Laporkan Masalah

Pengaruh transfusi trombosit terhadap terjadinya perdarahan masif pada demam berdarah dengue

WIBOWO, Krisnanto, Prof. dr. Mohammad Juffrie, Ph.D.,Sp.A(K)

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar Belakang: Infeksi virus dengue telah menjadi masalah kesehatan yang serius pada banyak negara tropis dan subtropis. Perdarahan dan syok merupakan salah satu komplikasi dan berhubungan dengan mortalitas yang tinggi pada demam berdaqrah dengue (DBD). Pemberian transfusi trombosit pada DBD merupakan salah satu terapi suportif yang memberikan efek terapi bila diberikan sesuai dengan indikasi yang tepat. Sebaliknya pemberian trasfusi yang tidak tepat akan memberikan persoalan beban ekonomi tambahan bagi pasien atau keluarganya, resiko efek samping, maupun penularan penyakit. Kegunaan transfusi trombosit pada DBD masih kontroversial. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian transfusi trombosit terhadap terjadinya perdarahan masif pada DBD. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol. Pasien dengan diagnosis demam berdarah dengue (sesuai kriteria WHO) yang dirawat di bangsal anak RSUP Dr. Sardjito antara tahun 2006-2009 diteliti secara retrospektif dari rekam medis. Data yang diperoleh lewat suatu pengkajian rekam medis pasien yang diteliti secara retrospektif dimasukkan ke dalam suatu format standar yang telah divalidasi. Hasil: Sepanjang tahun 2006-2009 terdapat 852 kasus DBD yang ditangani oleh instalasi kesehatan anak RSUP Dr.Sardjito, terdiri dari 443 pasien laki-laki (52%) dan 409 pasien perempuan (48%), sebanyak 51,4% adalah pasien DBD derajat I dimana anak usia 6-10 tahun mengalami angka kesakitan yang paling tinggi (39,9%). Sebagian besar pasien datang berobat pada hari demam ke 3-5 (69%). Jumlah trombosit <100.000/μL terbanyak terjadi pada hari ke 3-5. Perdarahan masif terjadi pada 97 kasus (11%) yaitu dalam bentuk hematemesis 45 (46,4%), melena 20 (20,6%), hematemesis-melena 25 (25,8%), dan koagulasi intravaskular diseminata 7 (8,2%). Perdarahan masif terbanyak terjadi pada jumlah trombosit <20.000/μL. Sebanyak 67 pasien (7,8%) mendapat transfusi trombosit, 23 pada kelompok perdarahan masif dan 44 pada kelompok perdarahan tidak masif dimana tidak ada perbedaan bermakna terjadinya perdarahan masif pada kelompok yang mendapat transfusi trombosit dibandingkan kelompok yang tidak mendapat transfusi trombosit (OR 1,39; 95%CI: 0,79-2,45; p=0,29). Simpulan: Perdarahan masif tidak dipengaruhi oleh transfusi trombosit.

Background: Dengue virus infection has become a serious health problem in many tropical and subtropical countries. Haemorrhage and shock are complications and associated with high mortality in dengue hemorrhagic fever (DHF). Provision of platelet transfusion in DHF is one of supportive therapy that provides a therapeutic effect when administered in accordance with appropriate indications. Instead of inappropriate transfusion will increase additional economic burden to patients or their families, the risk of side effects, and communicable disease transmission. Usefulness of platelet transfusion in DHF is still controversial. Objective: To determine the effect of platelet transfusion on the occurrence of massive bleeding in DHF. Methods: This was a case-control study. Patients who were diagnosed of dengue hemorrhagic fever (according to WHO criteria) at pediatric ward of Dr. Sardjito general hospital between the years of 2006-2009 studied retrospectively from medical records. Data obtained through a study that examined the medical records of patients retrospectively included in a standard format that has been validated. Results: During the year 2006-2009 there were 852 dengue cases are handled by the pediatric department Dr.Sardjito, consisting of 443 male patients (52%) and 409 female patients (48%), as much as 51.4% is DHF grade I. Children 6-10 years old had the highest morbidity rate. Most patients come into treatment at 3-5 days of fever (69%). Platelet count <100.000/μL highest incidence on day 3-5. Massive bleeding occurred in 94 cases (11%) with massive bleeding criteria, namely in the form of hematemesis 45 (47.9%), melena 20 (21.3%), hematemesis-melena 22 (23.4%), and disseminated intravascular coagulation 7 (7.4%). Massive bleeding occurred in platelet counts <20.000/μL. A total of 67 patients (7.8%) received platelet transfusion. There was no significant difference in the occurrence of massive bleeding in the group who received platelet transfusions and who did not receive transfusions (OR 1,39; 95%CI: 0,79-2,45; p=0,29). Conclusion: The massive bleeding was not influenced by platelet transfusion.

Kata Kunci : Demam berdarah dengue,Perdarahan masif,Transfusi trombosit


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.