"Pengaruh variasi volume contoh terhadap pengukuran kadar air tanah dengan menggunakan gypsum block"
SIR, Tri Mardiyati Wahyuningsih, Dr. Ir. Hary Cristady H, M.Eng.,DEA
2010 | Tesis | S2 Teknik SipilPekerjaan teknik sipil banyak dilakukan pada tanah tidak jenuh air (unsaturated). Perubahan kedudukan muka air tanah akan mempengaruhi tingkat kadar air dalam tanah. Pengukuran kadar air biasanya dilakukan dalam laboratorium yang memerlukan waktu yang lama. Sebagai alternatif gypsum block dapat pakai sebagai alat sensor kadar air yang dapat mempercepat pengukuran kadar air tanah dan langsung dipakai dilapangan setelah dikalibrasi secara individu. Penelitian ini dilakukan terhadap dua jenis tanah yaitu tanah lempung (CH) dan pasir berlanau (SM) dengan memvariasikan volume contoh tanah yaitu menggunakan mold Standard dan CBR serta usaha pemadatan sampel tanah uji yaitu 15, 25 dan 56 pukulan per lapis. Pemberian kadar air untuk tanah lempung yaitu 10% , 15% ,20% ,30% dan 40% sedangkan pada sampel pasir berlanau, kadar air yang diberikan yaitu 5% ,8% ,11%, 14% dan 17%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada tanah lempung, perbandingan variasi usaha pemadatan 15, 25 maupun 56 pukulan per lapis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengukuran kadar air dengan menggunakan gypsum block. Dalam perbandingan variasi volume contoh untuk kadar air 20% sampai 40%, penggunaan mold CBR menghasilkan nilai resistansi yang lebih besar daripada mold Standard. Dengan demikian hasil penelitian memperlihatkan bahwa gypsum block dapat digunakan untuk mengukur kadar air pada tanah lempung, sedangkan pada pasir berlanau, penggunaan gypsum block tidak cocok dipakai dalam pengukuran kadar air karena tidak memberikan hasil yang baik.
Civil engineering works are mostly conducted on the unsaturated soil. Ground water fluctuation will affect the water content of soil. Measurement of water content is usually conducted in the laboratory. However, the measurement of water content in the laboratory takes a long time. As the alternative, gypsum block is considered to provide the faster water content measurement directly in the field. This research were conducted on two soil types are clay high plasticity (CH) and sand silty (SM) by varying the volume of soil samples using Standard mold and CBRs mold and using 15, 25 and 56 blows each layer of samples . The given water contents of clay were 10%, 15%, 20%, 30% and 40%, while in samples silty sand, the variation of water contents were 5%, 8%, 11%, 14% and 17%. The test results showed that the clay with variation of compaction effort, of 15, 25 and 56 blows each layer did not have a significant influence on the measurement of water content by using gypsum blocks. While, based on the comparison of sample volume variation for water content of 20% to 40%. The use of CBRs mold gave a greater resistance value than the Standard mold. Thus the research results showed that the gypsum block can be used to measure water content in clay soil. Measurement of water content in the test samples for silty sand revealed that the gypsum block did not give good result, thus it is not suitable for water content measurement in granular soil.
Kata Kunci : Tanah tidak jenuh air, Kadar air, Gypsum block, Resistansi