Laporkan Masalah

Ruang gerak anak usia dini pada ruang kegiatan belajar indoor dengan kurikulum pendekatan BCCT dilihat dari usia yang berbeda pada Paud Ratnaningsih Bantul Yogyakarta

NUR'AINI, Ratna Dewi, Diananta Pramitasari, S.T.,M.Eng.,Ph.D

2010 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Setiap anak mempunyai keunikan yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Keunikan anak tersebut termasuk mencakup kebiasaan di dalam ruang, bagaimana merespon seting ruangnya. Gerak anak dalam ruang terkait dengan ruang dan waktu. Gerak anak yang berbeda-beda akan menghasilkan respon yang berbeda pula terhadap ruang dan waktu yang melingkupinya. Pendidikan anak usia dini yang sering disebut PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan perkembangan anak di kemudian hari. Kurikulum pendekatan BCCT dianggap paling ideal diterapkan di Indonesia karena mampu merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (multiple intelligence) melalui bermain yang terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ruang gerak anak usia dini di ruang kegiatan belajar indoor dengan kurikulum pendekatan BCCT dilihat dari usia yang berbeda di PAUD Ratnaningsih Bantul Yogyakarta, kemudian berusaha membuat rekomendasi yang terkait dengan pengaruh ruang gerak anak usia dini tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah ruang gerak anak di kelas Kelompok Bermain (usia 2-4 tahun) dan kelas Taman Kanak-Kanak (usia 4-6 tahun). Lokus penelitian ini adalah kelas/sentra pembelajaran di Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak Ratnaningsih. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Salah satu metode observasi yang dilakukan adalah pemetaan perilaku (behavioral mapping) yang terkait dengan spasialnya, khususnya menekankan pergerakan anak pada periode tertentu. Hal ini dengan tujuan untuk menggambarkan gerak anak dalam peta, mengidentifikasikan jenis dan frekuensi gerak serta menunjukkan kaitan gerak dengan wujud seting lingkungannya, menggunakan metode person centered mapping. Hasil penelitian ini adalah siswa Taman Kanak-Kanak (usia 4-6 tahun) secara spasial lebih lama berada di dalam seting kegiatan dibandingkan dengan siswa Kelompok Bermain (2-4 tahun). Siswa Kelompok Bermain yang berada di luar seting kegiatan cenderung melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan seting kegiatan, sedangkan siswa Taman Kanak-Kanak yang berada di luar seting kegiatan cenderung melakukan aktivitas yang berhubungan dengan seting kegiatan. Ruang gerak siswa Taman Kanak-Kanak hampir lebih mendekati kondisi ideal standar kurikulum pendekatan BCCT dibandingkan ruang gerak siswa Kelompok Bermain. Keberadaan anak di luar seting kegiatan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal anak.

Every child is unique. The children unique character is such as indoor behavior and how the children response their setting of room. Children motion in the room is related to space and time. Children motion which is different each other will result different response too about the space and time. Early childhood education is very important for children growth in the future. Curriculum of BCCT is assumed most ideal in Indonesia because it can stimulate multiple intelligence with playing method. The aim of this research is to know how space of early childhood motion at indoor activity with curriculum of BCCT in different age at PAUD Ratnaningsih Bantul Yogyakarta, then make recommendation which is related to it. It was a descriptive qualitative research. The focus of this research was space of children motion in playgroup classrooms (2-4 years old) and kindergarten classrooms (4-6 years old). The locus of this research was center classrooms of playgroup and kindergarten of PAUD Ratnaningsih. The datas were collected by observation and interview methods. Observation method was done by behavioral mapping with spatial aspect, emphasize the motion of children at a certain period. This method was aimed to describe the motion of children in the map, identify the type and frequency of motion and show the link motion with settings form of the environment, using person centered mapping method. The result of the research was the kindergarten children had longer consentration than playgroup children. The playgroup children that were out of activity setting did something that was not correlated with activity setting, the kindergarten children that were out of activity setting did something that was correlated with activity setting. The space of children motion in kindergarten classrooms was according to curriculum of BCCT more than in playgroup classrooms. Outside children position was influenced by internal and external factor.

Kata Kunci : Ruang gerak anak,Kelompok bermain,Taman kanak,kanak,BCCT


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.