Laporkan Masalah

Pengaruh pembangunan pelabuhan Waren Kabupaten Waropen terhadap perubahan garis pantai

MURIADIN, Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc.,Ph.D

2010 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Pelabuhan Waren merupakan pelabuhan Perintis yang menghubungkan kabupaten Waropen dengan daerah-daerah di wilayah Indonesia dan lebih khusus adalah menghubungkan daerah-daerah di wilayah Papua. Untuk meningkatkan fungsinya, maka pemerintah daerah kabupaten Waropen merencanakan pengembangan dan pembangunan pelabuhan Waren menjadi pelabuhan regional dan menjadi rute pelayaran nusantara seperti jalur kapal Pelni dengan merubah tata letak pelabuhan Waren yakni mereklamasi pantai seluas 150 m x 150 m, pembuatan 2 trestle sepanjang 320 m dan 328 m serta dermaga 125 m x 15 m. Seiring dengan pengembangan tersebut, diprediksi akan menimbulkan dampak di daerah sekitar pelabuhan, maka perlu dilakukan kajian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi laju, arah dan perubahan volume transpor sedimen yang terjadi di sekitar pelabuhan Waren dan memprediksi dan mengkaji perubahan garis pantai akibat adanya pembangunan pelabuhan Waren serta mencari dan mengkaji alternatif penanganannya. Penelitian ini menggunakan software CEDAS-NEMOS versi 4.03 yang didalamnya terdapat model STWAVE dan model GENESIS untuk mensimulasikan perubahan garis pantai yang dipengaruhi oleh gelombang. Ketersediaan data dalam penelitian ini adalah data angin jam-jaman tahun 2006-2009 untuk hindcasting gelombang dengan metode analitis CERC, data garis pantai Waropen tanggal 11 september 2003 sebagai intial shoreline dan data garis pantai tanggal 21 maret 2010 sebagai measured shoreline serta data kondisi eksisting bangunan pantai sepanjang pantai di sekitar pelabuhan Waren. Data tersebut diperlukan dalam proses kalibrasi model yang selanjutnya akan digunakan sebagai data masukan untuk memprediksi perubahan garis pantai pada tahun berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan pelabuhan Waren dengan mereklamasi pantai untuk areal darat pelabuhan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan garis pantai bahkan menunjukkan kecenderungan yang relatif sama dan berkurang jika dibandingkan dengan hasil simulasi tanpa reklamasi pelabuhan. Dimana perubahan volume transpor sedimen tanpa reklamasi selama kurun waktu 5 tahun sebesar -33.208 m3 dan dengan reklamasi sebesar -33.166 m3 begitu pula dengan laju transpor sedimen bersih rerata, tanpa reklamasi pelabuhan sebesar 7,799.78 m3/tahun dan dengan reklamasi sebesar 7,281.68 m3/tahun yang menunjukkan terjadi pengurangan laju transpor sedimen sebesar 518.10 m3/tahun dan arah transpor sedimen dominan ke arah timur. Alternatif penanganan pantai yang efektif dalam mengatasi perubahan garis pantai dalam kurun waktu 5 adalah Model D yakni kombinasi groin seri dan seawall karena dapat mengurangi perubahan volume transpor sedimen sebesar 2.281 m3 dan dapat mengurangi laju transpor sedimen bersih rerata sebesar 1.665,62 m3/tahun

Waren port is Perintis port connect Waropen disctrict to surrounding area in Indonesia, especially in Papua. In order to develop its function, the government of Waropen district has made a plan of develop and construct the Waren port to be a regional port and into national shipping route like Pelni route by changing the Waren port’s layout with reclaiming the shore for 150 m x 150 m, constructing two trestle alongside 320 m and 328 m and port for 125 m x 15 m. But it is predicted the plan may affect the surrounding area around the port. In related to those problem, it needs a study in order to determine and evaluate the rate, the direction and changes of volume of sediment transport around Waren port, predict and review the shoreline changes as a results of Waren port and search and assess the alternative solution. The research was using CEDAS-NEMOS software version 4.03 that include of STWAVE model and GENESIS model to simulate the change of shoreline by wave effect. The input data are as follows, hourly wind data (2006-2009) to hindcasting the wave using CERC analytic method, shoreline data of Waropen coast at September 11, 2003 as initial shoreline, shoreline data at March 21, 2010 as measured shoreline, and existing condition of coast structure around the Waren port. To calibrate the model and as an input data of the simulation to the shoreline for future condition those data are required. The results showed that the construction of Waren port with coast reclamation for land area of port give no significant effect to the shoreline changes, even show a relatively similar trend and decreased when compared with the simulation results without reclaimed the port. Wherever sediment transport volume change without reclamation during the period of 5 years is about -33,208 m3 and with reclamation for -33,166 m3 so did the average rate of net sediment transport, without port reclamation, is about 7,799.78 m3/year and with reclamation for 518.10 m3/year and dominant direction of sediment transport is to the east side. The effective alternative solution to overcome shoreline changes within 5 years is Model D namely the combination of groin series and seawall because it can reduce the volume of sediment transport changes for about 2,281 m3 and reduce the average rate of net sediment transport for about 1,665.62 m3/year.

Kata Kunci : Pelabuhan,Perubahan garis pantai,GENESIS,Transpor sedimen


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.