Evaluasi penurunan kekesatan akibat proses keausan pada campuran beton aspal (AC-WC) menggunakan agregat batu basalt dan agregat batu kapur

OKTOVIAR, Ekrar, Ir. Djoko Murwono, M.Sc

2010 | Tesis |

Skid Resistance merupakan ketahanan gesekan antara roda kendaraan dengan permukaan perkerasan jalan. Nilai kekesatan yang tinggi dapat diperoleh dengan cara menggunakan agregat yang memiliki mikrotekstur dan makrotekstur yang tinggi dan nilai abrasi yang rendah. Perancangan alat uji modifikasi yang di rancang untuk menggosok atau memoles permukaan perkerasan, dengan tujuan mensimulasi keadaan nyata pada perkerasan, yaitu permukaan perkerasan yang tergesek oleh beban lalulintas. Lapis aus yang digunakan adalah lapis permukaan AC-Wc (Asphalt Concrete-Wearing Course). Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik agregat yang terbaik dilihat dari segi kekesatan dan keausan. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat 10 benda uji yang terdiri dari 5 buah benda uji dari agregat kasar batu basalt dan 5 buah agregat kasar batu kapur. Pembuatan benda uji dilakukan setelah mendapatkan kadar aspal optimum dari metode Marshall. Kemudian dilakukan pengujian keausan dengan alat uji keausan, pengujian benda uji dilakukan dengan putaran 500, 1000, 1500, 2000, 2500 rpm. Setelah pengujian keausan selanjutnya dilakukan pengujian kekesatan menggunakan British Pendulum Tester (BPT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai kekesatan, nilai kekesatan rata-rata benda uji yang menggunakan agregat batu basal pada putaran 0, 500, 1000, 1500, 2000, 2500 adalah 73,4 ; 69,6 ; 66,4 ; 61,6 ; 57,8 ; 54,2 dan batu kapur 72,8 ; 64,8 ; 60,6 ; 54,8 ; 51,8 ; 49,6. Nilai BPN agregat batu basal lebih tinggi dibandingkan dengan benda uji yang menggunakan agregat batu kapur. Ini menunjukkan bahwa nilai kekesatan batu kapur mempunyai ketahan poles yang lebih rendah dibandingkan agregat batu basal. Nilai rotasi maksimum dari campuran agregat batu basal sebesar 4080 dan agregat batu kapur sebesar 2741 putaran.

Skid resistance is the friction force developed at the tire and the pavement contact area.The high roughness values can be obtained by using the aggregate that has microtekstur and macrotekstur, and low abrasion. The design of modification equipment test is designed to simulate the real situation of the pavement that is the pavement surface polished by the traffic load. The wear layers of surfacing used is AC-WC (Asphalt-Concrete Wearing Course). The Purpose of this research is to investigate the characteristic of the best aggregate of is in terms of roughness and wear. This research is carried out by making 10 specimens consisting of 5 specimens of basalt stone coarse aggregate and 5 pieces of limestone coarse aggregate. The preparation of specimens are carried out after getting the optimum asphalt content from the Marshall method. The wear test is then performed with a tool wear test, the test specimen is with the rotation of 500, 1000, 1500, 2000, 2500 rpm. Furthermore the wear test is performed the test using the British Pendulum Tester (BPT). The results of this study indicate that there are differences in the value of roughness. The average roughness value of the sample using natural basalt stones for the rotation of 0, 500, 1000, 1500, 2000, 2500 are 73,4 ; 69,6 ; 66,4 ; 61,6 ; 57,8 ; 54,2 and 72,8 limestone, 64,8 ; 60,6 ; 54,8 ; 51,8 ; 49,6. Basalt stone aggregate value (BPN) is higher than the sample that uses limestone aggregate. This shows that the value of polished limestone roughness has a lower resistance than the basalt stone aggregate does. The maximum rotation value of a mixture of basalt stone aggregate is 4080 and the limestone aggregate is 2741 rpm.

Kata Kunci : Skid resistance,British pendulum tester (BPT),Batu basalt,Batu kapur