Laporkan Masalah

Faktor risiko hipertensi sistolik terisolasi pada lanjut usia di Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Propinsi D. I. Yogyakarta

LEWA, Abd. Farid, dr. I Dewa Putu Pramantara S, SpPD-Kger

2010 | Tesis |

Latar belakang: Lanjut usia (lansia) dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia ≥ 60 tahun. Biro Sensus Amerika dalam Report World Health Organization (WHO) memproyeksikan selama tahun 2000-2030 penduduk dunia yang berusia ≥ 60 tahun akan mengalami peningkatan dari 6,9% hingga 12,0% dengan kenaikan terbesar di negara berkembang. Hipertensi sistolik terisolasi (HST) adalah suatu faktor risiko kardiovaskuler penting pada lansia yang ditandai dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik <90 mmHg. Diantara berbagai penyebab meningkatnya tekanan darah pada populasi lansia, HST adalah yang paling sering terjadi. Prevalensi dan insidensinya meningkat sesuai pertambahan usia dan diperkirakan 55% populasi akan mengalami hipertensi pada usia 60 tahun dan 65% diusia >70 tahun. Pada populasi lansia dengan hipertensi, 65% diantaranya adalah Hipertensi Sistolik Terisolasi (HST). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko hipertensi sistolik terisolasi pada lansia di Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta. Metode; Penelitian merupakan jenis penelitian observasional dengan menggunakan rancangan case control study. Subyek penelitian lansia yang berusia ≥. 60 tahun berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Jumlah subyek penelitian 238 terdiri dari kasus 119 dan kontrol 119. Analisis dilakukan menggunakan uji chi square (X2) dengan tingkat kemaknaan 95% dan selanjutnya analisis ini menggunakan multiple logistic regression untuk melihat faktor yang dominan dalam kejadian HST. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebiasaan merokok, variabel stres psikososial, dan kurang aktivitas fisik merupakan faktor risiko kejadian HST pada lansia di Kalibawang dengan masing-masing kebiasaan merokok mempunyai OR = 3,353 (95% CI 1,375-8,172), stres psikososial OR = 2,449 (95% CI 1,408-4,260) dan kurang aktivitas fisik OR = 1,970 (95% CI 1,110-3,495). Kesimpulan; Kesimpulan penelitian bahwa yang merupaka faktor risiko kejadian HST pada lansia di Kalibawang adalah kebiasaan merokok (OR=3,35), stres psikososial (OR=2,44) dan aktivitas fisik kurang (OR=1,97). Sedangkan variabel obesitas bukan merupakan faktor risiko kejadian HST.

Background: Elderly period is the final period of development in human life cycle. One reaches elderly period when he or she is ≥60 years old. US Census Bureau in WHO Report projects that in 2000-2030 world population of ≥60 years old will increase from 6.9% to 12.0% with the biggest increase in developing countries. Isolated systolic hypertension (ISH) is an important cardiovascular risk factor in the elderly as indicated from systolic blood pressure ≥140mmHg and diastolic pressure <90mmHg. One of causes of increasing blood pressure in the elderly population is ISH. Its prevalence and incidence increase in line with increasing age and it is estimated that 55% of population will have hypertension at the age of 60 years and 65% at the age of > 70 years. In elderly population with hypertension 65% of them have ISH. Objective: The study aimed to identify risk factors of ISH among the elderly at Kalibawang, District of Kulon Progo, Province of Yogyakarta Special Territory. Method: The study was observational with case control study design. Subject of the study were elderly of ≥60 years old based on inclusion and exclusion criteria. Subject consisted of 238 people comprising 119 cases and 119 control. Analysis used chi square test (X2) at significance 95% and multiple logistic regression to identify dominant factors in the prevalence of ISH. Result: Variables of smoking habit, psychosocial stress and physical activity were risk factors for the prevalence of ISH in the elderly at Kalibawang whereby smoking habit OR =3.353 (95% CI 1.375-8.172); psychosocial stress OR = 2.449 (95% CI 1,408-4,260) and less physical activity, OR =1.970 (95% CI 1.110-3.495). Conclusion: Smoking habit (OR=3.35), psychosocial stress (OR=2.44) and less physical activity (OR=1.97) where as obesity was not risk factor for the prevalence of ISH.

Kata Kunci : Faktor risiko,Hipertensi sistolik terisolasi,Lansia, Risk factors, isolated systolic hypertension, elderly


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.