Geologi dan estimasi cadangan dengan metode ordinary kriging pada endapan nikel laterit di bukit TLC4 Pomalaa wilayah penambangan PT. Aneka Tambang, Tbk

ZULFADLI, Aflan, Dr.-rer.nat. Arifudin Idrus, ST.,MT

2010 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Endapan nikel laterit merupakan hasil pelapukan dari batuan ultramafik berupa peridotit atau dunit sebagai pembawa unsur Ni, umumnya terjadi di daerah tropis sampai subtropis. Pembentukan endapan nikel laterit secara umum dikendalikan oleh beberapa faktor yakni; morfologi, litologi dan struktur geologi. Penelitian ini difokuskan pada geologi dan estimasi cadangan dengan metode ordinary kriging pada endapan nikel laterit. Daerah penelitian terletak di daerah Tambang Tengah Bukit TLC4 Pomalaa, wilayah konsesi penambangan PT. Aneka Tambang,Tbk. Kondisi daerah berupa perbukitan dengan ketinggian 205 m sampai 235 m dari permukaan laut. Secara megaskopis maupun petrografis satuan ini didominasi oleh batuan beku ultramafik berupa dunit dan peridotit dari jenis harzburgite . Daerah penelitian seluas 300 x 325 m telah dibor secara reguler dengan spasi 25 m terdapat 112 blok, diantaranya ada 101 blok yang tersampel dan 11 blok tidak tersampel. Dengan menggunakan salah satu tools pada program ArcGIS 9.3, yakni geostatistical analyst, data titik bor tersebut diestimasi menggunakan metode ordinary kriging yang bertujuan untuk mengoreksi kadar-kadar conto sampel titik bor, dan memprediksi nilai titik bor pada blok yang tidak tersampel. Hasil semivariogram kadar nikel menghasilkan anisotropi geometri yang menggambarkan daerah pengaruh (range) sebaran endapan nikel sepanjang 197, 6 m berarah N 296,4o E, searah dengan struktur kekar pada lokasi penelitian yang berarah Tenggara-Barat Laut. Untuk ketebalan memiliki daerah pengaruh atau range sepanjang 172, 5 m berarah N 135o E. Kadar nikel mula-mula yang masuk dalam kategori cut off grade sebanyak 56 blok, namun setelah melalui estimasi dengan metode ordinary kriging jumlah blok yang masuk kategori cut off grade sebanyak 71 blok. Dalam hal ini nilai cut off grade yang ditetapkan adalah 1,4 %. Nilai simpangan baku dari data sampel titik bor sebesar 0,39, setelah proses kriging diperoleh simpangan baku sebesar 0,24. Sedangkan koefisien variasi dari sampel data titik bor sebelum proses kriging sebesar 0,26 dan setelah proses kriging sebesar 0,17. Jumlah cadangan atau tonase nikel yang diperoleh sebelum dilakukan kriging sebesar 4.279,006 ton dan setelah dilakukan kriging diperoleh tonase nikel sebesar 4.267,280 ton. Estimasi kriging merupakan metode pendekatan dari nilai sebenarnya dengan tujuan utama untuk menghindari kesalahan sistimatis dalam estimasi yang terlalu besar atau terlalu kecil dalam menaksir cadangan.

Lateritic nickel deposit is an ore deposit resulted from weathering process of ultramafic rock dominated by peridotite or dunite as a carrier of Ni element, which generally occur in the tropical to subtropical areas. Formation of lateritic nickel deposits is generaly controled by several factor, i.e. morphology, lithology and geological structure. This study is focused on the geological study and reserves estimation by ordinary kriging method. The research area is located in the area of TLC4 Pomalaa Middle Hill mine, the mining concession area of PT. Aneka Tambang, Tbk. Conditions of hilly areas with altitude of 205 m to 235 m above sea level. By hand specimen observation and petrography, this unit is dominated by ultramafic igneous rocks of dunite and peridotite of harzburgite type. The research area covers an area of 300 m x 325 m and drilled on a regular basis with a space of 25 m containing 112 blocks, 101 blocks are taken as samples and 11 blocks are not. By using one of the tools in ArcGIS 9.3 program, “the geostatistical analyst”, drill point data are estimated using ordinary kriging method aiming to correct the levels of sample drill point, and predict drill point value on the blocks in which where not taken the samples. From the semivariogram result anisotropy geometry portray that the influenced area ( range) of lateritic deposit extended along 197, 6 m with the direction of N 296 (symbol) E, consistent in the SE – NW direction. For thickness point of view the influenced area a range 172, 5 m lenght with the direction of N 135 (symbol)E Grade of nickel initially included in the category of cut-off grade of 56 blocks, but after going through the method of ordinary kriging estimates the number of blocks in the category cut-off grade as much as 71 blocks. In this case the value of the specified cut-off grade is 1.4%. Value of standard deviation are 0.39, after the kriging process, the obtained standard deviation is 0.24. Moreover, coefficient variation before the kriging process is 0.26 and after the kriging process is 0.17. Total tonnage nickel reserves obtained before the kriging process of 4.279,006 tons and after kriging process obtained nickel tonnage amounting to 4.267,280 tons. Kriging estimation is an approximation of the true value method with the primary objective to avoid systematic errors e.g. over estimation or under estimation in the reserve calculation.

Kata Kunci : Geologi,Nikel laterit,Geostatistik,Ordinary kriging,Semivariogram,Etimasi cadangan,Lateritic nickel, Geology, lateritic nickel, geostatistics, ordinary kriging, semivariogram, reserves estimation