Pengaruh panjang sambungan lewatan (Lap splice) tulangan baja tarik terhadap kapasitas lentur dan redistribusi momen balok beton
ROKHMAN, Abdul, Dr.-Ing Ir. Djoko Sulistyo
2010 | Tesis | S2 Teknik SipilPada proses suatu konstruksi bangunan sering menyisakan banyak potongan tulangan dengan diameter dan ukuran panjang yang bervariasi. Untuk konstruksi pada perumahan rakyat dengan anggaran pembangunan yang terbatas dan tanpa adanya pengawasan pada pelaksanaan konstruksi, sering penggunaan sisa-sisa potongan tulangan digunakan semaksimal mungkin yang berakibat pada penggunaan sambungan tulangan, dimana syarat panjang lewatan yang telah diatur pada standar kadang tidak bisa terpenuhi. Dengan pemasangan sambungan seperti ini akan berakibat pada kemampuan elemen struktur untuk menahan gaya-gaya yang bekerja menjadi berbeda dari kemampuan semestinya jika sambungan tersebut dipasang mengikuti standar. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh panjang sambungan lewatan tulangan tarik terhadap kapasitas momen balok beton bertulang. Penelitian ini menggunakan tiga buah model balok beton bertulang dengan dimensi balok 150 mm x 200 mm dengan panjang balok tengah 2250 mm. Variasi penulangan balok yang digunakan berkaitan dengan panjang sambungan lewatan ( lap splice) pada tulangan tarik tengah bentang yang masing masing bernilai 1,0 ld (500 mm), 0,5 ld (250 mm), dan balok referensi dengan menggunakan tulangan tanpa sambungan. Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan beban statis terpusat pada tengah bentang dengan memberikan kekangan pada kedua ujung tumpuannya. Hasil pengujian menunjukkan kapasitas momen pada balok referensi menunjukkan nilai yang paling tinggi yaitu sebesar 2482,96 Kgm, sedangkan pada balok B-50 (1,0 ld) sebesar 2408,14 Kgm atau 97 % dari balok referensi dan balok B-25 (0,5 ld) sebesar 1898,5 Kgm atau 76,46 % dari balok referensi. Nilai redistribusi momen terbesar terjadi pada balok referensi yaitu sebesar 48,71 %, untuk balok B-50 sebesar 25,79 % dan balok B-25 sebesar 24,07 %.
At the process a building construction often leave over many bar reinforced cutting with various of lengths and diameters. For the construction of housing people with the limited construction budget and without structural advisory during construction, often remains of bar reinforced cutting used as maximum can be caused at using of splice bar, where straight bar lap splices can not fulfilled of standard requirements. So the splices bar installation of like this will cause at the capacity of the structures element to resist forces become to differ than the splice bar fulfilled of standard requirements. This research use three models of beam reinforced concrete with the beam dimension is 150 mm x 200 mm longly at the middle beam 2250 mm. Variation of bar reinforced used relate to the splice length at mid span of beam with values 1,0 ld ( 500 mm), 0,5 ld ( 250 mm), and beam reference by using bar reinforced without splices. This experiment conducted with using static load centrally at mid span by giving constraints at the support of the beam. The result of experiment shows that the moment capacities of the reference of beam shows the highest value that is 2482,96 Kgm, at the model B-50 (1,0 ld) is 2408,14 Kgm or 97 % from beam reference and the model B-25 (0,5 ld) is 1898,5 Kgm or 76,46 % from beam reference. The values of moment redistribution at the beam reference that is 48,71 %, for the model B-50 is 25,79 % and the model B-25 is 24,07 %
Kata Kunci : Sambungan lewatan,Kapasitas lentru,Redistribusi momen