Laporkan Masalah

Pengaruh volume kandung kemih pra miksi terhadap akurasi volume residu urin pasca miksi pada pemeriksaan ultrasonografi tansabdominal

PRANATA, Tara Yuanita Lukitasuari, dr. Henry Kusumo Husodoputro, Sp.Rad(K)

2010 | Tesis |

Latar belakang : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh volume kandung kemih pra miksi (VPM/V1) terhadap volume residu urin pasca miksi (VRP/V2) dengan penghitungan menggunakan konstanta 0.52 pada sensasi berkemih berat. Bahan dan cara : Pada subyek penelitian sejumlah 32 sukarelawan laki-laki sehat dilakukan pengukuran VRP dengan ultrasonografi di Instalasi Radiologi RSUP Dr.Sardjito pada bulan September 2010. Sebelum diperiksa subyek penelitian diminta untuk minum 1 liter cairan dan ditunggu hingga pasien terasa sensasi berkemih berat, kemudian pada tiap subyek penelitian dilakukan pemeriksaan V1 dan V2 dengan transabdominal ultrasonografi. Hasil pemeriksaan selanjutnya dihitung dengan konstanta 0.52 dan digunakan nilai ambang batas patologis 50 ml. Hasil penelitian dan pembahasan : Didapatkan hasil mean ± SD untuk V1 dan V2 sebesar 462.64 ± 100.29 ml dan 45.05 ± 21.12 ml. Dari nilai ambang batas patologis didapatkan 13 orang (40.6%) melebihi ambang. Dan hasil uji non parametrik Wilcoxon menunjukkan P = 0.000 untuk hubungan antara VPM dengan VRP, P = 0.001 antara VRP dengan usia dan P = 0.000 antara VRP dengan waktu (P < 0.05). Kesimpulan : Pengukuran volume residu urin pasca miksi menggunakan konstanta 0.52 pada pasien dengan volume kandung kemih pra miksi yang terlalu penuh dapat juga menghasilkan volume residu urin pasca miksi yang positif palsu. Pengukuran ini juga dipengaruhi oleh usia dan waktu.

Background : The aim of this study was to evaluate the effect of premicturial bladder volume (V1) on postvoid residual urine volume (V2/PVR) using 0.52 as the constant measurements based on severe sensation of the patient. Material and Method : The study was held in Radiology Department of RSUP Dr. Sardjito on September 2010. Thirty-two healthy men without any urinary symptoms constituted in the study group. Before the examination, each subject were given oral intake of 1L of water and examined after severe sensation occur. Measurements by transabdominal ultrasonography for V1 and V2 were performed on each subject. 0,52 were used as the constant measurement and 50 ml as the cutoff value for a pathologic V2. Results : Mean ± SD V1 and V2 were 462.64 ± 100.29 and 45.05 ± 21.12 ml, during severe sensation respectively. 13 (40.6%) men had V2 exceeding the pathologic value. And non parametric Wilcoxon test showed P = 0.000 between V1 and V2, P = 0.001 between V2 and age, P = 0.000 between V2 and time (P < 0.05). Conclusion : Postvoid residual urine volume measurement using 0.52 as the constant in an over full bladder result in false-positive postmicturitional residual values. This measurement is altered by age and time as well.

Kata Kunci : Vesica urinaria,Volume residu urin,Ultrasonografi,Benign prostatic hyperplasia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.