Laporkan Masalah

Analisis semiotik kartun humor Jawa Pos (Representasi relasi kuasa penyebab kemiskinan dalam rubrik halaman Tema Tawa Jawa Pos

ADHITAMA, Tias Satrio, Drs. Nunung Prajarto, M.A.,PhD

2010 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi kartun fiksi humor sehari-hari dalam halaman tema tawa Jawa Pos yang menceritakan relasi kuasa penyebab kemiskinan kaum urban. Metode yang digunakan adalah semiotika Barthes dengan perspektif strukturalisme. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa representasi kartun-kartun tersebut menyiratkan problem urban yang diletakkan berjarak dengan budaya kemiskinan yang selama ini dilanggengkan oleh kekuasaan, Bahkan lebih jauh telah terjadi modifikasi berlebihan karena masuknya prasangka subjektif dalam menerjemahkan realitas.Prasangka subjektif ini semakin mendorong stereotip yang selama ini eksis dalam diri masyarakat bahwa pengemis, pemulung, gelandangan dan anak jalanan yang hidup dalam area perkotaan sebagai individu-individu yang bermasalah secara mental, lebih dekat dengan kriminalitas, pemalas tidak memiliki etos kerja serta produktifitas, kotor dan brutal. Hal ini nampaknya tidak disadari pembuat dan redaksi Jawa Pos selaku penerbit.

This research aims to detect gag cartoon representation in Halaman Tema Tawa Jawa Pos that narated class authority cause urban poverty. Method that used is semiotic of Barthes that structuralism as the perspective. Depended on research result can be pulled conclusion that cartoons representation imply problem urban that put far apart with poverty culture which during the time maintained by power. Even farther, has happen modification overred because subjective prejudice in translation of reality. This subjective prejudice is more push stereotype which during the time exsist in society it self that beggar, vagrant and road child live in area urban affairs as individual that have mentally problem,bearer with criminality, idler doesn't has work ethic with productivity, dirty and brutal. This matter apparently is not realized by cartoonist and Jawa Pos editorial staff as publisher.

Kata Kunci : Kartun Humor,Kekuasaan dan kemiskinan,Gag cartoon,Power and Poverty


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.