Laporkan Masalah

Studi evaluasi masterplan pelabuhan Tenau, Kupang

JOHANNIS, Dian Erlina Waty, Prof. Ir. Nur Yuwono, Dip.,HE.,Ph.D

2010 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Pelabuhan Tenau, Kupang memiliki peranan penting dalam arus pelayaran di Nusa Tenggara Timur, baik arus barang, peti kemas maupun penumpang. Untuk lebih meningkatkan pelayanannya maka perlu dilakukan evaluasi ulang terhadap masterplan Pelabuhan Tenau yang dibuat berdasarkan data tahun 1995-2000 dengan data terbaru yaitu tahun 2004-2009. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dermaga, gudang, lapangan penumpukan, container yard dan terminal penumpang apakah masih sesuai dengan masterplan yang ada atau perlu adanya pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode prediksi regresi power untuk mengetahui proyeksi arus kapal, arus barang, dan arus penumpang. Prediksi yang dilakukan berdasarkan data terbaru yaitu tahun 2004-2009, kemudian berdasarkan proyeksi arus kapal, diperoleh kebutuhan fasilitas untuk tahun-tahun yang akan datang. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk evaluasi masterplan Pelabuhan Tenau. Berdasarkan hasil analisis maka Dermaga Nusantara pada tahun 2013 mengalami kekurangan sepanjang 34 m, tahun 2018 sepanjang 70 m dan tahun 2028 sepanjang 92 m untuk itu maka perlu penambahan berdasarkan panjang kapal rerata yang dilayani pada dermaga Nusantara yaitu sepanjang 100 m, tapi hal ini tidak dimungkinkan karena ketidaktersediaannya lahan untuk pengembangan, disamping itu juga untuk penambahan dermaga dibutuhkan biaya yang cukup besar maka pemecahannya yaitu dengan peningkatan pelayanan dengan penambahan jumlah jam kerja per hari dan mempersingkat service time hal ini dapat dilakukan dengan penambahan peralatan bongkar muat dan penambahan shift kerja. Untuk Dermaga Lokal pada tahun 2028 mengalami kekurangan sepanjang 27 m, maka berdasarkan panjang kapal rerata yang dilayani pada Dermaga Lokal yaitu sepanjang 100 m, sedangkan pada Dermaga Multi Guna dan Dermaga Pelabuhan Rakyat sampai tahun 2028 masih mampu melayani arus kapal yang masuk dengan panjang dermaga yang ada sekarang. Kebutuhan gudang sampai tahun 2028 tidak membutuhkan penambahan luasan hal ini diberdasarkan data dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 menunjukkan bahwa arus barang yang masuk ke gudang tidak ada. Area lapangan penumpukan berdasarkan arus barang sampai dengan tahun 2028 tidak membutuhkan penambahan walaupun arus barang terjadi peningkatan, begitu juga dengan container yard sampai tahun 2028 juga tidak dibutuhkan penambahan. Terminal penumpang berdasarkan arus penumpang maka sampai tahun 2028 juga belum membutuhkan penambahan luas.

Tenau Port, Kupang Regency, has an important role in supporting the flow of sailorship in East Nusa Tenggara Province, including commodities, containers, and passangers. For improvement in service of the port, evaluation is necessary to do on the master plan of Tenau Port, which was arranged on the base of the 1995-2000 data using the newest data of 2004-2009. Purpose of the evaluation is to find out whether the needs for additional quay, warehouse, stock pile, container yard, and passanger terminal are still appropriate with the existing master plan or still necessary to develop. The study used a predictive power regression method for projection of the flows of ship, commodity, and passanger. The prediction was based on the newest data of 2004-2009. From the projection of flows, the need for additional facilities could be recognized for several future years. Result of the analysis was then used to evaluate the master plan of Tenau Port. Result of the study shows that it can be predicted that Nusantara Quay will suffer the shortage of 34 m, 70 m, and 92 m in length on 2013, 2018, and 2028, respectively. Therefore, the additional length is necessary based on average length of ships serviced by the Quay, i.e. 100 m. However, it was not allowed, because land for the development was unavailable and the costs were extremely large. The solution was to improve the service by increasing the number of work hour a day and shorting adding the work hour. On 2028, it can predicted that Local Quay will suffer the shortage of 27 m in length. Therefore, the additional length is very necessary based on the average length of ships serviced by the Quay, i.e. 100 m, and it was predicted that until 2028 both Multi Guna Quay and Rakyat Port Quay will be still able to serve the incoming flows of ships with the existing length of quay. Until 2028 the needs for warehouse did not need additional length. Based on the 2004-2009 data, it can be indicated that there was no incoming flow of commodities to warehouse. Based on the flow of commodities until 2028, the area of stock pile did not need additional width, although the flow of commodities was predicted to increase, so did the container yard and passanger terminal until 2028.

Kata Kunci : Evaluative study,Master plan,Projection,Studi evaluasi masterplan, evaluative study, master plan, projection


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.