Laporkan Masalah

Variasi intraspesifik stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni) koleksi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-TO) berdasarkan karakter morfologi dan molekular

SUBOSITI, Dyah, Dr. Rina Sri Kasiamdari

2010 | Tesis | S2 Biologi

Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni) merupakan tanaman penghasil steviosida yang mempunyai rasa manis 300 kali gula dan digunakan sebagai pemanis alami non kalori yang aman untuk penderita diabetes. Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT) Tawangmangu terdapat 6 aksesi stevia yang berbeda secara morfologi antara lain Jumbo Ungu, Jumbo Putih, Super Hijau, Super Kuning, Keriting dan Mini. Karakterisasi morfologi secara lengkap belum dilakukan dan diperlukan bukti molekular untuk melihat variasi intraspesifik stevia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat variasi stevia berdasarkan karakter morfologi dan penanda molekular ISSR (Inter Simple Sequence Repeats). Skoring dan standarisasi dilakukan pada 62 karakter morfologi. Tujuh primer ISSR menghasilkan 60 fragmen DNA yang kemudian diberi skor 1 (terdapat fragmen) dan 0 (tidak terdapat fragmen). Indeks similaritas dihitung menggunakan rumus indeks similaritas Simple matching coefficient (karakter morfologi), koefisien Dice (karakter molekular) dan koefisien Jaccard (gabungan kedua karakter). Analisis klaster dan konstruksi dendogram dilakukan dengan menggunakan metode Unweighted Pair Group Method Using Arithmetic Mean (UPGMA). Analisis data dilakukan menggunakan software NTSYS ver. 2.02. Hasil penelitian menunjukkan 6 aksesi stevia terbagi menjadi dua klaster dengan koefisien similaritas antara 80,2 – 91,9%, Jumbo Putih dan Super Hijau mempunyai kemiripan tertinggi (91,9%) berdasarkan karakter morfologi. Enam aksesi stevia terbagi menjadi dua klaster dengan koefisien similaritas antara 76,1 – 85,4%, Super Kuning dan Keriting mempunyai kemiripan tertinggi (85,4%) berdasarkan karakter molekular. Gabungan karakter morfologi dan molekular menunjukkan pola dendogram yang sama dengan dendogram berdasarkan karakter molekular dan membagi 6 aksesi stevia menjadi dua klaster dengan koefisien similaritas antara 55,6 – 64,6%.

Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni) produces stevioside that may be up 300 times sweeter than sugar and used as non caloric natural sweetener. Medicinal Plant and Traditional Medicine Research and Development Office has 6 accessions of stevia: Jumbo Ungu, Jumbo Putih, Super Hijau, Super Kuning, Keriting, and Mini. The aim of this study was to assessed intraspecific variation of stevia based on morphological characters and molecular marker ISSR (Inter Simple Sequence Repeats). Scoring and standarization were done on 62 morphological charácters. Seven ISSR primers generated 60 total DNA bands which were scored for presence (1) or absent (0). Similarity matrix was calculated using Simple matching coefficient (morphological characters), Dice coefficient ( molecular characters) and Jaccard coefficient (combination of both characters). Unweighted Pair Group Method Using Arithmetic Mean (UPGMA) cluster analysis was performed to develop a dendrogram. This data analysis was performed by NTSYS software ver. 2.02. This research revealed that six accessions divided into two clusters with similarity coefficient ranging from 80,2 – 91,9%, Jumbo Putih and Super Hijau were the most closely similar (91,9%) based on morphological characters. Six accessions divided into two clusters with similarity coefficient ranging from 76,1 – 85,4%, Super Kuning and Keriting were the most closely similar (85,4%) based on molecular characters. Combination of both characters showed similar clustering (dendogram) pattern corresponds to dendogram based on molecular characters and it divided 6 accessions into two clusters with similarity coefficient ranging from 55,6 – 64,6%.

Kata Kunci : Variasi intraspesifik,Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni),Morfologi,ISSR (Inter simple sequence repeats)


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.