Value ekonomi dampak timbal (Pb) gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan masyarakat perkotaan Yogyakarta
GRAVITIANI, Evi, Promotor Prof. Dr. Dibyo Prabowo, M.Sc
2009 | Disertasi |Kegiatan ekonomi perkotaan yang berkembang cepat menuntut adanya sarana transportasi yang baik dan lancar supaya masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan nyaman. Jumlah kendaraan bermotor yang makin bertambah menghasilkan gas buang di udara yang semakin meningkat. Timbal dalam gas buang kendaraan bermotor (emisi) mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan. Peningkatan dampak timbal ini mengakibatkan peningkatan biaya kesehatan masyarakat. Total biaya kompensasi kesehatan yang dikeluarkan bila terjadi kenaikan kandungan timbal di udara sampai pada ambang batas sebesar Rp 119.059.484.297,- yang diprediksi dengan metode dose-response function. Perhitungan biaya oportunitas menyatakan bahwa total biaya yang harus dikeluarkan responden ketika sakit adalah Rp 5.308.718,-. Bila dibandingkan rata-rata pendapatan responden, maka kerugian responden bila sakit rata-rata sebesar Rp 4.532.084,- Manfaat ekonomi yang diperoleh bila kandungan timbal di udara Kota Yogyakarta diturunkan 10% adalah sebesar Rp. 47.539.491.348,- dan bila diturunkan 25% manfaatnya mencapai Rp. 103.527.219.518,-. Perhitungan manfaat ekonomi menggunakan exposure-response function. Survey kesediaan membayar (willingness to pay) dengan contingent valuation method bertujuan untuk mengetahui kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya. Kesadaran masyarakat untuk ikut serta menjaga lingkungannya serta usaha penurunan kandungan timbal di udara belum tinggi. Kesadaran masyarakat tersebut dilakukan dengan kesanggupan menanam pohon penyerap timbal dan melewati jalur alternatif, seperti ring-road terutama pada jam-jam sibuk. Berdasarkan hasil survey terlihat bahwa di sebagian wilayah yang padat kendaraan bermotor, tidak terdapat banyak tegakan pohon. Pohon yang ditanam bukan berdasarkan banyaknya arus lalulintas yang terjadi di Kota Yogyakarta, tetapi berdasarkan ketersediaan lahan yang memungkinkan untuk penanaman pohon tersebut.
The urban economic development needs transportation facilities. People move form one location to the other rapidly. The amount of vehicle increases, it also increases lead content in the air. The human health cost increases as lead content in the air increases. If the increase is beyond the threshold level, total health compensation cost is Rp 119.059.484.297,-. Dose-response function is method to analyze the health compensation cost. Opportunity cost calculation shows that total health cost is Rp 5.308.718,-. If it is compared with avarage income of respondent, the lost is Rp 4.532.084,-. If lead content decreases for 10 %, it gives economic value as much as Rp. 47.539.491.348,-. And if lead content decreases for 25 %, it yields economic benefit as much as Rp. 103.527.219.518,-. The analysis of benefit uses exposureresponse function method. Analysis of people awareness for keeping the environment uses contingent valuation method survey and willingness to pay. People awareness to keep their environment and to decrease lead content are not good enough, despite the fact that there is some increase of awareness for example The awareness of planting lead absorbance tree and of using alternative path - through ring road on peak hours. Based on survey, there are only a few trees on the crowded area. Planting tress is not based on the crowed area, but it is based on land availability in Yogyakarta City.
Kata Kunci : Valuasi ekonomi,Timbal,Gas buang kendaraan bermotor,Kesehatan masyarakat,Pohon penyerap timbal,Jalur alternatif, economic valuation, lead (Pb), emision, human health, lead absorbance