bangunan dan luas bangunan guna menaksir pengeluaran konsumsi pemilik objek serta menetukan variabel luas tanah, jenis perumahan dan jarak ke pusat kegiatan bisnis. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Klojen yang merupakan pusat pertumbuhan Kota Malang dan memiliki 11 (sebelas) kelurahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta citra Ikonos dan data objek sebanyak 730 sampel yang diambil secara acak bertujuan terhadap seluruh wilayah penelitian pada Tahun 2004. Data sample digunakan untuk uji silang guna melihat validitas dari hasil analisis spasial dan sekaligus untuk membentuk model penaksir penghasilan individu. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu analisis spasial dan analisis ekonomi. Analisis spasial dilakukan melalui pengamatan citra dan analisis “hillshadeâ€, sedangkan analisis ekonomi dilakukan melalui pemodelan untuk menaksir penghasilan individu berdasarkan indikasi pengeluaran konsumsi yang didekati dari variablevariabel hasil analisis spasial. Taksiran penghasilan individu tersebut selanjutnya digunakan untuk menaksir potensi pajak penghasilan orang pribadi terhadap seluruh objek perumahan di wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pemodelan spasial menpunyai keakurasian yang tinggi untuk digunakan dalam menaksir tinggi bangunan dan luas bangunan yang merupakan informasi penting untuk menentukan besarnya pengeluaran konsumsi. Dari hasil pemodelan ekonomi diperoleh hasil bahwa variabel-variabel bebas yang dihasilkan dari pemodelan spasial ternyata mempunyai pengaruh yang nyata dan daya jelas yang tinggi utuk menaksir penghasilan individu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap objek penelitian sebanyak 20.369 ternyata terdapat wajib pajak potensial sebanyak 13.485 orang dengan taksiran potensi pajak penghasilan orang pribadi sebesar Rp 69,44 milyar.
Tax is main source of revenue of the country. So, discovering of its potential source, especially personal income tax, is most important. The problem is tax officers don’t have any data and information to use for estimate individuals income. The data and information just from declaration letter of tax payer base on self assessment taxation system. The objective of this research is to give a solution in estimation of individual income base on consumption expenditure signals that derived from spatial analysis. Spatial modeling has done by spatial and “hillshade†analysis to determine buildings height and area for estimate consumption expenditure of the owners. This modeling also used to determine others variable like land area, type of house and distance from CBD. This research is undertaken in Sub District Klojen. The Sub District is the center of growth of Malang City and it has 11 villages. This research used digital map from Ikonos and 730 cross sectional data gathered by purposive random sampling throughout research area in 2004. The sampling data is used to cross check the validity of spatial analysis result and to develop estimation model for individual income. The analysis have be done in this research can be divided in two phases. The first is analysis spatial and the other is economical analysis. Analysis spatial is carried out by economic modeling to estimate individual income base on their consumption expenditure. Furthermore, the estimation of individual income is used to determine the potential of personal income tax throughout research area. The empirical result of this analysis shows that spatial modeling has high accuracy to estimate buildings height and area. These variables are important information for estimation of consumption expenditure. Economic modeling shows the result that independent variables produced from spatial analysis has significant influence and high explanation power to dependent variable (individual income). The research observed on 20,369 objects, and the result shows that there are 13,485 of potential tax payers and Rp 69.44 billions of potential revenue from personal income tax.
Kata Kunci : Pemodelan spasial,Hillsahade,Penghasilan orang pribadi,Potensi pajak,spatial modeling, hillsahade, personal income and the potential of income tax