Pengaruh perbaikan agregat kasar bantak dengan buton granular asphalt (BGA) pada campuran beton asphalt (AC-BC)

NURAHMAN, Helwan, Dr. Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc

2010 | Tesis |

Besarnya jumlah deposit batu bantak hasil erupsi gunung berapi yang belum termanfaatkan untuk bahan konstruksi lapis perkerasan jalan dikarenakan memiliki nilai abrasi > 40%. Penggunaan agregat kasar dengan nilai abrasi >40% tidak diperkenankan karena memiliki tingkat keausan dan porositas yang tinggi, sehingga diperlukan penelitian perbaikan agregat kasar agar memenuhi persyaratan agregat kasar campuran beton aspal. Salah satu cara perbaikan sifatsifat fisik agregat kasar yang memiliki nilai abrasi >40% adalah penyelaputan dengan Buton Granular Asphalt (BGA). Pengujian tahap awal untuk mengetahui nilai abrasi dan penyerapan, dilakukan pengujian sifat fisik agregat kasar Bantak yang diselaputi BGA. Variasi penyelaputan I (0% BGA;0% aspal),(15% BGA;20% aspal),(20% BGA;20 aspal), variasi II (20% BGA;20% aspal), variasi III (20% BGA;20% aspal). Penelitian tahap kedua untuk mengetahui pengaruh perbaikan agregat kasar pada campuran beton aspal dengan metoda penyelaputan agregat kasar menggunakan variasi II(20% BGA;25% aspal), menentukan kadar aspal optimum (KAO) dengan kadar aspal 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5% dan 7,0% menggunakan metode Marshall. Pengujian perendaman pada suhu 600C dengan variasi lama perendaman ½ dan 24 jam untuk mengetahui durabilitas. Pengujian Indirect Tensile Strength (ITS) dengan benda uji tanpa perendaman (tidak dikondisikan) dan yang dikondisikan (perendaman 24 jam) pada suhu 600C untuk mengetahui ketahanan campuran beton aspal terhadap retak (cracking). Hasil dari penelitian ini, metoda penyelaputan variasi I (0% BGA;0% aspal),(15% BGA;20% aspal),(20% BGA;20 aspal) diperoleh nilai abrasi 69,23%, 46,5%, 35,6%, dan nilai penyerapan 4,86%, 3,36%, 3,22%. Metoda penyelaputan variasi II(20% BGA;20% aspal) diperoleh nilai abrasi 32,5% dan nilai penyerapan 2,63%. Metoda penyelaputan variasi III (20% BGA;20% aspal) diperoleh nilai abrasi 34,7% dan nilai penyerapan 2,90%. KAO 6,3%. Indeks Perendaman sebesar 99,2% dan Tensile strength ratio (TSR) sebesar 89%. Dari hasil di atas menunjukkan bahwa perbaikan agregat kasar Bantak dengan cara penyelaputan dengan BGA dapat memperbaiki sifat-sifat fisik agregat, dan dapat meningkatkan kinerja campuran beton aspal AC – BC.

The large amount of bantak stone deposit resulted from volcanic eruptions that have not been utilized for construction layer material of road pavement is due to abrasion value that is > 40%. The usage of coarse aggregate by abrasion value of > 40% is not allowed, because it has a high wearing and high porosity extent, thus it needs improving research of coarse aggregate to meet the requirements of coarse aggregate of asphalt concrete mixing. One way of improving physical properties of coarse aggregate that has abrasion value of > 40% is coating it with Buton Granular Asphalt (BGA). Early testing stage to determine the abrasion and absorption value is carried out physical properties testing of Bantak coarse aggregate coated BGA. Coating variations I is (0% BGA; 0% asphalt), (15% BGA; 20% asphalt), (20% BGA; 20 asphalt), variation II is (20% BGA; 20% asphalt) and variation III is (20% BGA; 20% asphalt). The second stage of the study to determine the effect of coarse aggregate improvement in asphalt concrete mixing with coarse aggregate coating method is using variation II (20% BGA; 25% asphalt), determining the optimum asphalt degree (OAD) with asphalt content of 5.0%, 5.5% , 6.0%, 6.5% and 7.0% is using Marshall method. Immersion testing at 600C with immersion interval variation ½ and 24 hours is to find out its durability. Testing of Indirect Tensile Strength (ITS) with the material test without immersion (unconditioned) and conditioned (24 hours of immersion) at temperature 600C is to know the durability of asphalt concrete mixing on cracking. The result of this study, coating variation I method (0% BGA; 0% asphalt), (15% BGA; 20% asphalt), (20% BGA; 20 asphalt) is obtained the abrasion value of 69.23%, 46.5%, 35.6%, and the absorption value of 4.86%, 3.36%, 3.22%. The coating variation II method (20% BGA; 20% bitumen) is obtained abrasion value of 32.5% and absorption value of 2.63%. Next, the coating variation III method (20% BGA; 20% asphalt) is obtained abrasion value of 34.7% and absorption value of 2.90%. OAD is 6.3%. Immersion index is 99.2% and Tensile strength ratio (TSR) is 89%. From above results, it shows that the Bantak coarse aggregate improvement coated BGA can improve the physical properties of aggregate and it can develop the performance of asphalt concrete AC – BC mixing.

Kata Kunci : Agregat kasar,Bantak,Penyelaputan,BGA,Durabilitas