Implementasi konsep community development dalam program CSR :: Studi kasus implementasi konsep community development dalam program corporate citizenship mobil Cepu limited pada masa eksplorasi minyak di lapangan Banyuurip tahun 2009

PRIHATINI, Chatarina Endah, Kuskridho Ambardi, Ph.D

2010 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Reformasi politik di Indonesia tahun 1998 berdampak pada pelaksanaan CSR. Masyarakat menjadi lebih berani menuntut perusahaan hulu minyak, salah satunya MCL untuk lebih memberikan manfaat bagi masyarakat lokal. Perusahaan hulu minyak pun membutuhkan dukungan masyarakat lokal dalam menjalankan operasi, karena tanpa jaminan keamanan dari komunitas lokal, operasi tidak dapat berjalan. Sementara itu, otonomi daerah memberikan konsekuensi pengalihan kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, sehingga perizinan operasi perusahaan dan perizinan CSR lebih ditentukan oleh pemerintah daerah. Pemerintah pusat selaku pemilik blok dan pemberi perintah juga melakukan kontrol dan pengawasan operasi minyak dan CSR-nya melalui BP Migas. Maka, program CSR tidak lagi menjadi program karitas dari perusahaan, tetapi menjadi program yang dituntut masyarakat, diatur oleh pemerintah daerah dan diawasi oleh pemerintah pusat. Dalam membangun relasi dengan masyarakat, MCL menjalankan semangat community development pada beberapa programnya. Dengan semangat community development, MCL berharap dapat memberikan manfaat jangka panjang pada masyarakat lokal. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengeksplorasi bagaimana pelaksanaan semangat community development dilaksanakan oleh MCL. Idealnya community development oleh perusahaan akan memberikan manfaat pada perusahaan dan pada masyarakat. Dengankata lain, penelitian ini ingin melihat sejauh mana MCL memaknai pelaksanaan CSR atau community development; sebatas kewajiban, memenuhi aturan ataukah sebagai bagian dari etika perusahaan. Untuk melaksanakan community development, dilakukan setidaknya dua tahap; yaitu perencanaan dan implementasi. Melalui deskripsi perencanaan community development, kita mendapatkan temuan menarik tentang apa tujuan dan untuk siapa sesungguhnya community development dilaksanakan. Melalui deskripsi implementasi kita menemukan temuan bagaimana secara teknis kontraktor mengimplementasikan rencana program, dan bagaimana kontraktor bersama MCL dalam berbagai situasi menghadapi hambatan dan tantangan bahkan secara taktis mengubah perencanaan dengan berbagai pertimbangan demi tercapainya tujuan program. Akhirnya adanya perbedaan antara perencanaan dengan implementasi dianalisis untuk diketahui mengapa dan bagaimana perubahan tersebut. Dari pengalaman community development MCL, peneliti selanjutnya menemukan temuan menarik tentang bagaimana sebaiknya melaksanakan program MCL di Indonesia.

Political reform in Indonesia giving the impact on the implementation of CSR. Society become more courageous demands upstream oil company, such as MCL, to give benefit for local community. Exploration and production company also needs the support of local communities in the operation because without security guarantees from the local communities, the operation may not work. Meanwhile, the consequences of reformation and regional autonomy transfer of power from central to local governments, so that the operating permit and licensing company CSR is more determined by local governments. The central government as the owner of the block and commands also make the control and supervision of oil operations and CSR through BP Migas. Thus, the CSR program is no longer a company charity program, but the program required by the community, governed by local government and supervised by the central government. In building relationships with communities, MCL run the spirit of community development in some programs. In the spirit of community development, MCL hopes to provide long-term benefits to local communities. Through this study, researchers wanted to examine how the implementation of the spirit of community development undertaken by MCL. Ideally the development of society by the company will provide benefits to companies and communities. In other words, this study wanted to see how far the MCL interpret the implementation of CSR or community development; in accordance with the rules or as part of corporate ethics. To carry out community development, carried out at least two stages, i.e. planning and execution. On the description of community development planning, we obtain interesting results about what the real purpose and for whom community development in practice. On the description of the application we have the technical conclusions of the way in which the contractor executes the plan program, and how the contractor with MCL in various situations to cope with obstacles and challenges, including the tactical change with various considerations to achieve the objectives of the programme plan. Finally, the difference between the planning and execution is parsed to know why and how these changes. MCL community development experience, the researchers found later conclusions of interest on how best to implement the programme in Indonesia MCL.

Kata Kunci : CSR, Community development, Indonesia