Analisa pelayanan KA Prameks sebagai angkutan pemadu moda di kawasan Bandara Adisutjipto :: Studi kasus Bandara Adisutjipto-ST. KA. Maguwo
KARNILA, Henni Prapto, Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc
2010 | Tesis | S2 Magister Sistem dan Teknik TransportasiJumlah penumpang angkutan udara di Bandara Adisutjipto dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Kereta api Prambanan Ekpress (KA Prameks) yang melalui Stasiun Maguwo merupakan kereta dibawah pengelolaan Daop 6 Yogyakarta. Keberadaan Stasiun Maguwo menyebabkan masyarakat khususnya pengguna angkutan udara mendapatkan pelayanan alternaif untuk moda angkutan perjalanan darat. Menilik hal terebut, perlu kiranya dilakukan suatu kajian mengenai persepsi penumpang angkutan udara terhadap kualitas pelayanan KA Prameks dan fasilitas pemadu modanya, selanjutnya dilakukan kajian mengenai kemungkinan peningkatan kualitas pelayanan KA Prameks dan tingkat kemauan membayar (willingness to pay) dari penumpang angkutan udara. Analisa yang digunakan untuk mengetahui kemauan membayar penumpang angkutan udara terhadap pelayanan KA Prameks adalah dengan metode stated preference dan permodelan regresi linier berganda. Anaisa korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara persepsi penumpang terhadap fasilitas perpindahan moda serta pelayanan KA Prameks terhadap tingkat kemauan membayar. Program SPSS 17 digunakan sebagai sarana untuk pengolahan data statistik. Jumlah rata-rata perhari penumpang dari Stasiun Maguwo 84% diantaranya melakukan perjalanan ke arah timur (Solo) sedangkan 16% ke arah Barat (Yogyakarta-Kutoarjo). Tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas perpindahan moda dalam skala 100 adalah 82,2 (baik). Berdasarkan permodelan terhadap tingkat kemauan membayar (WTP) penumpang pesawat terhadap kenaikan tarif KA Prameks, maka fasilitas yang sangat diharapkan adalah adanya kepastian mendapatkan tempat duduk, fasilitas penyejuk udara (AC), dan adanya makanan dan minuman. Pendapatan penumpang memiliki hubungan yang erat dengan tingkat kemauan membayar untuk skenario 5 dengan koefisien korelasi sebesar 0,419. Persepsi penumpang terhadap fasilitas perpindahan moda memiliki hubungan yang erat dengan tingkat kemauan membayar dengan koefisien korelasi 0,533 (skenario 5) dan 0,716 (skenario 6).
The number of aircraft passenger at the Adisutjipto airport lately is constantly increasing. Prambanan Express trains (KA Prameks) which through a Maguwo Station is under Daop 6 Yogyakarta management. The existence of Station Maguwo cause of society, especially air transport users get alternaif services to land transport modes. Based on current conditions, it would need to do a study on air transport passenger perception about service quality of KA Prameks and split mode facility, then performed the study on the improvement possibility of the service quality of KA Prameks and the level of willingness to pay of air transport passenger. The analysis that used to determine willingness to pay of air transport passengers for the Prameks train services is stated preference method and multiple linear regression modeling. Correlation is used to determine the relationship between perceptions of passengers to split mode facility service and Prameks train service on the level of willingness to pay. SPSS 17 is used as a tool for statistical data processing. The average number of daily passengers from the Station Maguwo 84% of them travels to the east (Solo), while the 16% toward the West (Yogyakarta- Kutoarjo). Level of passenger satisfaction on the quality scale displacement modes in the 100 is 82.2 (good). Based on the modeling of the level of willingness to pay (WTP) aircraft passenger against tariff of Prameks tariff, the facility that is expected is the certainty of getting a seat, air conditioning (AC), and the food and beverages. Passenger income has a close relationship with the level of willingness to pay for scenario 5 with a coefficient of correlation is 0.419. Passengers perception of split mode facility have a close relationship with the level of willingness to pay with a coefficient of correlation is 0.533 (scenario 5) and 0.716 (scenario 6).
Kata Kunci : Kualitas pelayanan,Fasilitas perpindahan moda,Willingness to pay,Stated preference