Uji diagnostik kelengkungan vertebra foto polos proyeksi lateral pada paraspinal muskulospasme

BOWO, Endrawati Tri, Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K).,DHSM

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Paraspinal muskulospasme adalah suatu kejadian otot-otot tertarik dan tidak rileks di sekitar vertebra yang dapat dibuktikan dengan pemeriksaan elektromyografi. Tanda tidak langsung gambaran paraspinal muskulospasme adalah hipolordosis atau kelengkungan vertebra yang melurus pada regio cervical atau lumbal pada foto rontgen polos proyeksi lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai akurasi, sensitifitas dan spesifisitas kelengkungan vertebra yang melurus dari foto polos vertebra proyeksi lateral dibanding EMG untuk diagnosis paraspinal muskulospasme. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian observasional rancang bangun uji diagnostik dengan sampel penelitian pasien dengan keluhan nyeri leher atau nyeri punggung bawah sebanyak 50 yang mempunyai indikasi untuk pemeriksaan EMG dan foto vertebra cervical atau lumbal/lumbosacral proyeksi lateral di Ruang Elektromedik dan Instalasi Radiologi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada 1 Oktober 2010 sampai 31 Desember 2010 yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi. Data jenis kelamin, umur, pekerjaan, klinis, skala nyeri, status gizi, dan hasil radiografi dianalisis secara deskriptif. Data utama kelengkungan vertebra dan pemeriksaan EMG dibuat tabel 2x2 kenudian dilakukan uji validitas. Kelengkungan vertebra yang melurus dari foto polos vertebra proyeksi lateral dibanding EMG untuk diagnosis paraspinal muskulospasme memiliki nilai sensitifitas 91,18%, spesifisitas 87,50%, nilai prediksi positif 93,94%, nilai prediksi negatif 82,35%, akurasi 90% sehingga dapat sebagai dasar expertise dan acuan pemeriksaan diagnostik yang sederhana, nyaman, mudah dilakukan, dan murah.

Paraspinal muscle spasm is an occurence of muscles sprain around vertebra could be demonstrated cleared with electromyography. The indirect sign is hypolordotic or straight curvature in cervical or lumbal vertebra on plain film lateral projection. The aims of this study were to determine the value of plain film lateral projection in diagnosing paraspinal muscle spasm. Observational study to develop diagnostic test, 50 patients suffered neck or low back pain having both indicated for cervical or lumbal/lumbosacral lateral projection radiography and electromyography in RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta at 1 October 2010 until 31 December 2010, depend on the inclusion and exclusion criterions. All data such as sex, age, occupation, clinical sign, scale of pain, body mass index, and result of radiography were analyzed descriptively. The main data curvature of vertebra and electromyography results were analyzed with tables of 2x2 conducted as a validity test. The results of this study showed that sensitivity, specificity, positive predictive value, negative predictive value, and accuration of plain film lateral projection in determining paraspinal muscle spasm were 91,18%, 87,50%, 93,94%, 82,35%, and 90%, respectively; therefore, the plain film lateral projection could be used as basic for radiological diagnosis, because it is simply, easy, comfort, and cheap.

Kata Kunci : Diagnostic, Paraspinal, Muscle, Spasm, Curvature vertebra, Diagnostik, paraspinal, muskulospasme, kelengkungan, vertebra